Kamis, 30 Juli 2020

Guru yang bergelar "Otot Kawat Balung Wesi"

Guru yang bergelar “Otot Kawat Balung Wesi”
Alhamdulillah pada malam hari ini grup belajar menulis Omjay masih selalu aktif dengan narasumber adalah Bunda Lilis Sutikno dari Kupang Nusa Tenggara Timur yang memiliki quote “Menulis adalah luapan rasa cinta yang tak sampai”. Untuk lebih mengenal marilah kita simak profil beliau. Ibu Lilis lahir di Surabaya, 11 Maret 1969.  Pendidikan  S1 di IKIP PGRI Surabaya Jurusan Pendidikan IPS/ Jurusan PMP/Kn dan S1 di Universitas Wijaya Putra Surabaya Fakultas Hukum.  Instansi     mengajar di SMP Negeri 2 Nekamese Desa Besmarak, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.  Kita juga bisa mengunjungi email beliau, email yang lain di sini. dan blog.
Membaca di Facebook Ibu Lilis, kita akan semakin terinspirasi dengan berbagai kisah yang mengharukan dan menggelitik ruang dedikasi kita. Sudah seberapa jauh tenaga dan pikiran kita curahkan untuk memajukan pendidikan anak-anak didik. Dalam rangka untuk memenuhi hak-hak anak, beliau menceritakan sekolahnya seperti pabrik kertas, semua guru sibuk mengepak BAHAN AJAR yang akan dibagikan ke anak-anak. Atas hasil postingan Ibu Lilis di halaman Facebook, akhirnya anak-anak datang ke sekolah untuk mengambil materi pelajaran.
Ibu Lilis adalah  penulis Buku Best Seller Guru adalah Inspirasi.  Selain itu saat ini beliau sedang merampungkan buku Antologi Puisi dan  belajar menjadi editor buku Antologi Puisi, diantaranya adalah :


Selain menjadi guru, Ibu lilis adalah instruktur Propinsi NTT, mata pelajaran PPKn Jenjang SMP dan sebagai Narasumber Literasi daerah perbatasan. Kita bisa menyimak di link ini.  Untuk medan kerja Ibu Lilis Sutikno saat  menjadi instruktur  bisa kita lihat di link tersebut. 
Banyak kisah menarik lainnya yang dituliskan di Facebook seperti kisah saat di tengah hutan dan berjalan seorang diri, kemudian beliau terjatuh dan bangun sendiri.  Ibu Lilis mendapat julukan “ Otot kawat balung wesi” seperti pepatah orang Jawa.  Julukan lainnya adalah sebagai Anggota DPR jalanan. Beliau menuliskan pula saat berjalan menuju ke sekolah yang awalnya penuh liku.  Semua kisahnya dituliskan di buku GURU adalah INSPIRASI  Serial PELITA KAMPUNG BETA, Jejak Juang Guru Desa di NTT.  Berkat buku ini, akhirnya membawa beliau terbang tinggi  karier PNSnya.
Pada umumnya, setiap seseorang yang menjadi Instruktur, Narasumber, atau sebutan lainnya bagi gurunya para guru, harus melalui proses DIKLAT.  Tapi kenyataannya tidak berlaku untuk  Ibu Lilis.  Ketika menjadi NARASUMBER LITERASI DAERAH PERBATASAN, beliau diminta mengajar para guru karena beliau seorang penulis buku.
Ibu Lilis memiliki prinsip yang patut kita contoh yakni mengutamakan tiba di tempat tugas tepat waktu.  Ibu Lilis akan naik  truk proyek atau kendaraan apa saja yang ditemuinya, yang penting tidak terlambat mengajar para guru di daerah.  Beliau berpesan, “Teman-teman... Apapun yang Allah berikan kepada kita syukuri, dan nikmati itu sebagai anugerah terindah dari Allah untuk kita. Lalu lukiskan keadaan apapun yang Allah berikan kepada kita dalam goresan pena kita. Suatu saat goresan pena itu akan membekas pada sanubari dan menjadi sejarah indah bagi generasi kita”.
Menulis itu semudah ceplok telur.  Bagaimana kita menulis dengan mudah ? Ibu Lilis berbagi tips yang dirangkum dalam 9 Cara Mencari dan Mendapatkan Inspirasi Menulis.
1. Postingan Teman-Teman Ngeblog
      Anda tahu apa yang saya sukai bergaul dengan bloger-bloger amatir? Mereka hampir tidak peduli dengan pembaca. Mereka menulis sesuai kata hati. Dan terkadang, tulisan mereka benar-benar alami dan jenius. Itulah mengapa bloger yang rajin blogwalking tidak akan pernah kehabisan inspirasi.
2.  Buku Penulis Terkenal
      Kalau ada harta karun bagi penulis, itu pasti karya-karya tulis seperti buku populer. Bacalah buku-buku tersebut untuk menemukan kata-kata jenius, sesuatu yang ingin Anda cantumkan dalam postingan blog Anda, dan Anda akan punya gambaran baru untuk berkreasi.
      Terkadang karena paragraf yang bagus atau ide yang bagus, atau kata yang keren, atau kalimat jenius, bagian yang selalu menanti untuk ditemukan di dalam sebuah buku, bisa menjadi inspirasi terbaik.
      Anda mungkin tidak menyadarinya ketika membaca buku untuk mendapatkan hiburan, namun ketika Anda mencari inspirasi dan fokus, Anda akan menemukan apa yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan tugas Anda hari itu juga.
3. Pengalaman selama seharian
   Sisi positif menulis di malam hari adalah kejadian selama sehari dapat membuat Anda terinspirasi. Seperti menulis diary, hanya saja kita memilah kejadian paling menarik yang kita alami selama seharian penuh.
      Bisa juga menulis menjelang subuh (pagi hari), pasti ingatan kita masih fres (segar), untuk   mengingat kejadian kemarin
      Ingat, tidak ada ide buruk. Asalkan Anda menyajikannya dengan baik, kisah Anda akan mendapatkan pembaca. Karena pada dasarnya setiap orang menyukai cerita.
      Lihat bagaimana kisah-kisah fiksi laris manis. Apalagi jika dipadukan dengan ilmu story telling, cerita remeh temeh Anda bisa menjadi sesuatu yang waow. Ini juga melatih kepekaan Anda untuk menulis kehidupan sehari-hari.
4.  Buka tabungan ide anda
      Penulis harus punya tabungan ide. Bagaimana pun juga, sama seperti tabungan berupa uang, tabungan ide digunakan ketika keadaan benar-benar terdesak dan deadline sudah hampir tiba. Oleh karena itu, pastikan Anda menabung ide secara konsisten setiap hari.
      Beliau saat ini masih menyimpan sekitar 80 ide yang siap digunakan kapan pun diinginkan. Dan itu membuat kehidupan menulis  lebih tenang untuk dijalani.
      Terkadang ada saat inspirasi tidak akan ditemukan begitu saja. Ketika hal tersebut terjadi, maka tabungan ide akan menyelamatkan Anda. Jadi, mulai sekarang catat apapun yang menurut Anda ide cemerlang dan dapat Anda tulis dengan baik kapan pun Anda inginkan.
      TAPI NGAT !!! Tabungan ide, jangan semua di obral di sosial media, meski di blog sekalipun.Why ??? . . .IDE ANDA ITU MAHAL LHOOO !!! Namanya tabungan, tetap ada yang harus dirahasiakan!!! Silahkan baca blog yang ini : 
5. Menulis Bebas
      Menurut Jeff Goins, menulis bebas adalah menulis tanpa mengkhawatirkan editing atau tanda baca atau apapun yang membuat Anda lepas dari benar-benar menulis. Artinya Anda menuliskan apapun yang ada pikiran secara bebas dan tanpa aturan.
      Bagian yang kita cari, sesuatu yang kita inginkan terkadang sudah ada di dalam pikiran kita. Hanya saja kita tidak mampu melihatnya dengan jelas. Dengan menuliskan semua yang ada di dalam pikiran selama beberapa menit, kita akan mendapatkan teks yang sangat kasar.
      Namun disitulah terdapat inspirasi. Anda menginspirasi diri sendiri, dan akan ada saat di mana Anda berteriak “Yeeaaaahhh” dan menemukan ide terbaik yang selama ini bersembunyi di pikiran Anda.
6.  Bacalah postingan lama anda (tulisan sendiri)
      Ada yang bilang bahwa hampir semua postingan beliau selalu memiliki link, baik link keluar maupun internal link. Mungkin Anda juga menyadarinya. Beliau sudah terbiasa melakukannya sejak blog ini didirikan, karena  sering menulis berdasarkan postingan-postingan yang sudah terlebih dahulu terbit.
      Bacalah konten-konten lama dan Anda akan menemukan kekurangan-kekurangan atau informasi yang belum komplit. Maka tugas Anda tinggal menulis postingan baru untuk melengkapi postingan yang sudah ada. Dengan begitu, blog Anda bisa menjadi lebih lengkap lagi.
      Kalau bisa lakukan hal ini secara rutin. Bukan hanya ketika sedang mencari inspirasi menulis saja. Agar Anda terbiasa melakukannya karena keefektifannya pun tergantung kemampuan masing-masing individu mengembangkan ide yang sudah ada.
7. Tutup Pintu Anda
      Dalam bukunya, On Writing, Stephen King menyarankan untuk menulis draft kasar dengan pintu tertutup dan kemudian merevisi dengan pintu terbuka.
      Tentu maksudnya bukan benar-benar menutup pintu dan menulis di ruang tertutup, melainkan untuk melupakan apapun hal negatif yang mungkin dipikirkan orang lain ketika menyelesaikan draft pertama.
      Tentu tujuannya agar bisa fokus dan optimis tentang masa depan tulisan Anda. Karena jika kita takut tulisan terlihat jelek di mata orang lain terus, kita tidak akan menjadi penulis yang lebih baik selamanya.
      Mungkin dengan begitu inspirasi akan datang begitu saja tanpa usaha apapun. Percaya kata hati Anda dan selesaikan pekerjaan Anda, bahkan jika Anda masih berpikir itu merupakan tulisan buruk sekalipun.
8.  Dengarkan pembaca Anda
      Mungkin kegunaan terbesar mengapa Anda mempelajari cara-cara mendapatkan komentar di blog atau FB adalah Anda dapat mendengarkan suara orang-orang yang selama ini mengkonsumsi karya Anda.
      Kalau Anda sedang tidak terinspirasi, akan sangat berguna jika Anda memperhatikan komentar-komentar yang masuk. Mungkin sebagian tidak terlalu membantu, namun sebagian kecil komentar dapat memicu Anda membuat postingan untuk hari ini.
      Beliau pernah melakukannya, pernah membaca postingan di Facebook, yang menjawab komentar-komentar dan WA yang masuk, kemudian dijadikan postingan utuh sebagai kisah inspirasi baru, dengan sentuhan baru tentunya.
      Kalau blog Anda sudah punya pembaca setia dan mereka aktif berkomentar atau bertanya melalui email, Anda bisa memilih salah satunya dan membuat postingan berdasarkan hal tersebut.
9. Pastikan Anda bahagia
      Mungkin Anda tipe bloger yang menulis berdasarkan kata kunci yang paling banyak dicari sekalipun Anda tidak menguasai topik dengan baik. Itu pembunuh kreativitas nomor satu. Jika Anda menulis dalam keadaan tidak bahagia, maka kualitas tulisan bisa berantakan.
      Oleh karena itu, hanya tulis sesuatu yang membuat Anda senang. Tulis tentang passion-passion Anda. Dan Anda akan mendapatkan senjata terkuat untuk menjaring inspirasi apapun untuk menulis konten-konten berkualitas.
      Kebahagian merupakan jaminan produktivitas. Kalau tidak bahagia dengan kegiatan menulis, sepertinya Anda belum bisa disebut penulis sekalipun sudah menelurkan banyak karya.
      Meskipun Anda akan menuliskan kisah sedih (patah hati) misalnya, tetap hati harus bahagia ketika menuliskannya.
      Bahagia menulis ketika Anda sedang patah hati adalah dengan berdoa terlebih dahulu.
      Dalam doa ada kekuatan yang luar biasa, tulisan yang diawali dengan doa akan muncul pancaran kekuatan dan tembus kepada pembacanya.
      TIDAK PERCAYA ??? . . . COBALAH !!!.

Keinginan untuk menulis dipandang sesuatu paling berat.Ibu Lilis memiliki cara khusus untuk memotivasi guru-guru di perbatasan Beliau memberikan inspirasi kepada mereka semua dengan  memberikan gambaran bahwa menulis itu mudah. Lalu Ibu Lilis  membantu mencari penerbit yang murah dan yang bisa di jangkau oleh guru-guru di perbatasan.  Sebab menulis buku bagi seorang guru memiliki nilai ganda.  Motivasi menulis Ibu Lilis adalah memiliki rasa ingin hidup tak akan mati.  Sebab seorang penulis itu tidak akan pernah mati.  Suatu saat jika kita  telah tiada, rekam jejak kita akan terus ada. 
Awal mengajar di daerah perbatasan memiliki suka duka yang mendalam.  Karena suami orang asli NTT, beliau mencari saudara yang pejabat untuk bisa merekomendasikan istrinya tugas profesi ke Jawa untuk mengikuti DIKLAT.   Saat Ibu Lilis diklat BUDI PEKERTI di Jakarta, instrukturnya bercerita  yang intinya menyampaikan pesan moral yang membangun jiwanya menjadi kuat.  Salah satunya adalah “Sebaik-baik manusia itu adalah yang hidupnya selalu bermanfaat utk orang lain”.  Selain itu, niatkan semua pekerjaan kita di dunia ini untuk ibadah kepada Allah semata, dan mengharapkan ridho Allah semata.  Sepulang dari diklat ituIbu Lilis  mulai menulis, menulis dan menulis  hingga kini..  Pernah pula Ibu Lilis kehilangan motivasinya. Penyebab salah satunya adalah kepala sekolah yang tidak mendukung semua kegiatan yang  diikuti. Bisa dibaca di blog  www.guruinspirasintt.com, bahwa diam itu emas, untuk menyemangati dan memperbanyak dzikir “Lailahailla Anta Subhanaka inni kuntu minadzolimin”.. Inilah dijadikan senjata motivasinya.
Beliau memiliki waktu khusus untuk menulis yaitu saat sepulang sekolah maupun saat sendirian di rumah.  Selain itu beliau juga bergabung dengan AGUPENA NTT (Mengurusi penerbitan Jurnal Ilmiah Guru) untuk bahan naik pangkat.  Kiat yang lain adalah teruslah menulis dan mengedit terlebih dahulu.  Saat tulisan sudah mengumpul barulah kita edit dan revisi supaya lebih baik lagi.  Menulislah dengan hati, pasti sampai kepada pembaca juga akan  diterima dengan hati dan tetaplah percaya diri.
 Buku yang menarik dan heroik ini yang berjudul Buku Guru Inspiratif, merupakan Buku Best Seller.  Pemasarannya sampai di kota-kota besar di Nusantara seperti Papua, Sumatra, Aceh, Yogya, Solo, Surabaya dll.  Buku itu dicetak sendiri 1000 eksemplar dan lahir  Cetakan kedua juga habis.  Buku itu  dijual di Facebook dan Ka Dinas  membantu menjualkan ke sekolah-sekolah.  1 sekolah 10 hingga 20 buku dan membayar memakai dana BOS, belum semua sekolah dapat buku saya.  Buku beliau sudah sampai ke Negara Denmark juga Bu. Dibawa Om dan Tantenya yang bertugas di Denmark sekarang sudah di Indonesia per 1 Juli 2020., sudah di bawa ke Cina oleh teman  pelaut dan di Tiongkok dijual oleh para TKW dan TKI disana.   Bahkan sampai ke Thailand Singapura, dan muridnya banyak tersebar di Negara Asean  dan membeli bukunya.
Sebagaimana Ali bin Abi  Thalib ra (sahabat Rasulullah), berkata; “Ikatlah ilmu dengan menulis”. Quote Pramudya Ananta Toer mengatakan bahwa "Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai “.  Maka menulislah agar cinta itu tersampaikan dengan baik melalui tulisan kita.
Demikianlah pemaparan dari Ibu Lilis Sutikno yang memberikan banyak inspirasi dan semoga kita akan setia menulis dengan hati agar tulian kita akan sampai ke pembaca.  Semoga bermanfaat.

Minggu, 12 Juli 2020

Momentum Belajar dari Rumah di Era Pandemi Covid-19


Momentum Belajar dari Rumah di Era Pandemi Covid 19



Covid 19 yang melanda ke seluruh penjuru dunia, berdampak pada semua sendi kehidupan.  Salah satunya adalah di bidang pendidikan.  Akibat virus yang berbahaya ini, maka pemerintah memberlakukan Belajar dari Rumah.   Pembelajaran yang dilaksanakan harus memiliki syarat : (1) tidak membebani proses belajar secara daring, (2) Materi difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup, (3) tugas disesuaikan dengan kondisi murid.
Senin, 16 Maret 2020 sekolah tempat saya mengajar mengumpulkan wali murid untuk memberikan penjelasan adanya pembelajaran daring. Bagi wali murid yang tidak memiliki akses internet maka diatasi dengan pemberian tugas saat di hari terakhir masuk sekolah. Untuk mengetahui bahwa anak-anak sudah mengerjakan tugas, maka sekali waktu orang tua diharapkan datang kembali ke sekolah untuk menerima tugas yang baru lagi sambil membawa tugas yang sebelumnya. 
Saat pembelajaran dari rumah tentunya orang tua berperan sebagai guru di rumah. Apalagi untuk anak usia dini tentu masih butuh sekali pendampingan orang tua saat menyelesaikan tugasnya. Hal ini sesuai dengan pendapat  Masitoh (2017), inilah yang disebut scaffolding.  Pengertian scaffolding adalah proses pemberian bantuan dari orang yang telah berpengalaman yang dilaksanakan secara bertahap untuk mempermudah anak dalam belajar sesuai dengan tahap perkembangannya.  Orang yang berpengalaman bisa orang dewasa, bisa anak yang usianya lebih tua, atau teman sebaya yang pengalamannya lebih dari anak tersebut.  
Kemampuan  teknologi dan ekonomi siswa berbeda-beda.  Ada yang memiliki fasilitas yang lengkap.  Ada pula yang kondisi gawai yang tidak support, koneksi internet yang lambat, maupun biaya pembelian kuota yang mahal,  hal ini tentu menjadi penghambat jaringan tidak lancar.  Meskipun demikian pembelajaran harus tetap berlanjut.
Untuk mengatasi anak-anak yang tidak bisa belajar melalui daring maka guru berupaya melakukan tatap muka.  Saya melakukan kunjungan ke rumah untuk mengetahui bagaimana pembelajaran yang sudah dilakukan anak-anak.  Orang tua bisa mengumpulkan hasil belajar anak-anak.  Guru juga bisa melihat hasil perkembangan dan kondisi anak-anak selama belajar di rumah.  Guru bisa mendapatkan informasi maupun mengetahui kendala yang menghambat proses pembelajaran daring.    Berikut ini adalah foto saat kunjungan ke rumah.
Alhamdulillah cerita Belajar dari Rumah sudah kuabadikan menjadi sebuah cerita dalam sebuah buku. Ibarat menunggu anak pertama, saya begitu bahagia saat mendapat kiriman foto cover buku.  Saya teringat Omjay, beliau yang selalu membimbing dan memompa semangat para peserta grup Belajar Menulis.  Saya kirimkan cover dan ternyata beliau berkenan untuk memberikan kata pengantar dalam buku saya.  Simak juga cerita tentang personal branding sosok guru  di link berikut.


Rabu, 01 Juli 2020

Mengelola Sekolah di Era Covid 19


Mengelola Sekolah di Era Covid 19

Assalamu alaikum, warahmatullahi wabarakatuh, selamat malam semuanya, malam ini kita akan mendapatkan pencerahan tentang bagaimana mengelola sekolah di era Covid-19 bersama Ibu Dra. Betti Risnalenni, MM, Pendiri TK, dan SD Insan Kamil Bekasi.

Penyaluran Sedekah Air Bersih

  Penyaluran Sedekah Air Bersih Selasa, 19 September 2023 PD Salimah Purbalingga bersama Laziz Jateng bekerja sama menyelenggarakan kegiatan...