Minggu, 12 Juli 2020

Momentum Belajar dari Rumah di Era Pandemi Covid-19


Momentum Belajar dari Rumah di Era Pandemi Covid 19



Covid 19 yang melanda ke seluruh penjuru dunia, berdampak pada semua sendi kehidupan.  Salah satunya adalah di bidang pendidikan.  Akibat virus yang berbahaya ini, maka pemerintah memberlakukan Belajar dari Rumah.   Pembelajaran yang dilaksanakan harus memiliki syarat : (1) tidak membebani proses belajar secara daring, (2) Materi difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup, (3) tugas disesuaikan dengan kondisi murid.
Senin, 16 Maret 2020 sekolah tempat saya mengajar mengumpulkan wali murid untuk memberikan penjelasan adanya pembelajaran daring. Bagi wali murid yang tidak memiliki akses internet maka diatasi dengan pemberian tugas saat di hari terakhir masuk sekolah. Untuk mengetahui bahwa anak-anak sudah mengerjakan tugas, maka sekali waktu orang tua diharapkan datang kembali ke sekolah untuk menerima tugas yang baru lagi sambil membawa tugas yang sebelumnya. 
Saat pembelajaran dari rumah tentunya orang tua berperan sebagai guru di rumah. Apalagi untuk anak usia dini tentu masih butuh sekali pendampingan orang tua saat menyelesaikan tugasnya. Hal ini sesuai dengan pendapat  Masitoh (2017), inilah yang disebut scaffolding.  Pengertian scaffolding adalah proses pemberian bantuan dari orang yang telah berpengalaman yang dilaksanakan secara bertahap untuk mempermudah anak dalam belajar sesuai dengan tahap perkembangannya.  Orang yang berpengalaman bisa orang dewasa, bisa anak yang usianya lebih tua, atau teman sebaya yang pengalamannya lebih dari anak tersebut.  
Kemampuan  teknologi dan ekonomi siswa berbeda-beda.  Ada yang memiliki fasilitas yang lengkap.  Ada pula yang kondisi gawai yang tidak support, koneksi internet yang lambat, maupun biaya pembelian kuota yang mahal,  hal ini tentu menjadi penghambat jaringan tidak lancar.  Meskipun demikian pembelajaran harus tetap berlanjut.
Untuk mengatasi anak-anak yang tidak bisa belajar melalui daring maka guru berupaya melakukan tatap muka.  Saya melakukan kunjungan ke rumah untuk mengetahui bagaimana pembelajaran yang sudah dilakukan anak-anak.  Orang tua bisa mengumpulkan hasil belajar anak-anak.  Guru juga bisa melihat hasil perkembangan dan kondisi anak-anak selama belajar di rumah.  Guru bisa mendapatkan informasi maupun mengetahui kendala yang menghambat proses pembelajaran daring.    Berikut ini adalah foto saat kunjungan ke rumah.
Alhamdulillah cerita Belajar dari Rumah sudah kuabadikan menjadi sebuah cerita dalam sebuah buku. Ibarat menunggu anak pertama, saya begitu bahagia saat mendapat kiriman foto cover buku.  Saya teringat Omjay, beliau yang selalu membimbing dan memompa semangat para peserta grup Belajar Menulis.  Saya kirimkan cover dan ternyata beliau berkenan untuk memberikan kata pengantar dalam buku saya.  Simak juga cerita tentang personal branding sosok guru  di link berikut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Penyaluran Sedekah Air Bersih

  Penyaluran Sedekah Air Bersih Selasa, 19 September 2023 PD Salimah Purbalingga bersama Laziz Jateng bekerja sama menyelenggarakan kegiatan...