Jumat, 24 April 2020

Strategi Memasarkan Buku



Strategi Memasarkan Buku

Belajar Menulis Pertemuan ke 12
Kamis, 23 April 2020
Pukul 19.00-21.00 WIB

Bersama Bapak Agust. Subardana, S.E., M.M


Alhamdulillah puji syukur tak lupa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT sehingga di penghujung bulan Sya`ban Tahun 1441 H, kita masih biasa menikmati angin segar dan diberikan fisik yang prima sehingga bisa bertemu kembali di kuliah online malam hari ini. 

Marhaban yaa Ramadhan kita bersiap menyambutnya dengan gembira dan suka cita di tengah-tengah wabah pandemi Covid 19. Semoga selalu sehat dan bahagia bersama keluarga tercinta.


Malam ini kita akan mendapatkan materi tambahan tentang Teknik memasarkan Buku. Materi ini sangat penting dikuasai oleh anda yang akan menjadi penulis buku agar bukunya laku yang akan di sampaikan oleh Bapak Agus Subardana.  Baiklah kita mengenal terlebih dahulu nara sumber kali ini.


Nama lengkap Agust. Subardana, S.E., M.M. Lahir di Yogyakarta, 11-09-1973.  
Memiliki hobby membaca dan  Marketing.Hp / w.a 08112936680.
Jabatan sebagai Director of Marketing Andi Publisher. 
Pendidikan : S1 Management  Universitas Mercu Buana Yogyakarta 1998
S2 Magister Management Merketing , Fak . Ekonomi Universitas  Satya Negara Jakarta 2012


Riwayat Pekerjaan
  1.  Sekretaris Umum Pusat Pelayanan Usaha Kecil dan Menengah (PPUKM) se-DIY 1997 -1999
  2. Supervisor Madical Representative PT. Metiska Farma Jakarta 1999 -2003
  3. Area Manager Marketing PT. Dobeli Jakarta 2003 -2005
  4. Manager Marketing Penerbit ANDI OFFSET Yogyakarta 2005 – 2012
  5. Direktur Marketing Penerbit ANDI OFFSET Yogyakarta 2013 – sekarang
  6. Dosen kelas Malam (18.00 s.d 22.00 wib) STIE Wiyata Mandala 2014 – 2018

a.      Understanding Business
b.      Brand Management
c.       Integrated Communication Marketing (IMC)
Strategi Pemasaran Buku
Buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta sarana  penyampaian informasi. Sejak usia dini, anak  anak telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca beraneka ragam terbitan buku.
Dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi khususnya anak-anak, pemerintah mendorong kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini. Dukungan pemerintah terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.

Perkembangan industri penerbitan buku juga dipicu oleh alasan keuntungan (profit margin) yang relatif besar dibandingkan industri lainnya khususnya barang konsumsi. Saat ini terdapat 1 328 penerbit yang terdaftar sebagai anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) dengan jumlah penerbit aktif sebanyak 711 penerbit, dan sisanya sudah tidak aktive lagi.

Dalam rangka untuk mempertahankan Industri Penerbitan Buku , supaya tetap terus hidup dan dapat mencapai hasil penjualan buku yang maksimal maka kita perlu  strategi pemasaran. Srategi Pemasaran biasanya hampir dipakai oleh semua wirausaha, intreprenur yang menjalankan bisnis.

Strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik . Kenapa demikian , hal ini dapat dilihat dari jenis  jenis buku yang di terbitkan. Jenis  jenis buku yang di terbitkan tersebut dikelompokan menjadi katagori buku. Salah satu contoh Penerbit ANDI Offset menerbitkan buku cukup banyak katagori produk yaitu ada 32 katagori produk buku ( Katagori buku Anak, buku Bisnis, Buku Pertanian, Buku Fiksi - Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks , dll ).

Dari jenis-jenis katagori buku tersebut disinilah kita akan melakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis katagori buku yang diterbitkan . Pada umumnya kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan berkoordinasi beberapa kegiatan bisnis .  Sehingga strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh faktor yang meliputi :
Faktor Mikro yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.
Faktor Makro yaitu demografi-ekonimi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.

Saat ini kami dalam menjalankan bisnis Penerbitan Buku yang sedang kami terus jalankan masuk dalam faktor keduanya yaitu Faktor Mikro dan Makro. Hal ini dikarenakan Penerbit ANDI Offset sudah termasuk Industri Penerbitan buku, dengan usianya sudah mencapai 40 tahun dan telah menerbitkan buku lebih dari 10.000 judul buku yang telah di kelompokkan menjadi 32 katagori.

Strategi Pemasaran buku yang telah kami petakan menjadi dua strategi pemasaran yaitu Strategi Pemasaran Buku serangan Udara dan strategi pemasaran buku serangan Darat, dengan berlandaskan pada faktor mikro dan faktor makro tersebut di atas. 

Dua strategi tersebut dapat kita jelaskan secara singkat sebagai berikut :
Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara
a.Pemasaran buku lewat Online
Saat ini yang sedang ngetren dan gencar di dunia maya yaitu Strategi Pemasaran yang banyak di pakai oleh setiap orang yang sudah mengerti teknologi internet yaitu berpromosi lewat Online melalui website dan media sosial lainya. Kalau kita sudah mempunyai produk buku yang jenis katagorinya banyak maka langkah awal kita harus buat website.  Katakanlah website merupakan markas besar untuk sebuah bisnis penjualan buku. Dengan mempunyai website ini kita dapat merencanakan promosi dalam melancarkan penjualan buku. Dan website tersebut akan banyak kita isi produk, harga, promosi, layanan, alamat, testimoni, dan lain sebagainya.

Untuk penjualan buku lewat Online ini kita harus terus proaktive untuk terus promosi , supaya kita dapat :
Menyebarkan informasi produk secara masif kepada target pasar potensial
Mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah sehingga kesetiaan konsumen terjaga.
Menjaga kesetabilan penjualan saat kondisi pasar lagi lesu
Menaikan penjualan dan profit
Membandingkan dan keunggulan produk dibandingkan dengan pesaing
Membentuk citra produk dibenak mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan
Mengubah tingkah laku , persepsi dan pendapat konsumen
Media Online yang dapat kita lakukan untuk promosi dan penjualan buku yaitu sudah tidak asing lagi dibenak anda sekalian yaitu lewat telepon, w.a, sms, email, dll.

Untuk penjualan buku lewat online kita harus proaktif promosi maka dapat mengubah tingkah laku,  persepsi dan pendapat konsumen. Dalam arti dgn kita terus promosi maka konsumen tersebut yang tadinya tidak respon terhadap produk tersebut dapat mengubah perilaku, persepsi (pola pikir)  untuk tertarik membeli produk yg kita tawarkan /promosikan sehingga mengubah pendapatnya untuk mengambil keputusan untuk membeli produk tersebut.
Strategi yg dapat dilakukan antara penulis dan penerbit yaitu
- Melakukan Takshow Bedah Buku secara periodik.
- Sama2 mempromosikan bukunya
- Penulis dapat membantu menjualkan bukunya dan pihak Penerbit akan memberikan Rabat buat penulis.

b. Pemasaran Buku Lewat Komunitas
Kita tentunya punya komunitas masing  masing sesuai dengan kapasitas kita untuk membentuk komunitas dan relasi , maka gunakanlah jaringan komunitas kita untuk sarana promosi dan penjualan buku . Penjualan lewat komunitas  akan lebih efektive dan efisien sehingga tingkat keberhasilan nya lebih tinggi penjualan buku yang kita tawarkan. Kuncinya kita harus proaktive komunikasi dan interaksi dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi kita.

Strategi pemasaran buku serangan Darat
Untuk menguasai seluruh wilayah nusantara ini dalam penetrasi pasar buku , kita harus melakukan pemetaan wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar yang potensi pasarnya sangat baik. Kami Penerbit Andi telah mempunya 43 cabang di kota dari Aceh s.d Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut.

Strategi pemasaran buku serangan darat ini kita kelompokkan berdasarkan target pasar yang kita tuju , antara lain :
1.Toko Buku
Penerbit Buku yang mampu memproduksi sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri , sebagian besar sebagai pemasok Toko buku di Indonesia. Untuk bisa masuk dan sebagai pemasok rutin di toko buku maka  kita perlu pemetaan jenis toko buku. Toko buku ini kita petakan menjadi tiga jenis yaitu Toko Buku Modern, Toko Buku Semi Modern, dan Toko Buku Tradisional. 
Kenapa kita perlu petakan jenis toko buku tersebut , hal ini dikarenakan tiap jenis toko buku tersebut mempunyai sistem administrasi dan tempat yang berbeda.

Contoh toko buku modern yaitu Gramedia Books Store, Gunung Agung Books Store dan TogaMas Books Store. Toko Modern ini mempunyai sistem transaksi mengikuti perkembangan teknologi yang dapat dikendalikan dengan sistem centralisasi dan sebagainya.

Adapun toko buku semi modern biasanya masih dikendalikan dan mengunakan sistem administasi penjualan per toko . Sedangakan Toko Tradisional biasanya sistem transaksinya masih manual .
Untuk itu saluran toko buku tersebut di atas masih dijadikan jalur distribusi oleh para Penerbit buku dengan sistem titip jual / konsinyasi, kecuali toko buku tradisional diberlakukan kredit dan jual putus.

Strategi Promosi di toko buku Modern ada berbagai macam cara yang perlu kita lakukan , antara lain :
Menguasai display buku , supaya tampilan buku dapat terlihat dan menonjol .
Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang produk di Neon Box, X Banner
Mengadakan Bedah Buku , Talkshow dan potongan Harga pada buku tertentu atau periode tertentu.
Mengadakan event tematik sesuai moment bulan berjalan (program Ramadhan,  Program TAB, Program TAM , dll )
Dan masih banyak lagi program promosi di toko buku modern yang dapat kita lakukan , kuncinya kita proaktive komunikasi dengan pihak internal Toko Buku modern tersebut.

2.  Directselling
Pemasaran Buku melalui Direkselling ini kita petakan berdasarkan jenis katagori buku yang kita terbitkan . Jenis Katagori buku penjualan lewat Directselling ini kita bagi menjadi beberapa target pasar yaitu :
Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).
Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kualiah
Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum

Dengan pemetaan jenis katagori tersebut diatas maka kami sebagai Industri Penerbitan buku melakukan terobosan pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (Sales) .
Tugas Tenaga Penjual / sales tersebut kita beri tanggungjawab target sesuai maping areanya masing  masing yang bertugas :
Kunjungan langsung ke tiap sekolah
Kunjungan langsung ke setiap kampus
Kunjungan langsung ke setiap Perpustakaan sekolah, Perpus Kampus, Perpustaan Daerah dll.
Dengan kunjungan langsung tersebut diharapkan dapat berinteraksi dengan membangun hubungan yang baik dengan pihak Internal Sekolah, Kampus, Perpustakaan dll. Sehingga dampaknya hasil penjualan buku dapat meningkat.

3.  Melakukan Event  Event
Aktive dalam melakukan event  event  seperti event Pameran buku, dalam seminar, workshop, Tryout, dan sebagainya.
Penerbit Andi mempunyai website : www.andipublisher.com dan dapat langsung bertransaksi lewat website tersebut.  Selain itu juga bekerjasama dengan  semua marketplace termasuk tokopedia.

Dari kedua strategi tersebut paling sulit adalah strategi pemasaran serangan darat dikarenakan membutuhkan waktu tenaga dan tentunya adanya follow up yang terus menerus. Sehingga keberhasilan ditentukan oleh tenaga penjual yg kita percayakan.

Sesuai target jenis buku yg kita tuju, antara belanja buku model serangan udara dengan serangan darat lebih banyak diminati yang serangan darat.  Hal inidisebabkan lebih banyak menghasilkan karena langsung ketemu dgn konsumen apalagi pasar buku teks utama yg kita pasarkan. Konsumen biasanya lebih senang tatap muka langsung dan dapat melihat sampel produknya.
Kekurangan serangan darat,  dibutuhkan tenaga penjual tentunya ada biaya operasional dan butuh waktu dalam follow up.
Adapun serangan udara, kelebihannya bisa menekan biaya operasional,  informasi produk cepat sampai ke konsumen dan promosi bisa tersebar secara masif lewat online ini.
Kekurangan nya : konsumen di indonesia belum terlalu percaya atas informasi produk yg diterima,  ada rasa takut barangnya tidak sesuai dgn peranannya , konsumen masih dikenai  ongkir.
Bagi penulis buku pemula diantara serangan udara, directselling, ataukah event, mana pemasaran yg paling efektif? Kalau naskahnya dinyatakan diterima dan diterbitkan oleh penerbit skala nasional seperti Penerbit Andi, tentunya akan dilakukan langsung memakai dua strategi pemasaran tersebut. Tapi bila penulis tersebut  menerbitkan sendiri tidak melalui Penerbit, maka dapat melakukan strategi pemasaran buku serangan Udara di point 2 (komunitas dan gunakan media sosial secara mandiri).

Untuk penulis yang bukunya diterbitkan penerbit mayor seperti penerbit Andi
mendapatkan hak Royalti 10% dari total nilai transaksi terjual. Kalau di penerbit Andi rata-rata diberikan Royati per 6 bulan / Semester terhitung sejak buku telah terdistribusi dan ditandatangani perjanjian kedua pihak (antara penulis - penerbit). Penulis mendapatkan bukunya sebanyak 3 exs dan diperbolehkan mempromosikan bukunya. Kalau penulisnya beli bukunya biasanya mendapatkan potongan 30%.

Apabila buku diterbitkan oleh penerbit Mayor,  tentunya pihak penerbit yang akan memasarkan dgn strategi pemasaran masing2 penerbit. Biasanya pihak penulis diharapkan juga berperan mempromosikan bukunya lewat komunitas penulisnya. Kalau bukunya diterbitkan secara Pribadi dgn mengeluarkan modal penulis pribadi maka penulis tersebut harus mengerti dan menguasai strategi pemasaran bukunya.

Trik menulis buku yang supaya laku dijual adalah :
Pertama yang bisa ditulis adalah menulislah bidang dikuasai.
Kedua melihat di google trend produk buku apa yang laku,di situ akan di tunjukkan tren produk buku apa yg laku di jual saat ini.Memang buku yang laku saat ini masih buku untuk anak-anak dan novel untuk remaja. Penulis boleh memasarkan bukunya sendiri walaupun diterbitkan oleh penerbit Mayor. Penerbit justru sangat terbantu jika penulis ikut serta memasarkan bukunya dan penulis akan mendapatkan rabat dari penerbit. Teknik strategi pemasaran buku yg lebih sederhana yaitu melakukan pemasaran langsung lewat komunitas dan relasi penulisnya.

Di lapangan ditemukan pula kolaborasi dengan pesaing dalam penjualan buku. Contohnya Penerbit Andi kolaborasi dgn Penerbit BPFE UGM. Adapun syarat dan ketentuan kita harus ada titik temu dari kedua belah pihak. Dalam penerapannya kita  akan lihat dan nilai dari aspek produk nya, potensi pasar dan daya serap produk .

Terkadang kita menemui harga 1  buku antara toko yg satu dengan toko  yang lain terkadang tidak sama walaupun sampul,judul dan isi sama. Tetapi untuk buku yg diterbitkan Penerbit Andi sudah ada standar harganya,  di barcode back Viber buku sudah ada harga yg tercantum sehingga harga tidak bisa di rubah.Kecuali ada moment promosi di toko tersebut biasanya ada mendapatkan discount tetapi harga aslinya tetap ditampilkan.
Adapun kalau Toko tersebut di luar pulau jawa maka ada harga Zona,  sehingga harga jawa dgn harga di luarpulau bisa berbeda (contoh  harga jawa dan harga di sumatra ada perbedaan).

Hal yang membedakan harga buku antara satu dengan yg lain berbeda walaupun halaman, kualitas kertas buku dan penerbit sama,tapi isi dan pengarang berbeda adalah setiap penerbit mempunyai hak untuk menentukan harga buku produksi. Yang di hitung dari oplah cetaknya, semakin cetak oplahnya banyak semakin murah.  Klo oplah cetak nya sedikit semakin mahal harga buku tersebut. Sehingga ini yg menjadi perbedaan harga dari penerbit satu dgn lainnya.

Pengalaman Pak Agus  dengan adanya sumber daya yg memadai maka semua strategi dipakai.  Penerbit Andi sebagai Industri Penerbitan buku harus terus dapat profit dan terus mengembangkan pasar. Waktu yg di butuhkan untuk menjadi buku best seller rata2 4-6 bulan, dan moment jual buku tersebut.
Contohnya kalau menerbitkan buku pelajaran maka moment jual yg tepat saat antara Mei s.d Agustus. Namun untuk saat ini pengalaman yg paling efektif yaitu melalui media sosial /online. Saat ini sedang wabah corona, Penerbit Andi juga melakukan event2 lewat online juga. Event2 yang sifatnya berkumpul dan tatap muka sementara kita tiadakan.
Berdasarkan pengalaman pribadi, Pak Agus pernah menangani sebuah buku yg semula dianggap tidak terlalu disukai pasar, tapi  ternyata menjadi booming.
Ada beberapa judul buku yg demikian.Karena mungkin ada faktor X.

Penerbit umumnya atau Penerbit Andi sendiri menentukan harga pemasaran menilai naskah sebuah buku yang diterbitkan dilihat dari aspek :
Aspek Ideologis
Apakah topik bertentangan dengan UUD 1945 dan Pancasila, apakah topiknya akan meresahkan kondisi masyarakat seperti: politik, hankam, sara, sopan santun, harga diri, dll.

Aspek Keilmuan :
§ Apakah topik yang dibahas merupakan topik baru bagi masyarakat, dan apakah masyarakat sudah siap menerima topik tersebut?
§ Apakah naskah tersebut gagasan asli atau jiplakan?
§ Terkait dengan akurasi data maka diperlukan sumber daftar pustaka yang lengkap.

Aspek Penyajian:
§ Apakah sistematika kerangka pemikiran baik sehingga alur logika pemaparan mudah dipahami?
§ Bahasa yang digunakan apakah komunikatif sesuai dengan jenis naskah dan sasaran pembaca?
§ Apakah cara penulisannya sudah benar, yaitu menggunakan tata bahasa dan ejaan yang baku?
§ Kelengkapan naskah secara fisik seperti kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, batang tubuh, daftar gambar, tabel, lampiran, index, daftar pustaka, sinposis, apakah sudah lengkap?
§ Pengetikan menggunakan media dan alat apa, apakah tulis tangan, diketik manual, ketik komputer menggunakan software tertentu?
§ Mutu gambar, tabel dan objek lain yang dipasang (capture) apakah layak atau masih harus diperbaiki lagi?
§ Apakah urusan perizinan penggunaan gambar tertentu, izin terjemahan, izin pengutipan dll. sudah diselesaikan?

Aspek Pemasaran:
§ Apakah tema naskah mempunyai pangsa pasar jelas dan luas sehingga buku akan dapat dan mudah diterima pasar?
§ Apakah naskah memiliki selling point atau potensi jual tertentu, seperti judul, keindahan, bahasa, kasus aktual, dsb?
§ Apakah ada buku sejenis yang beredar dan telah diterbitkan? Apa kelebihan naskah tersebut dibandingkan dengan buku lain?

Aspek Reputasi Penulis:
§ Apakah penulis adalah tokoh, praktisi, dosen yang sangat diakui kepakarannya oleh masyarakat luas?
§ Apakah buku-buku yang pernah diterbitkan mempunyai catatan keilmuan dan pemasaran yang baik?
Jadi aspek yg paling menentukan adalah potensi pasar.

Cara membentuk citra produk di benak mata konsumen supaya sesuai dengan yang diinginkan adalah :
- Fokus pada pengisahan cerita, bukan pada fitur produk.Tanpa cerita yang bagus, produk kita tidak akan memiliki nilai inheren atau emosional bagi pelanggan. Terkadang, manusia itu lebih cepat memberi respons saat diberi cerita. Bila suatu merek memberi kesan mendalam bagi konsumen, maka hal tersebut akan berdampak pada perilaku belanja konsumen.

- Beri nilai tambah produk agar makin disukai konsumen
Ketika membentuk citra merek, sebaiknya konten yang di buat harus fokus pada hal yang dapat membangun hubungan dan membantu konsumen membuat keputusan yang tepat dan matang. Dengan begitu, ketika mereka memilih produk kita itu karena produk kita yang paling sesuai dengan kebutuhan. Hal ini akan berdampak pada hubungan yang lebih kuat dan tahan lama.

- Pelayanan terhadap pelanggan yg baik secara  sosial akan berdampak positif bagi citra perusahaan.


Ukuran Buku dan Area Cetak

Setelah kita menentukan sistematika penulisan buku , hal penting berikutnya adalah format buku yang akan di tulis. Format buku terdiri dari beberapa ukuran yaitu ukuran besar, standar, kecil, atau buku saku serta format spesial. Penentuan format ini akan berpengaruh terhadap ketebalan buku dan kedalaman materi yang Anda inginkan.

Format buku di Penerbit Andi:
Format Besar : 20 cm x 28 cm, 21,5 cm x 15,5 cm
Format Standar : 16 cm x 23 cm, 11,5 cm x 17,5 cm
Format Kecil : 14 cm x 21 cm, 10 cm x 16 cm
Buku Saku : 10 cm x 18 cm, 13,5 cm x 7,5 cm
Format Khusus

Banyak Penulis tidak memperhatikan format ini sehingga saat dilakukan pengaturan layout dan setting, beberapa bagian buku menjadi tidak sesuai dengan maksud Penulis. Ketidaksesuaian tersebut contohnya: proporsi gambar yang tidak benar, pemotongan kata yang tidak tepat (terutama pada listing program pada buku pemrograman), dan ketebalan buku yang tidak proporsional.

Demikian penyampaian materi Strategi pemasaran buku secara singkat , dan masih banyak lagi strategi pemasaran buku yang belum disampaikan , di lain waktu kita lanjutkan strategi pemasaran buku selanjutnya.
Wah luar biasa sekali pak  Agus sampai tak terasa sdh 3 jam lebih kita bersama. Terima kasih banyak Pak Agus Subardana, semoga bapak sehat selalu, Aamiin.

4 komentar:

  1. Banyak Penulis setelah menerbitkan bukunya berakhir tragis.
    Bukunya tidak laku dijual dan akhirnya diobral
    Sebab mereka tak punya strategi pemasaran buku secara jitu dan tak mau belajar tentang pentingnya marketing untuk buku
    ---Wijaya Kusumah---

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih ..semoga mendapatkan marketing yang jitu

      Hapus

Penyaluran Sedekah Air Bersih

  Penyaluran Sedekah Air Bersih Selasa, 19 September 2023 PD Salimah Purbalingga bersama Laziz Jateng bekerja sama menyelenggarakan kegiatan...