Strategi Memasarkan Buku
Belajar Menulis Pertemuan ke 12
Kamis, 23 April 2020
Pukul 19.00-21.00 WIB
Bersama Bapak Agust. Subardana, S.E.,
M.M
Alhamdulillah puji syukur tak lupa
selalu kita panjatkan kepada Allah SWT sehingga di penghujung bulan Sya`ban
Tahun 1441 H, kita masih biasa menikmati angin segar dan diberikan fisik yang
prima sehingga bisa bertemu kembali di kuliah online malam hari ini.
Marhaban yaa Ramadhan kita bersiap
menyambutnya dengan gembira dan suka cita di tengah-tengah wabah pandemi Covid
19. Semoga selalu sehat dan bahagia bersama keluarga tercinta.
Malam ini kita akan mendapatkan materi
tambahan tentang Teknik memasarkan Buku. Materi ini sangat penting dikuasai
oleh anda yang akan menjadi penulis buku agar bukunya laku yang akan di
sampaikan oleh Bapak Agus Subardana.
Baiklah kita mengenal terlebih dahulu nara sumber kali ini.
Nama lengkap Agust. Subardana, S.E.,
M.M. Lahir di Yogyakarta, 11-09-1973.
Memiliki hobby membaca dan
Marketing.Hp / w.a 08112936680.
Jabatan sebagai Director of Marketing Andi
Publisher.
Pendidikan : S1 Management
Universitas Mercu Buana Yogyakarta 1998
S2
Magister Management Merketing , Fak . Ekonomi Universitas Satya Negara Jakarta 2012
Riwayat Pekerjaan
- Sekretaris Umum Pusat Pelayanan Usaha Kecil dan Menengah (PPUKM) se-DIY 1997 -1999
- Supervisor Madical Representative PT. Metiska Farma Jakarta 1999 -2003
- Area Manager Marketing PT. Dobeli Jakarta 2003 -2005
- Manager Marketing Penerbit ANDI OFFSET Yogyakarta 2005 – 2012
- Direktur Marketing Penerbit ANDI OFFSET Yogyakarta 2013 – sekarang
- Dosen kelas Malam (18.00 s.d 22.00 wib) STIE Wiyata Mandala 2014 – 2018
a. Understanding Business
b. Brand Management
c. Integrated Communication Marketing (IMC)
Strategi
Pemasaran Buku
Buku merupakan salah satu sumber ilmu
pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta sarana penyampaian informasi. Sejak usia dini,
anak anak telah diperkenalkan pada buku
dan diajarkan untuk membaca beraneka ragam terbitan buku.
Dalam rangka mempersiapkan generasi
muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi khususnya anak-anak, pemerintah
mendorong kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam
membangun budaya membaca sejak dini. Dukungan pemerintah terhadap budaya
membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan
peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.
Perkembangan industri penerbitan buku
juga dipicu oleh alasan keuntungan (profit margin) yang relatif besar
dibandingkan industri lainnya khususnya barang konsumsi. Saat ini terdapat 1
328 penerbit yang terdaftar sebagai anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI)
dengan jumlah penerbit aktif sebanyak 711 penerbit, dan sisanya sudah tidak
aktive lagi.
Dalam rangka untuk mempertahankan
Industri Penerbitan Buku , supaya tetap terus hidup dan dapat mencapai hasil
penjualan buku yang maksimal maka kita perlu
strategi pemasaran. Srategi Pemasaran biasanya hampir dipakai oleh semua
wirausaha, intreprenur yang menjalankan bisnis.
Strategi pemasaran penjualan buku
sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik . Kenapa demikian , hal ini dapat
dilihat dari jenis jenis buku yang di
terbitkan. Jenis jenis buku yang di
terbitkan tersebut dikelompokan menjadi katagori buku. Salah satu contoh
Penerbit ANDI Offset menerbitkan buku cukup banyak katagori produk yaitu ada 32
katagori produk buku ( Katagori buku Anak, buku Bisnis, Buku Pertanian, Buku
Fiksi - Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks , dll ).
Dari jenis-jenis katagori buku
tersebut disinilah kita akan melakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis
katagori buku yang diterbitkan . Pada umumnya kegiatan pemasaran buku berkaitan
dengan berkoordinasi beberapa kegiatan bisnis .
Sehingga strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh faktor yang
meliputi :
Faktor Mikro yaitu perantara, pemasok,
pesaing dan masyarakat.
Faktor Makro yaitu demografi-ekonimi,
politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.
Saat ini kami dalam menjalankan bisnis
Penerbitan Buku yang sedang kami terus jalankan masuk dalam faktor keduanya
yaitu Faktor Mikro dan Makro. Hal ini dikarenakan Penerbit ANDI Offset sudah
termasuk Industri Penerbitan buku, dengan usianya sudah mencapai 40 tahun dan
telah menerbitkan buku lebih dari 10.000 judul buku yang telah di kelompokkan
menjadi 32 katagori.
Strategi Pemasaran buku yang telah
kami petakan menjadi dua strategi pemasaran yaitu Strategi Pemasaran Buku
serangan Udara dan strategi pemasaran buku serangan Darat, dengan berlandaskan
pada faktor mikro dan faktor makro tersebut di atas.
Dua strategi tersebut dapat kita
jelaskan secara singkat sebagai berikut :
Strategi
Pemasaran Buku Serangan Udara
a.Pemasaran
buku lewat Online
Saat ini yang sedang ngetren dan
gencar di dunia maya yaitu Strategi Pemasaran yang banyak di pakai oleh setiap
orang yang sudah mengerti teknologi internet yaitu berpromosi lewat Online
melalui website dan media sosial lainya. Kalau kita sudah mempunyai produk buku
yang jenis katagorinya banyak maka langkah awal kita harus buat website. Katakanlah website merupakan markas besar
untuk sebuah bisnis penjualan buku. Dengan mempunyai website ini kita dapat
merencanakan promosi dalam melancarkan penjualan buku. Dan website tersebut
akan banyak kita isi produk, harga, promosi, layanan, alamat, testimoni, dan
lain sebagainya.
Untuk penjualan buku lewat Online ini
kita harus terus proaktive untuk terus promosi , supaya kita dapat :
Menyebarkan informasi produk secara
masif kepada target pasar potensial
Mendapatkan konsumen baru dan
mempertahankan konsumen yang sudah sehingga kesetiaan konsumen terjaga.
Menjaga kesetabilan penjualan saat
kondisi pasar lagi lesu
Menaikan penjualan dan profit
Membandingkan dan keunggulan produk
dibandingkan dengan pesaing
Membentuk citra produk dibenak mata
konsumen sesuai dengan yang diinginkan
Mengubah tingkah laku , persepsi dan
pendapat konsumen
Media Online yang dapat kita lakukan
untuk promosi dan penjualan buku yaitu sudah tidak asing lagi dibenak anda
sekalian yaitu lewat telepon, w.a, sms, email, dll.
Untuk penjualan buku lewat online kita
harus proaktif promosi maka dapat mengubah tingkah laku, persepsi dan pendapat konsumen. Dalam arti dgn
kita terus promosi maka konsumen tersebut yang tadinya tidak respon terhadap
produk tersebut dapat mengubah perilaku, persepsi (pola pikir) untuk tertarik membeli produk yg kita
tawarkan /promosikan sehingga mengubah pendapatnya untuk mengambil keputusan
untuk membeli produk tersebut.
Strategi yg dapat dilakukan antara
penulis dan penerbit yaitu
- Melakukan Takshow Bedah Buku secara
periodik.
- Sama2 mempromosikan bukunya
- Penulis dapat membantu menjualkan
bukunya dan pihak Penerbit akan memberikan Rabat buat penulis.
b.
Pemasaran Buku Lewat Komunitas
Kita tentunya punya komunitas
masing masing sesuai dengan kapasitas
kita untuk membentuk komunitas dan relasi , maka gunakanlah jaringan komunitas
kita untuk sarana promosi dan penjualan buku . Penjualan lewat komunitas akan lebih efektive dan efisien sehingga
tingkat keberhasilan nya lebih tinggi penjualan buku yang kita tawarkan.
Kuncinya kita harus proaktive komunikasi dan interaksi dengan komunitas serta
dapat menjaga integritas pribadi kita.
Strategi
pemasaran buku serangan Darat
Untuk menguasai seluruh wilayah
nusantara ini dalam penetrasi pasar buku , kita harus melakukan pemetaan
wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar yang potensi pasarnya sangat
baik. Kami Penerbit Andi telah mempunya 43 cabang di kota dari Aceh s.d Papua,
dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut.
Strategi pemasaran buku serangan darat
ini kita kelompokkan berdasarkan target pasar yang kita tuju , antara lain :
1.Toko
Buku
Penerbit Buku yang mampu memproduksi
sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri , sebagian besar sebagai pemasok
Toko buku di Indonesia. Untuk bisa masuk dan sebagai pemasok rutin di toko buku
maka kita perlu pemetaan jenis toko
buku. Toko buku ini kita petakan menjadi tiga jenis yaitu Toko Buku Modern,
Toko Buku Semi Modern, dan Toko Buku Tradisional.
Kenapa kita perlu petakan jenis toko
buku tersebut , hal ini dikarenakan tiap jenis toko buku tersebut mempunyai
sistem administrasi dan tempat yang berbeda.
Contoh toko buku modern yaitu Gramedia Books Store, Gunung Agung Books
Store dan TogaMas Books Store. Toko Modern ini mempunyai sistem transaksi
mengikuti perkembangan teknologi yang dapat dikendalikan dengan sistem
centralisasi dan sebagainya.
Adapun toko buku semi modern biasanya masih dikendalikan dan mengunakan
sistem administasi penjualan per toko . Sedangakan Toko Tradisional biasanya sistem transaksinya masih manual .
Untuk itu saluran toko buku tersebut
di atas masih dijadikan jalur distribusi oleh para Penerbit buku dengan sistem
titip jual / konsinyasi, kecuali toko buku tradisional diberlakukan kredit dan
jual putus.
Strategi
Promosi di toko buku Modern
ada berbagai macam cara yang perlu kita lakukan , antara lain :
Menguasai display buku , supaya
tampilan buku dapat terlihat dan menonjol .
Mengadakan promosi di internal toko
dengan memasang produk di Neon Box, X Banner
Mengadakan Bedah Buku , Talkshow dan
potongan Harga pada buku tertentu atau periode tertentu.
Mengadakan event tematik sesuai moment
bulan berjalan (program Ramadhan,
Program TAB, Program TAM , dll )
Dan masih banyak lagi program promosi
di toko buku modern yang dapat kita lakukan , kuncinya kita proaktive
komunikasi dengan pihak internal Toko Buku modern tersebut.
2. Directselling
Pemasaran Buku melalui Direkselling
ini kita petakan berdasarkan jenis katagori buku yang kita terbitkan . Jenis
Katagori buku penjualan lewat Directselling ini kita bagi menjadi beberapa
target pasar yaitu :
Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama
dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).
Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua
mata kualiah
Buku Referensi untuk jenjang TK, SD,
SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum
Dengan pemetaan jenis katagori
tersebut diatas maka kami sebagai Industri Penerbitan buku melakukan terobosan
pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (Sales) .
Tugas Tenaga Penjual / sales tersebut
kita beri tanggungjawab target sesuai maping areanya masing masing yang bertugas :
Kunjungan langsung ke tiap sekolah
Kunjungan langsung ke setiap kampus
Kunjungan langsung ke setiap
Perpustakaan sekolah, Perpus Kampus, Perpustaan Daerah dll.
Dengan kunjungan langsung tersebut
diharapkan dapat berinteraksi dengan membangun hubungan yang baik dengan pihak
Internal Sekolah, Kampus, Perpustakaan dll. Sehingga dampaknya hasil penjualan
buku dapat meningkat.
3. Melakukan Event Event
Aktive dalam melakukan event event
seperti event Pameran buku, dalam seminar, workshop, Tryout, dan
sebagainya.
Penerbit Andi mempunyai website :
www.andipublisher.com dan dapat langsung bertransaksi lewat website tersebut. Selain itu juga bekerjasama dengan semua marketplace termasuk tokopedia.
Dari kedua strategi tersebut paling
sulit adalah strategi pemasaran serangan darat dikarenakan membutuhkan waktu
tenaga dan tentunya adanya follow up yang terus menerus. Sehingga keberhasilan
ditentukan oleh tenaga penjual yg kita percayakan.
Sesuai target jenis buku yg kita tuju,
antara belanja buku model serangan udara dengan serangan darat lebih banyak
diminati yang serangan darat. Hal
inidisebabkan lebih banyak menghasilkan karena langsung ketemu dgn konsumen
apalagi pasar buku teks utama yg kita pasarkan. Konsumen biasanya lebih senang
tatap muka langsung dan dapat melihat sampel produknya.
Kekurangan serangan darat, dibutuhkan tenaga penjual tentunya ada biaya
operasional dan butuh waktu dalam follow up.
Adapun serangan udara, kelebihannya
bisa menekan biaya operasional,
informasi produk cepat sampai ke konsumen dan promosi bisa tersebar
secara masif lewat online ini.
Kekurangan nya : konsumen di indonesia
belum terlalu percaya atas informasi produk yg diterima, ada rasa takut barangnya tidak sesuai dgn
peranannya , konsumen masih dikenai
ongkir.
Bagi penulis buku pemula diantara
serangan udara, directselling, ataukah event, mana pemasaran yg paling efektif?
Kalau naskahnya dinyatakan diterima dan diterbitkan oleh penerbit skala
nasional seperti Penerbit Andi, tentunya akan dilakukan langsung memakai dua
strategi pemasaran tersebut. Tapi bila penulis tersebut menerbitkan sendiri tidak melalui Penerbit, maka
dapat melakukan strategi pemasaran buku serangan Udara di point 2 (komunitas
dan gunakan media sosial secara mandiri).
Untuk penulis yang bukunya diterbitkan
penerbit mayor seperti penerbit Andi
mendapatkan hak Royalti 10% dari total
nilai transaksi terjual. Kalau di penerbit Andi rata-rata diberikan Royati per
6 bulan / Semester terhitung sejak buku telah terdistribusi dan ditandatangani perjanjian
kedua pihak (antara penulis - penerbit). Penulis mendapatkan bukunya sebanyak 3
exs dan diperbolehkan mempromosikan bukunya. Kalau penulisnya beli bukunya
biasanya mendapatkan potongan 30%.
Apabila buku diterbitkan oleh penerbit
Mayor, tentunya pihak penerbit yang akan
memasarkan dgn strategi pemasaran masing2 penerbit. Biasanya pihak penulis
diharapkan juga berperan mempromosikan bukunya lewat komunitas penulisnya.
Kalau bukunya diterbitkan secara Pribadi dgn mengeluarkan modal penulis pribadi
maka penulis tersebut harus mengerti dan menguasai strategi pemasaran bukunya.
Trik menulis buku yang supaya laku
dijual adalah :
Pertama yang bisa ditulis adalah
menulislah bidang dikuasai.
Kedua melihat di google trend produk
buku apa yang laku,di situ akan di tunjukkan tren produk buku apa yg laku di
jual saat ini.Memang buku yang laku saat ini masih buku untuk anak-anak dan
novel untuk remaja. Penulis boleh memasarkan bukunya sendiri walaupun
diterbitkan oleh penerbit Mayor. Penerbit justru sangat terbantu jika penulis
ikut serta memasarkan bukunya dan penulis akan mendapatkan rabat dari penerbit.
Teknik strategi pemasaran buku yg lebih sederhana yaitu melakukan pemasaran
langsung lewat komunitas dan relasi penulisnya.
Di lapangan ditemukan pula kolaborasi
dengan pesaing dalam penjualan buku. Contohnya Penerbit Andi kolaborasi dgn
Penerbit BPFE UGM. Adapun syarat dan ketentuan kita harus ada titik temu dari
kedua belah pihak. Dalam penerapannya kita
akan lihat dan nilai dari aspek produk nya, potensi pasar dan daya serap
produk .
Terkadang kita menemui harga 1 buku antara toko yg satu dengan toko yang lain terkadang tidak sama walaupun
sampul,judul dan isi sama. Tetapi untuk buku yg diterbitkan Penerbit Andi sudah
ada standar harganya, di barcode back
Viber buku sudah ada harga yg tercantum sehingga harga tidak bisa di rubah.Kecuali
ada moment promosi di toko tersebut biasanya ada mendapatkan discount tetapi
harga aslinya tetap ditampilkan.
Adapun kalau Toko tersebut di luar
pulau jawa maka ada harga Zona, sehingga
harga jawa dgn harga di luarpulau bisa berbeda (contoh harga jawa dan harga di sumatra ada
perbedaan).
Hal yang membedakan harga buku antara
satu dengan yg lain berbeda walaupun halaman, kualitas kertas buku dan penerbit
sama,tapi isi dan pengarang berbeda adalah setiap penerbit mempunyai hak untuk
menentukan harga buku produksi. Yang di hitung dari oplah cetaknya, semakin
cetak oplahnya banyak semakin murah. Klo
oplah cetak nya sedikit semakin mahal harga buku tersebut. Sehingga ini yg
menjadi perbedaan harga dari penerbit satu dgn lainnya.
Pengalaman Pak Agus dengan adanya sumber daya yg memadai maka semua
strategi dipakai. Penerbit Andi sebagai
Industri Penerbitan buku harus terus dapat profit dan terus mengembangkan
pasar. Waktu yg di butuhkan untuk menjadi buku best seller rata2 4-6 bulan, dan
moment jual buku tersebut.
Contohnya kalau menerbitkan buku
pelajaran maka moment jual yg tepat saat antara Mei s.d Agustus. Namun untuk
saat ini pengalaman yg paling efektif yaitu melalui media sosial /online. Saat
ini sedang wabah corona, Penerbit Andi juga melakukan event2 lewat online juga.
Event2 yang sifatnya berkumpul dan tatap muka sementara kita tiadakan.
Berdasarkan pengalaman pribadi, Pak
Agus pernah menangani sebuah buku yg semula dianggap tidak terlalu disukai
pasar, tapi ternyata menjadi booming.
Ada beberapa judul buku yg demikian.Karena
mungkin ada faktor X.
Penerbit umumnya atau Penerbit Andi
sendiri menentukan harga pemasaran menilai naskah sebuah buku yang diterbitkan
dilihat dari aspek :
Aspek Ideologis
Apakah topik bertentangan dengan UUD
1945 dan Pancasila, apakah topiknya akan meresahkan kondisi masyarakat seperti:
politik, hankam, sara, sopan santun, harga diri, dll.
Aspek Keilmuan :
§ Apakah topik yang dibahas merupakan
topik baru bagi masyarakat, dan apakah masyarakat sudah siap menerima topik
tersebut?
§ Apakah naskah tersebut gagasan asli
atau jiplakan?
§ Terkait dengan akurasi data maka
diperlukan sumber daftar pustaka yang lengkap.
Aspek Penyajian:
§ Apakah sistematika kerangka
pemikiran baik sehingga alur logika pemaparan mudah dipahami?
§ Bahasa yang digunakan apakah
komunikatif sesuai dengan jenis naskah dan sasaran pembaca?
§ Apakah cara penulisannya sudah benar,
yaitu menggunakan tata bahasa dan ejaan yang baku?
§ Kelengkapan naskah secara fisik
seperti kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, batang tubuh, daftar gambar,
tabel, lampiran, index, daftar pustaka, sinposis, apakah sudah lengkap?
§ Pengetikan menggunakan media dan
alat apa, apakah tulis tangan, diketik manual, ketik komputer menggunakan
software tertentu?
§ Mutu gambar, tabel dan objek lain
yang dipasang (capture) apakah layak atau masih harus diperbaiki lagi?
§ Apakah urusan perizinan penggunaan gambar
tertentu, izin terjemahan, izin pengutipan dll. sudah diselesaikan?
Aspek Pemasaran:
§ Apakah tema naskah mempunyai pangsa
pasar jelas dan luas sehingga buku akan dapat dan mudah diterima pasar?
§ Apakah naskah memiliki selling point
atau potensi jual tertentu, seperti judul, keindahan, bahasa, kasus aktual,
dsb?
§ Apakah ada buku sejenis yang beredar
dan telah diterbitkan? Apa kelebihan naskah tersebut dibandingkan dengan buku
lain?
Aspek Reputasi Penulis:
§ Apakah penulis adalah tokoh,
praktisi, dosen yang sangat diakui kepakarannya oleh masyarakat luas?
§ Apakah buku-buku yang pernah
diterbitkan mempunyai catatan keilmuan dan pemasaran yang baik?
Jadi aspek yg paling menentukan adalah
potensi pasar.
Cara membentuk citra produk di benak
mata konsumen supaya sesuai dengan yang diinginkan adalah :
- Fokus pada pengisahan cerita, bukan
pada fitur produk.Tanpa cerita yang bagus, produk kita tidak akan memiliki
nilai inheren atau emosional bagi pelanggan. Terkadang, manusia itu lebih cepat
memberi respons saat diberi cerita. Bila suatu merek memberi kesan mendalam
bagi konsumen, maka hal tersebut akan berdampak pada perilaku belanja konsumen.
- Beri nilai tambah produk agar makin
disukai konsumen
Ketika membentuk citra merek,
sebaiknya konten yang di buat harus fokus pada hal yang dapat membangun
hubungan dan membantu konsumen membuat keputusan yang tepat dan matang. Dengan
begitu, ketika mereka memilih produk kita itu karena produk kita yang paling
sesuai dengan kebutuhan. Hal ini akan berdampak pada hubungan yang lebih kuat
dan tahan lama.
- Pelayanan terhadap pelanggan yg baik
secara sosial akan berdampak positif
bagi citra perusahaan.
Ukuran Buku dan Area Cetak
Setelah kita menentukan sistematika
penulisan buku , hal penting berikutnya adalah format buku yang akan di tulis.
Format buku terdiri dari beberapa ukuran yaitu ukuran besar, standar, kecil,
atau buku saku serta format spesial. Penentuan format ini akan berpengaruh
terhadap ketebalan buku dan kedalaman materi yang Anda inginkan.
Format buku di Penerbit Andi:
Format Besar : 20 cm x 28 cm, 21,5 cm
x 15,5 cm
Format Standar : 16 cm x 23 cm, 11,5
cm x 17,5 cm
Format Kecil : 14 cm x 21 cm, 10 cm x
16 cm
Buku Saku : 10 cm x 18 cm, 13,5 cm x
7,5 cm
Format Khusus
Banyak Penulis tidak memperhatikan
format ini sehingga saat dilakukan pengaturan layout dan setting, beberapa
bagian buku menjadi tidak sesuai dengan maksud Penulis. Ketidaksesuaian
tersebut contohnya: proporsi gambar yang tidak benar, pemotongan kata yang
tidak tepat (terutama pada listing program pada buku pemrograman), dan
ketebalan buku yang tidak proporsional.
Demikian penyampaian materi Strategi
pemasaran buku secara singkat , dan masih banyak lagi strategi pemasaran buku
yang belum disampaikan , di lain waktu kita lanjutkan strategi pemasaran buku
selanjutnya.
Wah luar biasa sekali pak Agus sampai tak terasa sdh 3 jam lebih kita
bersama. Terima kasih banyak Pak Agus Subardana, semoga bapak sehat selalu, Aamiin.
Bagus bu..sistematis tulisannya
BalasHapussama-sama belajar bu
HapusBanyak Penulis setelah menerbitkan bukunya berakhir tragis.
BalasHapusBukunya tidak laku dijual dan akhirnya diobral
Sebab mereka tak punya strategi pemasaran buku secara jitu dan tak mau belajar tentang pentingnya marketing untuk buku
---Wijaya Kusumah---
Terima kasih ..semoga mendapatkan marketing yang jitu
Hapus