Selasa, 14 April 2020

TEKNIK MENGATASI IDE YANG LONCAT-LONCAT

Belajar Menulis Gelombang 9

MATERI SUPLEMEN BELAJAR MENULIS
Peresume : Safitri Yuhdiyanti, S.Pd. AUD

TEKNIK MENGATASI IDE YANG MELONCAT-LONCAT 

Terima kasih saya sampaikan buat para nara sumber Belajar Menulis melalui grup whatsapp.Apalagi kuliah hari ke tiga malam ini bertemu dengan Bapak Encon Rahman yang menyampaikan trik sukses menjadi gupres skala nasional dan internasional.

Bagi saya sendiri…terasa sekali betapa waktu-waktu kemarin masih belum bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin.  Sejak ikut grup ini..terasa dipacu untuk setiap malam menulis.  Apalagi kondisi sekarang sekolah sedang pembelajaran jarak jauh dan work from home. Produktiflah saat di rumah.
Tugas yang diberikan nara sumber ternyata tidak hanya sekedar meresume ansich kemudian mengirim ke email dan memposting di blog.  Semakin penasaran ingin tahu bagaimana membuat blog, memposting…apalagi buat saya yang masih pemula.  Banyak sekali ilmu yang belum saya ketahui. Try and error. Saya makin sering berselancar dan mengunjungi blog untuk mencari mutiara-mutiara ilmu di sana.
Itu sedikit cerita selama tiga hari mengikuti belajar menulis on line.

Kembali yuk…ke tema awal.
Pada pertemuan pertama kita diminta Om Jay untuk meresume materi mencari ide tulisan dan melipatgandakan pembaca. Untuk kali ini kawan Om Jay memberikan materi mencari ide menulis.

Gimana sih cara membuat diksi yang tepat dan disukai pembaca?
Ada beberapa prinsip yang mesti Anda ketahui dalam menyajikan tulisan yang tepat dan disukai pembaca.

Saya sebut dengan Tulisan Memikat , diantaranya Anda lakukan ini :

Tulisan harus rapi, dalam artinya memahami fungsi-fungsi tanda baca dan kaidah penulisan yang benar.

Bahasa tulisan berbeda dengan bahasa lisan.
Menggunakan bahasa yang sesuai dengan target pembaca kita.
Ini penting sebab tingkat keahlian penulis dilihat bagaimana ia menuturkan isi yang komplek ke dalam tulis sederhana.

Pilihan kalimat-kalimat yang memancing daya imajinasi dan emosional pembaca.

Sesuaikan dengan kapasitas yang kita miliki berdasarkan ilmu, keterampilan dan pengalaman yang kita miliki.

Tidak mengulangi kata-kata yang sama dalam satu kalimat serta gunakan padanan kata yang lain jika menggunakan makna yang sama.

Kuatkan data (sumber) artinya pilih data-data yang kuat untuk menjelaskan satu pembahasan.

Posisikan diri sebagai pembaca. Bagaimana seandainya kamu membaca tulisan sendiri.

Saya katakan, pasti diawal Anda akan mengalami kondisi ini, sadar atau tidak.
Biasanya muncul saat proses penulisan sebuah buku, satu ide belum selesai muncul ide berikutnya dan begitu seterusnya.

Lemahnya kesabaran. Ingin cepat sukses.
Tidak fokus, meloncat kesana-kemari. Lemahnya daya juang alias gampang menyerah, membuat banyak para pemula gagal dipertengahan jalan, termasuk saat mengawali diri berproses untuk menulis.

Lagi banyak ide tapi  kebingungan bagaimana menulisnya. Sudah menulis tapi ditengah  jalan bingung dan mentok, mandeg. Malah, tulisan belum juga tuntas, tiba-tiba muncul ide baru. Efeknya merasa bahwa  ide baru lebih bagus dari ide lama yang sudah ditulis setengah jalan.

Teman-teman semua, dalam menulis saya percaya dengan prinsip ini, makin banyak memberi makin banyak menerima dan pernyataan, "kerja keras tidak akan pernah mengkhianati hasil".
Memberi nilai lebih, kerja lebih keras dan sabar yang kuat dalam belajar dan komitmen itulah nasihat yang diajarkan oleh Jack Ma, untuk mencapai kesuksesan di era ini.

Celakanya kondisi justru membuat kita  gampang _move on_ alias gampang loncat pindah menulis ke ide baru, meninggalkan tulisan lama yang dianggap sudah tidak bagus. Tidak menarik lagi untuk dilanjutkan.

Kalau ini yang sedang dialami oleh teman-teman, saya akan sampaikan bahwa Anda sedang diserang penyakit berbahaya. Penyakit yang biasa menyerang penulis pemula.Penyakit yang bisa menghambat para pemula untuk fokus dan  lebih produktif dalam berkarya...

Beberapa penyakit laten pada penulis pemula :

Pertama:
Tidak selektif dalam memilih ide.Tidak semua ide itu bagus, bisa jadi itu adalah ujian.Mengapa saya bilang begitu? Sederhananya begini. Jika setiap ide yang muncul Anda turuti tanpa berpikir matang maka yang ada Anda akan diombang-ambingkan oleh ide baru yang selalu muncul setiap saat. Ingat, pikiran kita tidak pernah berhenti menghasilkan ide.

Kabar buruknya, jika kita selalu menuruti ide baru yang tiba-tiba muncul, tulisan yang sudah digarap bisa dengan mudah ditinggalkan begitu saja.Dengan alasan sudah tidak relevan, tidak menarik, gak ada “feel” lagi untuk melanjutkan menulis.

Solusinya, Anda harus pilih ide dan tetap fokus sampai ide tersebut mewujud menjadi karya. Sampai tulisan tuntas."Menuntaskan tulisan jauh lebih baik dari pada tulisan yang dianggap sempurna, namun tidak pernah selesai."

Kedua:
Muncul Ide yang Tidak Nyambung  dengan Tulisan Sebelumnya.Untuk mengatasinya, selalu awali dengan pertanyaan apa hubungannya ide baru ini dengan sudah ditulis?
Jika diawali dengan "pertanyaan" tersebut maka ide yang tiba-tiba muncul justru akan menjadi penambah sudut pandangan baru pada tulisan yang sedang ditulis. Cakupan menjadi lebih luas. Bukan malah ditinggalkan

Ketiga:
Tidak Membuat Titik Fokus.
Jika yang disampaikan tidak punya fokus, tulisan jadi kabur. Tidak tepat sasaran. Bahasan menjadi kesana-kemari.Menulis itu harus fokus pada satu titik sasaran. Fokusnya pada tujuan atau nilai yang ingin disampaikan.

Misalnya, saat Anda ingin menulis yang tujuannya untuk memberikan orang motivasi dalam berbisnis, maka fokus pada menyampaikan masalah itu saja.

Catatan penting ini harus dipisahkan antara menulis dan mengoreksi (membaca ulang tulisan), jangan sampai bersamaan. Tuntaskan tulisan lebih dulu barulah dikoreksi.Sebab,antara membaca, menulis, dan mengoreksi hasil tulisan adalah bagian berbeda. Pikiran kita tidak bisa melakukan itu secara bersamaan.

Jika anda masih ngotot ingin melakukan menulis dan membaca secara bersamaan, maka saya pastikan tulisan tidak akan selesai dan Anda akan berputar-putar pada mengoreksi tulisan sendiri terus menerus sampai ada malas menyelesaikan tulisan. Maka fokuslah sampai tulisan selesai.

Demikianlah materi suplemen kuliah hari ke tiga untuk guru-guru tersayang di grup belajar menulis Gelombang 9 ini semoga bisa membantu penulis pemula untuk mencari ide dalam membuat tulisan dan semakin fokus terhadap tulisan yang sudah di buatnya.

Salam literasi


1 komentar:

Penyaluran Sedekah Air Bersih

  Penyaluran Sedekah Air Bersih Selasa, 19 September 2023 PD Salimah Purbalingga bersama Laziz Jateng bekerja sama menyelenggarakan kegiatan...