RESUME MATERI KE SATU BELAJAR MENULIS ON LINE
GELOMBANG 9
BERSAMA BAPAK AGUS SAMPURNO
JUMAT, 10 APRIL
2020
OLEH : SAFITRI
YUHDIYANTI, S.Pd. AUD
Mencari ide dalam menulis dan melipat gandakan pembaca
Tidaklah mudah bagi
setiap orang untuk menuangkan semua yang ada di pikirannya dalam bentuk
tulisan. Tentunya bagi penulis yang ingin bisa menulis dan menerbitkan buku,
maka membaca adalah adalah salah satu vitaminnya. Menulis merupakan sebuah
proses yang lambat laun kita akan menyukai dengan tulisan kita sendiri. Mantra ajaib yang bisa kita pegang adalah menulis saja terus dan buktikan apa yang
terjadi. Kita harus menemukan
motivasi internal pada diri kita mengapa harus terus menulis. Kelihaian kita dalam menulis akan terasah
apabila kita rajin membaca dan berlatih menulis setiap hari dari apa yang
dikuasai dan disukainya.
Sebelum menulis
alangkah baiknya kita membuat blog terlebih dahulu supaya kita fokus dalam
menulis dan penyimpanannya juga rapi (tidak tercampur dengan konten lain). Blog juga memiliki fitur menu kategori
tulisan sehingga memudahkan mengeksplor isi blog. Selain itu menulis di blog lebih enak dari
pada di Facebook karena tulisan kita akan mudah kita cari walaupun sudah
puluhan tahun.
Cara membangun konsistensi dalam menulis ide
di blog
Marilah kita
sekarang mencari ide. Kita pilih topik
yang dikuasai kemudian lakukan riset kecil
kecilan di google dan tampilkan tulisan kita lengkap dengan solusi dari sebuah masalah yang kita
tulis.
Profil Singkat Nara Sumber
Dalam kegiatan belajar menulis gelombang 9 materi ke 1,
kami mendapatkan materi yang sangat luar biasa. Sebuah pemaparan tentang Menulis di Blog dengan tulisan yang menarik
dan kreatif, bersama Bapak Agus Sampurno. Beliau adalah pengelola blog http://gurukreatif.wordpress.com.
Kesalahan seseorang dalam menulis
Beberapa
kesalahan yang biasa dilakukan oleh seseorang yang belajar menulis adalah :
- Ia menulis dengan menjadikan dirinya sebagai peran utama, ia sibuk menceritakan dirinya sendiri. tulisannya bukan fokus pada bagaimana menuntaskan pertanyaan atau sebuah solusi permasalahan.
- Tulisannya tidak dibaca ulang sebelum diposting. Tidak ada yang namanya self checking.
- Tulisannya terlalu panjang dan mengandung banyak ide besar di dalamnya.
Tiga kesalahan
diatas adalah hal yang mesti dihindari dalam konteks blog di internet yang
punya banyak keterbatasan. Keterbatasan
yang saya maksud adalah saat di internet anda ada di lautan informasi yang
benar benar tanpa positioning yang pas, tulisan anda tidak akan dibaca orang.
Menggali ide sebuah tulisan
Menulis berawal
dari sebuah ide. Ide sebenarnya mudah
dicari dan ditemukan. Namun terkadang
terlalu banyak ide yang ada di kepala kita sehingga akhirnya kandas di tengah
jalan. Kendala yang ditemui yakni cara
melakukan eksekusi sehingga menjadi
sebuah tulisan. Hal ini bisa diatasi
dengan mencermati tulisan orang lain dengan cara ATM (Amati, Tiru, Modifikasi)
dan menyusun ide dalam sebuah pokok pikiran.
Dalam hal menulis
banyak hal-hal yang menarik dan dinikmati alur prosesnya. Pencarian ide menulis ada banyak pemicu yang
bisa berujung pada terbitnya sebuah tulisan.
Kita bisa memulai dari hal yang biasa dilakukan oleh seorang yang baru
belajar menulis dan bisa berujung pada kebosanan.
Itulah gambaran beberapa permasalahan yang sedang menjadi trending topik yaitu pembelajaran jarak jauh. Melihat situasi pembelajaran jarak jauh ini ada beberapa perspektif yang bisa mendasari seseorang menulis, yakni :
- Perspektif sebagai pendidik yang merasa dirinya sukses; ia akan menceritakan bagaimana dirinya sukses mengampu pembelajaran online, dengan menceritakan kesehariannya dalam mengajar secara online. Ia lupa banyak pendidik di luar sana yang masih berjuang mengatasi kendala.
- Perspektif sebagai pendidik yang menyalahkan orang tua siswa yang kurang sigap mendampingi anaknya dalam pembelajaran jarak jauh.
- Perspektif pendidik yang mencoba memberikan jalan keluar berdasarkan pengalamannya. Ia berperan memberikan pertimbangan, tips dan trik bagi kedua belah pihak, bagi orang tua siswa dan guru.
Penjabaran dari perspektif di atas adalah :
- Pendidik yang merasa dirinya sukses. Nah, ini adalah sebuah pilihan. Ketika kita menulis tentang diri sendiri, harapan kita pasti ada yg membaca dan berikan tanggapan. Sayangnya jika tidak ada yang menanggapi pasti si penulis jadi malas menulis lagi. Padahal sebagai orang dewasa kita tidak terlalu suka membaca (semata mata) kisah orang lain. Orang lebih senang mencari sesuatu yang ada hubungannya dengan keuntungan atau kebutuhan dirinya.
- Pendidik yang menyalahkan orang tua. Bapak dan ibu guru mungkin punya hp. Yang menjadi masalah adalah siswa. Karena tidak semua siswa punya hp / tv apalagi laptop.
- Perspektif pendidik yang mencoba memberikan jalan keluar berdasarkan pengalamannya. Ia berperan memberikan pertimbangan, tips dan trik bagi kedua belah pihak, bagi orang tua siswa dan guru, untuk menjadi bahan tulisan kita. Cara mengatasi kelemahan pembelajaran jarak jauh, terutama bagi siswa atau orang tua yang tidak memiliki media Teknologi Informasi dan Komunikasi yang memadai, padahal pembelajaran harus tetap berjalan adalah guru bisa memberikan penugasan seminggu sekali. Secara terjadwal setiap hari dalam seminggu, guru memberikan penugasan yang terstruktur. Untuk kemudian ada kewajiban guru mengambil atau anak dan orang tua menyetorkan tugasnya. Pemberian penugasan mingguan yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh bukan untuk menggantikan pembelajaran yang ada di kelas (tatap muka) tapi sekedar menghangatkan otak dan ingatan siswa agar tidak kosong sama sekali saat wabah sudah berakhir dan masuk sekolah.
Kita bisa memilih
salah satu dari ke tiga perspektif di atas untuk dikembangkan menjadi sebuah
tulisan.
Ruh sebuah tulisan
Sebuah tulisan
akan enak kita baca jika tulisan kita memiliki 'ruh' atau 'jiwa'. Cara terbaik memberikan ruh adalah sebagai penulis
anda harus tahu dalam satu kalimat, hal apa yang ingin anda sampaikan kepada pembaca.
Sebuah buku yang tebalnya berlembar lembar pun pada akhirnya punya satu tema
besar yang ingin disampaikan. Rahasia
kreativitas dalam menulis adalah menggunakan media sosial untuk mengamati,
bertemanlah di media sosial dengan orang yang tepat sesuai dengan bidang kita,
maka akan banyak ide yang mengalir disitu.
Banyak sekali penulis yang menjadi viral hanya bermodalkan tulisan atau status
di Facebook
Contoh tulisan trending topik
Urutan dalam
membuat sebuah tulisan ada paragraf pembuka, paragraf isi dan paragraf penutup
sehingga tulisan akan lebih enak untuk dibaca.
5 kata persuasif dalam menulis judul
Setelah kita menulis tentunya supaya pembaca
lebih tertarik, kita harus memberi judul.
Judul tulisan yang menarik adalah yang mengandung kata persuasif yang
dapat mengendalikan pikiran kita ( 5
Persuasive Words That Controls Minds ) yaitu :
1. You (Anda)
2. Free (Bebas)
3. New (Baru)
4. Now (Sekarang)
Contoh judul
tulisan trending topik di atas menggunakan kata: Rahasia.
Beberapa contoh
judul tulisan yang menggunakan 5 kata persuasif :
1. Tips
menjadikan ANDA sebagai guru yang disegani oleh siswa
2. Cara BEBAS
dari masalah saat mengajar kelas yang ribut
3. Aplikasi BARU
yang bisa anda gunakan saat mengajar online
4. Bagaimana
membuat kelas online anda efektif mulai dari SEKARANG
5. Lima RAHASIA
menghindari kesalahan dalam menyelenggarakan kelas jarak jauh
Berikut ini
adalah contoh tulisan yang memuat kriteria di atas :
5 Rahasia Menghindari Kesalahan dalam
Memberikan Penugasan di Kelas Online
Menjadi viral
baru-baru ini status dari para orang tua siswa yang kelelahan saat mesti mendampingi
anaknya belajar secara online. Hampir semua orang tua mengeluh betapa kewajiban
mendampingi anaknya menjadi hal yang luar biasa berat. Pihak yang mencoba bijak
pasti akan mengatakan bahwa saatnya orang tua siswa menyadari bahwa mendidik
itu tidak mudah. Sebuah hal yang tidak akan laku di mata orang tua siswa yang
menyekolahkan anaknya di sekolah swasta di kota besar yang bayarannya pastinya
lumayan. Hal yang sama juga tidak akan berlaku bagi orang tua yang mungkin
punya banyak halangan dalam mendampingi anaknya, mulai dari dirinya yang mesti
bekerja sampai tingkat pendidikan yang kurang menunjang.
Ada beberapa
kesalahan yang dilakukan pendidik ketika menyelenggarakan kelas online di tengah
wabah Covid 19 ini yaitu :
- Guru berniat sekali menggantikan kelas tatap mukanya dengan kelas online. Ini akan menimbulkan masalah baru karena pasti waktunya akan panjang dan materinya berat. Solusinya adalah memberikan penugasan mingguan yang disitu sudah ada deadline atau batas waktu yang terjangkau dan terukur. Hal ini akan menghindari kerumitan bagi orang tua siswa.
- Guru belum melakukan pembagian antara mana siswa yang lebih cocok diberikan tugas online dan offline. Jika ini terjadi maka guru kerap hanya berfokus pada penugasan yang online saja. Saat yang sama ia akan bingung mengapa ada siswa yang respon nya lambat. Solusinya: Saatnya berikan pilihan pada orang tua siswa apakah ingin tugas yang online atau yang offline. Jika online berarti orang tua sudah mengetahui mesti tugas menggunakan platform apa dan kapan mesti dikumpul. Sementara untuk tugas offline mesti ada perjanjian pengumpulan tugas yang disetujui guru dan orang tua siswa.
- Guru hanya sibuk memberikan tugas kepada siswanya, namun tidak menemani orang tua siswanya dalam situasi krisis ini. Semua orang tua siswa menyadari bahwa tinggalnya anak mereka di rumah adalah keputusan diluar kemauan sekolah. Untuk itu solusi terbaik adalah luangkan waktu untuk satu hari diadakan diskusi antara guru dan orang tua siswa. Caranya bisa macam-macam bisa lewat grup chat atau menyebarkan survey mengenai keinginan dari orang tua siswa.
- Guru memberikan penugasan yang bertipe High Order Thinking Skills atau HOTS. Ada juga guru yang menyuruh siswanya melakukan sesuatu yang memerlukan persiapan . Sebagai contoh ada orang tua siswa yang mengeluh anaknya diminta berpakaian adat kemudian di foto dan fotonya dikirim ke gurunya. Solusinya: berikan tugas yang memerlukan pendampingan minim dari orang tua siswa. Saat memberikan tugas, guru juga bisa menyelipkan panduan singkat bagi orang tua. Guru juga bisa memberikan estimasi waktu pengerjaan, sehingga orang tua yang sibuk bisa memperkirakan kapan ia mesti membantu, menyesuaikan estimasi waktu yang diberikan oleh guru anaknya.
- Guru cenderung ingin menghabiskan target kurikulum. Hal ini bukanlah sebuah hal yang salah. Namun yang harus diingat bahwa kecenderungan tadi membuat seorang guru menjadi tidak fleksibel. Solusinya: Guru mesti menerima situasi bahwa saat ini adalah saat krisis yang terjadi di luar kehendak dirinya sebagai seorang guru. Untuk itu ketika seorang guru sudah menerima situasi ini maka ia akan lebih terbuka pada masukan sambil terus menerus mencari dan belajar dengan cara terbaik dalam mencari bentuk kelas online yang sesuai, atau jika beberapa minggu kemarin kelas online justru banyak menimbulkan masalah saatnya dicarikan skenario lain yang penting siswa tetap fokus dan siap belajar pada saat wabah telah selesai.
Banyak sekali
prediksi yang beredar mengenai kapan situasi pandemi ini akan berakhir. Di
banyak kota di Indonesia, waktu belajar di rumah terus diperpanjang oleh
pemerintah setempat. Ini berarti sebagai seorang praktisi perlu punya banyak
ide agar kemitraan sekolah (guru) dan rumah tetap selaras.
Kesimpulan
Ide bisa datang
dari mana saja. Saatnya kita fokus pada cara mengemas ide tersebut. Untuk
melipatgandakan pembaca tulisan kita dengan cara membuat tulisan lalu
diletakkan di dalam halaman Facebook. Di saat yang sama di postingan Facebook
tadi kita letakkan link blog kita. Dengan
demikian blog kita akan semakin dikenal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar