Kamis, 30 April 2020

Teknik Menulis dan Membuat Buku Digital

Teknik Menulis dan Membuat Buku Digital 

Belajar Menulis Pertemuan ke 13 
Senin, 27 April 2020 
 Pukul 13.00-15.00 WIB 
Bersama , Dr. Onno W. Purbo 


 Assalamu`alaikum wr wb. 
Semoga saat membaca tulisan saya ini dalam keadaan sehat dan bahagia. Keberkahan selalu menyertai Anda, saya berharap Allah SWT selalu memudahkan urusan hamba-hambaNya. 
Senin, 27 April 2020 saya mengikuti kuliah online yang berganti jam tayang diajukan menjadi pukul 13.00 -15.00 mengingat ibu-ibu kalau sudah sore waktunya untuk mempersiapkan hidangan berbuka. Seperti saya ini. Kuliah kali ini terasa interaktif sekali karena menggunakan Aplikasi Zoom selain chat melalui tulisan juga bisa diskusi langsung dengan narasumber. 


 Kuliah online pertemuan ke 13, di Grup WA Belajar Menulis bersama Omjay dan narasumber Bapak Dr. Onno W. Purbo. Bicara tentang kemajuan teknologi seolah tak pernah lepas dengan seorang pakar kelahiran Bandung, 17 Agustus 1962, Onno W. Purbo. Namanya yang populer dengan serangkaian prestasi gemilang, karya, dan banyak penghargaan seringkali menghiasi laman-laman media baik cetak, online, maupun TV. Onno -begitu ia disapa- merupakan wisudawan terbaik Teknik Elektro ITB pada tahun 1987 yang kemudian melanjutkan studi magister dan doktoral di McMaster University, Kanada dan Universitas Waterloo, Kanada. 
Pelopor dunia IT yang menggagas program RT/ RW-Net ini adalah orang yang berjasa dengan adanya internet di Indonesia. Kiprahnya di dunia teknologi sudah tidak diragukan lagi. Pria yang senang berbagi ilmu untuk mencerdaskan bangsa dalam dunia IT ini banyak berpihak pada kesejahteraan masyarakat kecil sesuai ajaran yang diajarkan ayahnya, Hasan Poerbo, seorang Professor bidang lingkungan hidup ITB. 

Beliau setiap hari menulis, tidak harus menjadi suatu paragraf atau tulisan panjang, namun kadang hanya satu kalimat pun beliau akan menuliskannya. Tiada hari tanpa menulis. Beliau mulai menulis sejak lulus S1 dan selama 3o tahun ini tulisannya bebas, siapa saja bisa membaca tulisan beliau di media wikipedia Onnocenter. Banyak penulis yang menerbitkan buku berupa digital dan fisik. Untuk buku fisik mudah kita lakukan karena dibantu oleh penerbit. Tetapi untuk buku digital kita harus memiliki web yang bisa memudahkan orang untuk mengaksesnya. Target kita sebagi penulis adalah bagaimana cara menulis buku dan menerbitkannya. Kita bisa melihat teknik Pak Onno dalam menulis buku digital di youtube Onnocenter. 

Teknik Menulis Buku 
Pertama, memilih topik, mencari tahu keinginanan dan minat pembaca. Ketiga hal ini bisa kita cari lewat ngobrol, bercakap-cakap dengan orang lain. Masalah besar dalam menulis buku adalah mencari kata-kata, topik dan jenis buku yang laku. Teknik menulis menggunakan rumus 5W+1H. Pak Onno membuat tulisan bukan berdasarkan searching maupun feeling tetapi benar-benar survey ke masyarakat melalui obrolan beliau di twitter. Salah satu cara interaksi dengan orang banyak menggunakan media sosial, seperti twitter,facebook, atau instagram dll. Apalagi kita seorang guru sangat mudah mencari topik karena kita sehari-hari bisa memantau kesukaan siswa membaca buku apa yang d senangi atau bisa bertanya langsung dengan mereka. 

Kedua, menerjemahkan buku-buku bahasa asing, contohnya buku berbahasa Inggris. Kita tinggal membuka google translate akhirnya jadilah tulisan berbahasa Indonesia. Lalu hasil pencarian dari berbagai sumber tadi dikumpulkan menjadi satu dokumen dan akhirnya digabung menjadi paragraf baru. Tulisan dibuat dengan bahasa dan kata-kata sendiri yang lebih enak dibaca dan dipahami. Inilah cara membuat tulisan yang sederhana, tanpa mengarang kata-kata sendiri. Sebagai dosen, Pak Onno sering memberi tugas kepada mahasiswanya menulis buku. Mereka menulis buku dengan topik apa yang sedang dikuliahkan. Untuk memudahkan penulisan mereka di beri kesempatan mengakses ke pustakaan digital milik Pak Onno. Dalam digital library tersedia beragam jenis buku. 

Ketiga, biasakan mencatat . Mencatat apa saja setiap hari yang kita anggap penting, suatu saat nanti bisa menjadi sebuah tulisan. Ini merupakan salah satu kunci yang paling penting dalam menulis. Kalau menulis di wiki, memberi manfaat tersendiri, contohnya mencari topik tertentu, tinggal ketik di menu search kemudian enter, langsung ketemu. Jadi menulisnya bentuk digital atau elektronik, hasil tulisannya di baca semua orang. Dari hasil catatannya bisa menghasilkan bahan kuliah ataupun bahan untuk membuat buku. 

Menulis ilmiah di jurnal, yang perlu diperhatikan adalah penulisan referensi yang berbahasa Indonesia. Tulisan ini sulit diterbitkan di jurnal internasional. Harusnya memakai referensi bahasa Inggris. Dalam menggunakan referensi berbahasa Asing, kita bisa menggunakan google scholar, tinggal ketik di web search menu http://scholar.google.com. Cara mencari referensi yang berkualitas berbahasa Asing cukup klik google scholar, masukkan kata kuncinya, akan muncul file-file yang kita butuhkan, tinggal klik kekanan dan cite. Namun kita harus membaca abstrak tulisannya dulu apakah sesuai dengan materi yang kita butuhkan. 

Untuk menerbitkan buku, yang harus di persiapkan adalah: 
  1. Halaman judul 
  2. Kata pengantar, bisa ditulis lebih dari satu orang, bisa kepala sekolah atau tokoh yang lain. 
  3. Daftar isi 
  4. Materi lengkap, boleh di tambah gambar dan zoom ke bagian yang diperlukan , gambar lebih bagus yang hitam putih 
  5. Profil penulis dibuat versi pendek maupun versi panjang. Intinya adalah menjual diri penulis. Profil menerangkan bahwa penulis memang kompeten di bidangnya dengan mencantumkan gelar dan pekerjaan serta aktivitasnya. 
  6. Daftar pustaka, bisa melalui menuliskan langsung sumbernya atau menggunakan footnote. 
  7. Sinopsis, yaitu kisah tentang penulis Sinopsis berisi kisah tentang apa yang ada di buku dan manfaat yang bisa diambil oleh pembaca. Sinopsis terletak di halaman belakang dengan harapan orang yang membaca akan minat membelinya. 
  8. Selanjutnya deteksi plagiat di internet. 
Sekedar tambahan informasi untuk penulis, di Penerbit Andi Yogyakarta penulis cukup memberikan file materi tulisan dan nantinya mereka yang melakukan layout terhadap buku. Sementara Elex Media Komputindo meminta penulis sesuai template supaya mereka tinggal mencetak. Banyak penerbit kalau mau menerbitkan buku bukan karena berkualitas, tapi karena bukunya bisa terjual laku keras. Untuk itu kita harus menulis buku dengan melihat pangsa pasar. Terutama buku pegangan siswa, penerbit senang karena jaminannya adalah jumlah pembeli akan banyak. Beruntunglah penulis yang menulis buku pegangan SD, SMP maupun SMA. Lain halnya dengan buku-buku untuk mahasiswa S2 maupun S3, jarang peminatnya. Penerbit Andi Offset dan Elex Media Komputindo memberikan royaltinya sebesar 5-10%. Artinya royalty bisa dijamin baik dari hasil penjualan buku.

Pengalaman Pak Onno, beliau sering ditolak oleh Elex Media Komputindo bukan karena isi bukunya jelek tetapi karena isinya terlalu berat untuk dikonsumsi masyarakat umum. Sehingga penerbit merasa rugi jika bukunya tidak laku dijual. Ada baiknya untuk menerbitkan buku, kita bisa meyakinkan ke penerbit bahwa follower kita banyak di media massa. Karena mereka adalah para konsumen bukunya. Sehingga buku akan dijamin laku di pasaran. 

Untuk naskah dibuat sederhana saja dalam bentuk MS Word di windows atau Libreoffice writer di Linux. Buku digital kalau mau dicetak cukup sederhana, tinggal Save As PDF saja file wordnya atau print PDF.Jadilah buku digital. Kemudian diupload ke website atau di sebar di WhatsApp sehingga banyak pembacanya. 

 Buku digital bisa ber-ISBN. Siapa yang berhak mengeluarkan? Yang memiliki kewenangan adalah Perpustakaan Nasional (Perpusnas). Penerbit pun akan menerbitkan buku maka harus meminta ISBN. Sekolah bisa memiliki ISBN tanpa melalui penerbit, caranya adalah sekolah reques dan mengisi formulir di http://sbn.perpusnas.go.id. Maksudnya sekolah tidak harus jadi penerbit sungguhan, setelah dapat ISBN barulah sekolah menghubungi penerbit. Namun setiap kali menerbitkan buku baru, sekolah harus mengajukan kembali ke Perpusnas untuk mendapatkan ISBN. Walaupun materinya sama, sebaiknya antara cetakan ke satu dan ke dua ,memiliki ISBN yang berbeda. Jadi saat akan mencetak yang ke dua, maka sebelum ke penerbit kita bisa memberi tambahan materi dan mengganti judulnya. 

Untuk membuat buku yang bergambar, gambar bisa diambil dari internet asalkan free download. Gambar yang memiliki konten copyright (hak cipta), disarankan jangan digunakan sembarangan karena bisa bermuara ke ranah hukum. Sebagai solusinya kita bisa menggunakan konten yang berbasis kreatif commons license creative. Commons menyediakan karya kreatif yang tersedia untuk orang lain secara legal supaya dapat di bagikan secara luas dan bisa dicek dan digunakan di http://creativecommns.org . 

Pak Onno memberikan kebebasan siapa saja yang ingin melihat materi-materi tulisan beliau. Semua orang bisa membacanya, jadi jika ada yang menyalahgunakan dengan cara copipaste tentu akan ketahuan. Karena pembaca sudah tahu bahwa tulisan asli adalah milik Pak Onno. Untuk menghubungi Pak Onno, bisa berkunjung ke: 
Twitter @onnowpurbo  http://lms.onnocenter.or.id/moodle/
http://lms.onnocenter.or.id/pustaka/ 
http://www.youtube.com/c/OnnoCenter/ 

Demikianlah resume kuliah hari ini, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Penyaluran Sedekah Air Bersih

  Penyaluran Sedekah Air Bersih Selasa, 19 September 2023 PD Salimah Purbalingga bersama Laziz Jateng bekerja sama menyelenggarakan kegiatan...