Kamis, 16 April 2020

Planetarium Bekam Bapak Tri Agus Menyabet Juara 1 INOBEL Nasional


BELAJAR MENULIS GELOMBANG 9

Pertemuan ke-6
Hari/Tgl : Rabu, 15 April 2020
Pukul : 19.00-21.00 WIB
Topik   : "Karya Inovasi & Kualitas Diri" 
Peresume : Safitri Yuhdiyanti,S.Pd.AUD

PLANETARIUM BEKAM MENGANTAR BAPAK TRI AGUS MAJU 
SEBAGAI JUARA 1 LOMBA INOBEL NASIONAL

Alhamdulillah, kita masih diberikan nikmat yang luar biasa, keimanan,kesehatan dan kesempatan.  Saya merasa beruntung sekali bisa menimba ilmu dan dipertemukan dengan orang-orang hebat dalam bidang pendidikan.  

Inovasi pembelajaran yaitu proses belajar siswa yang dirancang dan dikembangkan dan dikelola secara kreatif, dinamis dengan menerapkan pendekatan multi ke arah yang lebih baik, untuk menciptakan suasana dan proses pembelajaran yang kodusif bagi siswa.

Pada malam hari ini kita akan belajar bersama nara sumber yang usianya relatif masih muda. Kali ini mengambil tema “Karya Inovasi dan Kualitas Diri”.  Namun sudah membuktikan diri memiliki segudang prestasi. Nara sumber kali ini  akan bercerita tentang pengalamannya menjadi juara pertama inobel tingkat nasional dan lain lainnya yang akan menginspirasi kita semua.  Pertemuan ini sebagai sharing pengalaman yang telah diperoleh selama mengabdi menjadi guru. Untuk mengawali kegiatan ini marilah kita berdoa sesuai kepercayaan kita masing-masing.


Inilah profil Bapak TRI AGUS CAHYONO, M.Pd. Asal kelahiran dari Pacitan, 22 Agustus 1982. Keseharian bekerja sebagai guru di SD Negeri Belik Tepus Kecamatan Tepus, Gunungkidul. Alamat rumah  RT. 01 RW. 03 Menadi Kec./Kab. Pacitan Jawa Timur. HP: 081392542771. e-mail:
 3agusgurdacil@gmail.com 
Pendidikan terakhirnya Program Studi Pacsasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) jurusan Magister Pendidikan Dasar-IPA tahun 2015 melalui beasiswa P2TK Dikdas dengan predikat Cum Laude. Aktif sebagai ketua KKG Gugus V Purwodadi, Tepus Gunungkidul, DIY. 
Bapak Tri Agus  telah mendapatkan berbagai penghargaan sebagai berikut: 
1. Guru Berdedikasi Daerah Khusus TK. Nasional Tahun 2016; 
1. Juara I Perlombaan Karya Inovasi Pembelajaran TK. Nasional Tahun 2016 kategori MIPA;
3. Penghargaan Short Course ke Jepang Tahun 2017;
4. Finalis Olimpiade Guru Nasional (OGN) TK. Nasional Guru Kelas SD Tahun 2018. 
5. Finalis Guru Berdedikasi TK Nasional SD 2019

Pada hakikatnya sebuah karya inovasi adalah puncak dari proses belajar seseorang.Sesuai taksonomi Bloom yg telah direvisi oleh Krathwool.  Di sini menyebutkan ada 6 tahapan berfikir kognitif yaitu :
1. Mengingat (C1)
2. Memahami (C2)
3. Menerapkan (C3)
4. Menganalis (C4)
5. Mengevaluasi (C5)
6. Menciptakan (C6)
Dalam taksonomi tersebut Karya inovasi adalah sebuah tahapan puncak dari proses berfikir.Jadi ketika kita menginginkan sebuah karya inovasi yang baik, maka kita tidak boleh melewati tahapan-tahapan tersebut.

Nilai-nilai penting yang perlu kita perhatikan dalam berinovasi : 
1. Tidak tahu ilmunya
2. Tidak paham maksudnya
3. Tidak pernah menggunakan
4. Tidak bisa menganalisis bagian-bagiannya
5. Tidak bisa menilai kelebihan dan kekurangannya

Jadi intinya jika anda ingin menciptakan karya inovasi maka anda harus belajar menguasai materi keilmuan dari karya tersebut.Ketika final lomba Karya Inobel yang dinilai bukan sekedar bagaimana karya tersebut atau karya tulisnya tetapi yang paling penting dan lebih utama adalah bagaimana penciptanya/inovatornya yang akan ditelisik oleh dewan juri melalui presentasi dan tanya-jawab.

Nah bagaimana cara kita belajar untuk meningkatkan kualitas diri dan sekaligus menciptakan sebuah karya inovasi adalah dengan bekerja.
Belajar kita lakukan pada saat mengajar. Cara belajar paling baik adalah dengan mengajar.

Sesuatu yang menjadikan tertarik melakukan inovasi pembelajaran di kelas adalah ketika kita berC1 sd C5 ada sebuah ketidakpuasan.  Setelah kita belajar, mengingat, memahaminya, menerapkannya, menganalisisnya, kita pasti mengevaluasinya (kekurangan dan kelebihan). Disitulah rasa ketidakpuasan dan daya cipta kita sebagai manusia akan muncul.

Jurus memilih bidang yang akan kita buat inovasinya terletak pada 
kuncinya "APIK" (dikutip dari Pak Arif Edi)kepanjangan dari :
1. Asli (jangan menjiplak)
2. Perlu (benar2 dibutuhkan)
3. Inovatif
4. Konsisten

Pada kesempatan kali ini Bapak Tri Agus menceritakan pengalamannya saat mendapatkan penghargaan inobel 2016. Karya inovasinya bernama media "Planetarium Bekam".  Media ini adalah hasil dari ketidakpuasan terhadap media konvensional yang selama digunakan yaitu globe. Bertahun2 menggunakan globe hasilnya selalu biasa-biasa saja. Hasil analisis beliau mengungkapkan bahwa anak tidak tertarik/kurang termotivasi dan prestasi belajar kurang memuaskan. Prestasi kurang lebih disebabkan kurangnya motivasi.Motivasi rendah lebih disebabkan materi bukan pada zona motivasi (jangkauan anak).Zona motivasi anak itu adalah sesuatu yang menantang namun bisa dikerjakan.Jadi jika materi terlalu sulit dan terlalu mudah maka dipastikan anak kurang termotivasi.

Ketika menggunakan globe dalam pembelajaran IPA untuk menerangkan materi pergerakan Bumi & Bulan, anak dipaksa berfikir sangat abstrak.  Hal ini menjadikan anak semakin penasaran dengan media ini.  Fungsi media ini adalah mempermudah observasi.  Ketika anak memperbandingkan globe yang diperagakan dengan lampu senter dan mengakomodasikan dengan kejadian sebenarnya antara Bumi, matahari, dan bulan sangat sulit.Disinilah ketidakpuasan terhadap globe muncul.

Hasil analisis pemakaian globe dalam menjelaskan materi ternyata ada kelebihan dan kekurangan. 
Kelebihan: 
1. Model yg paling sesuai 
2. Ada di sekolah 
3. Mudah digunakan
4. ...dll
Kekurangan:
1. Tidak bisa menampilkan bagaimana kenampakan langit dari bumi saat diperagakan.
2.Meskipun anak kelas 6 sudah mampu berfikir abstrak namun kemampuan tersebut masih terbatas.

Bapak Tri Agus juga berkenan menceritakan kisahnya yang lebih dalam tentang karya inovatif  yang pernah dibuat sampai dikenal  dan mendapat prestasi.
Khusus pada gerak semu atau bukan gerak.Penggunaan  sebenarnya anak sangat kesulitan untuk menerima konsep tersebut.Semisal Gerak semu harian matahari.Kita menyampaikan ke anak bahwa gerak semu harian matahari adalah matahari tidak bergerak tetapi yang bergerak adalah bumi.Kelemahan globe tadi adalah tidak bisa menampilkan bagaimana gerak semu matahari.  Sehingga menjadi sulit bagi anak, maka anak akan lemah motivasinya untuk terus belajar. Itu kendala yang harus diselesaikan. Akhirnya kita harus mencari ide untuk menyelesaikan masalah tersebut.  Idenya adalah dengan cara  memasang kamera pada globe sebagai pengganti mata kita.Akhirnya kendala bisa teratasi setelah menggunakan kamera.

Frekuensi penggunaan kamera sangat tinggi hampir setiap kegiatan direkam foto dan video. Ketika kita merekam video dengan kamera action cam misalnya. Kita menggunakannya dalam kondisi bergerak sedangkan obyek yang kita shot tidak bergerak.  Maka ketika kita memutar video hasilnya benda yang kita shot kelihatan bergerak padahal aslinya tidak bergerak karena kamera merupakan alat optik yang menyerupai kinerja mata.
Di salah satu video yang dunggah kita perhatikan teko dalam video tersebut.  Teko kondisi sebenarnya tidak bergerak. Tetapi dalam video bergerak. Keren banget  pasti siswanya  seneng dan motivasi akan timbul. Itulah yg bisa dimanfaatkan untuk menjelaskan gerak semu. Teko sebagai matahari sedangkan kamera adalah mata yg ada di bumi.Dan jadikan HP sebagai kenampakan langit. Teko akan muncul dari samping kiri ke kanan dan menghilang. Nah itu mirip dengan gerak semu harian matahari.Bagaimana supaya hal tersebut bisa ditampilkan di kelas? Maka kamera yg saya pasang harus bisa live menampilkan kenampakan langit. Kamera saya hubungkan ke laptop dan saya hubungkan ke proyektor (LCD) saya sorotkan ke langit2 kelas.Maka jadilah planetarium bekam. Bekam = Globe berkamera.  Cara menggunakan dalam pembelajaran seperti menggunakan globe biasa.

Ada satu pandangan menyebutkan bahwa sebelum ada tagline ttg INOVASI PEMBELAJARAN di Indonesia kegiatan pembelajaran yg dilakukan guru2 sama sekali belum mengarah pada kegiatan Inovasi Pembelajaran.Apkh seperti RA Kartini yg meminta gurunya yaitu Mbah Sholeh Darat utk mentranslate Al Quran dlm terjemahan bs d katakan sbg inovasi pembelajaran ? Td d katakan secara implisit bhw Globe sbg media pembelajaran. Antara media pembelajaran dan alat peraga itu tdk sama. Alat peraga  adalah bagian dari media.

Keberhasilan guru meraih prestasi dalam mengajar tentunya didukung oleh pihak-pihak lain di lingkungan sekolah.  Perlu adanya kerja sama guru dan kepsek  di sekolah.  Mereka adalah rekan yang luar biasa, sangat mendukung dan membantu dalam mengikuti kegiatan-kegiatan di luar sekolah.  Kepala sekolah ikut berperan sehingga guru bisa berinovasi dan meningkatkan kualitas diri secara maksimal. 

Banyak guru di sekolah memiliki kesulitan untuk mencari ide kreatif karena mnyelsaikan administrasi guru. Berdasarkan dari pengalaman belau supaya kita minimalkan administrasi, tapi lebih ke hal2 aplikatif dalam mengajar, ingat kita adalah guru, tugas utama kita mengajar, administrasi kebanyakan hanyalah formalitas jadi utamakan administrasi yg penting2 saja.

Penilaian dalam karya inobel memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Karya inobel yang juara tidak selalu ada unsur TIK.Tergantung kebutuhan. Karya manual sederhana namun idenya luar biasa akan dapat melebihi karya yg berbasis TIK.
2. Media / alat peraga tidak mempertimbangkan media yang bersifat tradisional atau modern.
3.Kelebihan dari sebuah karya bukanlah dari sifat modern atau tradisionalnya tetapi lebih kepada kebermanfaatan, ide, dan kemudahan untuk digunakan dan direplika oleh orang lain. Meskipun karya berbasis TIK kelihatan lebih keren tetapi sulit untuk ditiru dibuat oleh guru lain atau sulit diaplikasikan di daerah2 tertentu maka nilainya akan kurang.
4.Untuk pendaftaran inobel adalah melalui seleski karya tulis, maka buatlah karya tulis secara APIK. Judul yg menarik, segar/baru, berbeda dari yg lain dan tentu saja harus lolos uji smiliarity maksimal 30% turnitine.
5.Karya yg bagus tidak dilihat dari multifungsinya tetapi dari karya pengembangan (Research & design). Kalau tidak bisa lebih baik bestpractise. Tidak perlu banyak fungsi tetapi berpengaruh dan mempunyai rentetan keberhasilan dalam menyelesaikan masalah.

Sebenarnya banyak karya inovatif yg bisa dibuat tp bila di sekolah alat praktikumnya sudah banyak.  Solusi yang bisa dilakukan dengan kita melakukan inovasi.
Dalam mengajar butuh suatu inovasi. Kunci Inovasi :
1. Menemukan baru
2. Menyempurnakan yang lama
3. Menerapkan APIK menurut kondisi masing-masing.

Disamping prestasi karya inovatif, beliau juga mengisahkan  kiat sukses menjadi Guru Berdedikasi  Daerah Khusus Tingkat Nasional tahun 2016.
Syarat guru berdedikasi 2016 adalah penunjukan dinas propinsi kabupaten yang diambilkan dari Gupres (sekolah khusus) peringkat terbaik namun tidak lolos ke propinsi.  Kalau 2019 adalah dengan pendaftaran melalui akun kesharlindung Dikdas dan rekomendasi Dikpora propinsi.  Kita bisa memantau terus akun kesharlindung. Jika propinsi ada seleksi bisa dipersiapkan sama seperti Gupres tetapi lebih kepada dedikasi bukan prestasi.

Salut untuk Pak Tri Agus, melihat dari profilnya,beralamat di Pacitan Jatim,sedangkan tugasnya di  Gunung Kidul Yogya.  Hal itu menjadikan Pak Tri harus bisa mengatur waktu dengan baik. Setiap hari laju dari Pacitan ke Gunungkidul menempuh waktu 1 jam 30 menit santai, jalur lintas selatan sepi berjarak 70km. PP 140.Di perjalanan sering digunakan untuk memikirkan apa2 yg harus saya lakukan bersama anak2 di sekolah.
Saya percaya dengan intensitas bawah sadar bahwa apa yg kita angan2kan akan terjadi pada suatu saat kelak, semoga apa yg menjadi cita2 Bpk/Ibu semua akan terwujud.BELAJAR MENULIS GELOMBANG 9
Tahun 2011 Saya menangis ketika menonton film Hacthiko (the dog story') 2017 saya berfoto di monumen Hacthiko di stasiun Sibuya Jepang.
2014 dosen saya bercerita salju membuat tidak betah lama2 diluar negeri 2017 saya bermain salju di puncak Fujiyama.Gara2 membina siswa saya lolos OSN propinsi ke propinsi, saya pun lolos ke OGN nasional.
Jadi sebenarnya tidak ada yg terjadi secara kebetulan, semua sudah anda rencanakan sebelumnya, waktu saja yg belum mengijinkan.

Kesimpulan
Dalam berinovasi jangan memikirkan masalah yg bersumber dari luar seperti lingkungan sekolah, sarana dan prasarana, dll tetapi FOKUS pada KOMPETENSI DIRI itulah yg akan memudahkan kita menemukan hal2/ide penting yg membantu keberhasilan pembelajaran. Sehingga tidak hanya inobel yg kita dapat,.. OGN akan dapat, Gupres juga akan kita dapat. Jadi tingkatkan kualitas diri untuk karya yg berkualitas. Terima kasih dan semoga bermanfaat dan mohon maaf jika ada kekhilafan.

https://kabarhandayani.com/ciptakan-planetarium-bekam-guru-sd-raih-penghargaan-inobel-terbaik-nasional/


12 komentar:

Penyaluran Sedekah Air Bersih

  Penyaluran Sedekah Air Bersih Selasa, 19 September 2023 PD Salimah Purbalingga bersama Laziz Jateng bekerja sama menyelenggarakan kegiatan...