Rabu, 21 Oktober 2020

Pengalaman Baik Peran Gamifikasi dalam Pembelajaran Jarak Jauh

 Pengalaman Baik Peran Gamifikasi dalam  Pembelajaran Jarak Jauh

 


Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sudah melebihi satu semester.  Pemerintah sudah berupaya dengan menerapkan social distancing, physical distancing, dan Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di ibukota negara. Kegiatan bekerja, beribadah dan belajar dilakukan dari rumah. Hal ini dikandung maksud untuk menurunkan kasus harian Covid-19. 

Sejak Sekretaris Jenderal Mendikbud  mengeluarkan Surat Edaran No.4 Tahun 2020 tentang belajar dari rumah melalui pembelajaran jarak jauh, sampai saat ini banyak sekolah yang masih menerapkan pembelajaran sistem ini. Pembelajaran yang semula konvensional dengan tatap muka beralih menjadi model jarak jauh.  Hanya beberapa sekolah yang sudah tergolong zona hijau boleh membuka sekolah kembali. Itupun dengan perijinan yang ketat dari Gugus Tugas Covid-19 dan pemerintah setempat.  Kesiapan sarana dan prasarana sekolah harus benar-benar sesuai standar protokoler kesehatan Covid-19.

Saya mengajar di Taman Kanak-kanak, tepatnya di TK Negeri Pembina Bobotsari Kabupaten Purbalingga.  Sekolah saya berada di wilayah pinggiran kota dengan latar belakang wali murid yang beragam dari sisi pendidikan dan ekonomi.  Pembelajaran sejak 16 Maret 2020 berlangsung jarak jauh dengan metode daring dan luring. Demi berlangsungnya pembelajaran, saya tetap melayani siswa yang terkendala jaringan internet. Dengan jadwal satu pekan sekali orang tua mengembalikan tugas yang diberikan dan sekaligus mengambil bahan maupun alat untuk belajar siswa di rumah.

 Banyak aplikasi yang digunakan untuk pembelajaran daring, seperti Quiziz, Padlet, Gooogle Classroom, maupun melalui Zoom dan Google Meet untuk bertatap muka langsung.  Walaupun sekarang ini telah banyak aplikasinya, namun dilihat dari sisi kondisi orang tua dan siswa, akhirnya saya memilih memakai WhatApp.   Saya membuat grup WhatsApp orang tua siswa.  Melalui grup ini semua pembelajaran disampaikan agar siswa lebih mudah dalam belajar. Guru juga dapat memantau proses belajar siswa.  Komunikasi harus terbentuk antara guru, siswa, dan orang tua.  Segitiga inilah yang akan mendukung keberhasilan pembelajaran.

 

Dalam pembelajaran di TK dikenal dengan pembelajaran PAIKEM. PAIKEM ialah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.  Walaupun belajar dari rumah, hendaknya guru bisa mencari konsep pembelajaran yang menyenangkan untuk siswa. Dalam pembelajaran jarak jauh secara daring keaktifan anak bisa dilihat dari pengiriman tugas baik melalui video, hasil karya, maupun dalam bentuk rekaman suara.  Melalui video guru mampu menciptakan pembelajaran yang mengasyikkan sehingga siswa pun tumbuh motivasi belajarnya.  Orang tua aktif mengirimkan video hasil belajar anak-anak mereka.  Ada video  saat kegiatan demonstrasi membuat teh manis, percobaan terapung tenggelam, bermain bayangan benda, maupun saat menyusuri sungai untuk melihat ikan yang berenang.

Kemajuan era globalisasi yang semakin maju menuntut guru memiliki ide-ide positif untuk berinovasi dalam pembelajaran.  Anak-anak akan berkembang sesuai dengan jamannya.  Dalam kegiatan ini, saya berupaya untuk mencari info maupun memberikan pembelajaran yang merangsang anak agar mendapat kan gagasan-gagasan baru untuk meningkatkan imajinasinya.

Edutainment merupakan teknologi untuk pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Penyerapan belajar siswa dengan cara mengingat hanya 10%, apabila dengan  membaca, penyerapan sebesar 20%.  Hasil mencapai  30% kalau pembelajaran dengan alat peraga.  Tingkat penyerapan mencapai 90% jika mereka melakukan segalanya dengan bereksperimen.  Anak akan menemukan pengetahuan sendiri saat semua indranya diaktifkan dalam pembelajaran. Edutainment adalah semacam pemberian edukasi namun diselingi dengan hiburan.  Sehingga anak-anak akan belajar dalam kondisi yang mengasyikkan.  Pembelajaran bisa menggunakan metode penugasan maupun  membuat hasil karya.

Dalam tema binatang, saya mencoba mengemas pembelajaran agar anak-anak  mampu mengenal lebih jauh tentang binatang.  Melalui video yang saya kirimkan melalui grup, anak-anak diberi tugas  untuk  melakukan penemuan dan melihat langsung ikan yang ada di sungai maupun kolam.  Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan menggambar  ikan dan membuat akuarium menggunakan media botol minuman.  Tujuan dari pembelajaran ini adalah agar anak berlatih menemukan sendiri pengetahuannya dan praktek melihat langsung ikan.  Selain ini motorik halus anak juga diasah dengan kegiatan menggambar ikan dan menggunting serta menempel gambar ikan.

                                                          
                     
  

Selain video, anak-anak juga mendengarkan penjelasan guru melalui Voice Note.  Anak-anak bisa diberikan pertanyaan yang menarik perhatian dan merangsang proses berpikirnya.  Saat  kita akan bercerita tentang konsep ikan,  maka anak-anak bisa diminta pula untuk menceritakan apa saja nama bagian-bagian  tubuh pada ikan, tempat hidup ikan, makanannya, jenis-jenis ikan maupun cara berkembangbiaknya.

Proses komunikasi pembelajaran terdiri dari proses rasional dan emosional.  Proses rasional berawal dari anak memiliki perhatian.  Karena anak memperhatikan maka akan mengerti tentang materi yang disampaikan. Sehingga otaknya akan menerima dan muncul suatu keyakinan tentang pengetahuan yang diperolehnya.  Proses emosional juga berawal dari suatu perhatian karena materinya menarik dan menyenangkan.  Kemudian menjadi sebuah empati dan akhirnya anak akan menerima materi pembelajaran.  Dari sisi emosional inilah maka muncul minat belajar.

Gamifikasi dalam pembelajaran akan mendorong anak lebih termotivasi dalam belajar.  Hal ini  karena ada tujuan yang ingin dicapai selain pemahaman materi dan tantangan baru yang dihadapi.  Model pembelajaran dengan gamifikasi ternyata memiliki kelebihan dibandingkan model pembelajaran pada umumnya.  Berikut ini adalah beberapa kelebihannya, yakni :

  1. Belajar menjadi lebih menyenangkan.
  2. Memberikan motivasi kepada siswa agar segera menyelesaikan tugas yang diberikan.
  3. Membantu siswa lebih konsentrasi dan mempercepat proses pemahaman materi yang sedang dipelajari.
  4. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berkompetisi. Berksplorasi dan dan berprestasi dalam kelas.

Dalam penerapan gamifikasi saya mencoba dengan membuat soal menggunakan Google Form.  Dalam permainan berhitung dan mengenal angka, anak-anak belajar untuk berkenalan dengan teknologi.  Anak-anak belajar aspek kognitif melalui media ini.    Anak-anak bukanlah pelaku teknologi tetapi mereka baru sebatas sebagai penikmat teknologi.  Sebagai guru harus memahami konsep ini agar dalam menggunakan teknologi tentunya harus ada orang tua yang mendampinginya.

                                                 

Dalam  Google Form mereka diajak berpikir  mencari angka yang tepat untuk menemukan jawabannya. Tanpa menggunakan teknologi yang rumit, anak-anak belajar logika dan berhitung. Mereka juga berkompetisi karena dibatasi waktu dalam menjawab pertanyaan.  Setelah selesai mengerjakan, mereka akan melihat langsung skor nilai yang diperolehnya.  Karena dalam masa anak-anak masih membutuhkan pujian, hadiah dan nilai untuk memotivasi belajar. 

Demikianlah pengalaman baik saya dalam menerapkan teknologi dalam pembelajaran secara daring di sekolah. Masa anak-anak usia 0-6 tahun adalah masa usia emas ( golden age).  Pemberian pendidikan yang tepat akan sangat berpengaruh signifikan bagi prestasi belajar pada jenjang berikutnya.  Anak-anak terlihat lebih gembira dan menyenangkan dilihat dari pengiriman tugas hampir mencapai 85 persen.  Di masa sekarang, seorang guru harus menguasai teknologi  agar pembelajaran lebih bermakna.  Anak-anak juga perlu diajarkan menggunakan teknologi dengan baik dan benar agar dapat memberikan manfaat untuk perkembangannya.

#PGRI

#KOGTIK

#EPSON

#KSGN


PROFIL PENULIS

SAFITRI YUHDIYANTI, S.Pd.AUD, dilahirkan di Kebumen, pada tanggal 3 September 1978, beralamat di Puri Bobotsari No. 29 Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Merupakan anak pertama dari dua bersaudara.  Menempuh pendidikan dimulai dari SD N 2 Selokerto (1991), SMP N 2 Gombong   (1994), SMU N 1 Gombong (1997), dan S1 PAUD UT (2008).  Penulis adalah guru TK Negeri Pembina Bobotsari, yang memiliki aktivitas organisasi sebagai anggota PGRI, Sekretaris PKG Kab. Purbalingga (2020-2023), Kabid Bid. Ekonomi dan Kesejahteraan PD Salimah Purbalingga (2018-2022). Telah menulis Buku Monologi "Rahasia Menulis Mudah bagi Pemula" dan "Belajar dari Rumah di Era Pandemi Covid-19" serta menulis 12 buku Antologi.  Penulis memiliki motto memberikan manfaat untuk sesama.






Minggu, 04 Oktober 2020

Wejangan Masa Purna



Sabtu,  3 Oktober 2020 adalah hari perpisahan salah satu pengawas dan  kepala sekolah TK di Kecamatan Bobotsari.  Beliau bernama Bapak Bombong Giri Harjono dan Ibu Poedji Sri Indriati. Per 1 Oktober 2020 beliau berdua memasuki masa purna.  Bapak Bombong berpesan kepada kami semuanya agar selalu jujur, jujur, jujur dalam setiap melaksanakan tugas dan selalu dilandasi bekerja dengan ibadah.  Pesan lainnya adalah janganlah kita takut apabila kita di jalan kebenaran dan jangan takut untuk menyampaikan kebenaran.  Beliau selalu menyampaikan materi  dengan santai tapi serius.

Yang kedua adalah Ibu Indri. 

"Setiap sore di rumah saya selalu banyak anak kecil yang main ke rumah.   Walaupun sudah pensiun, saya masih ingin bersama mereka," ungkap beliau. 

Bu Indri seorang kepala sekolah TK Pertiwi Gandasuli,  beliau yang selalu bersemangat dalam mencari ilmu.

"Carilah ilmu kemana pun, jer basuki mawa bea. Kita harus berani berkorban demi kemajuan anak-anak dan untuk meningkatkan kualitas sekolah," tambahnya. 

Selain kenang-kenangan dari teman-teman KKG TK,  saya hanya bisa memberikan sebuah karya buku.  Ini adalah kenang-kenangan selama pandemi covid 19 dengan melahirkan sebuah buku  dengan judul belajar dari rumah di era pandemi Covid 19 di kelompok B TK Negeri Pembina Bobotsari.

Bapak Bombong dan Ibu Indri yang saya sayangi,  mohon maaf atas segala kealpaan kesalahan secara lahir dan batin. Mudah-mudahan di masa purna ini selalu mendapatkan keberkahan.  Terima kasih atas segala ilmu yang sudah diberikan bimbingan dan mudah-mudahan bapak ibu selalu diberikan kesehatan  dan selalu dalam lindungan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.






Jumat, 02 Oktober 2020

Hari Batik Kenanganku

 




Selamat Hari Batik Nasional 2 Oktober 2020. Batik adalah warisan leluhur budaya bangsa Indonesia. Batik sudah menjadi kebanggan Indonesia di ajang internasional.   Batik ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan ujtuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of The Oral and Intangible Heritage of Humanity)  oleh UNESCO. Batik banyak memiliki ragam corak dan warna.  Jenis batik adalah batik cap maupun batik tulis.   Masing-masing daerah memiliki ciri khas tersendiri.   

Bertepatan dengan Hari Batik,  saya mendapatkan kejutan dari grup menulis bersama PGRI dan Penerbit Andi. 

"Bersama ini kami umumkan 9 guru blogger Indonesia yang mendapatkan hadiah kejutan dari Penerbit ANDI Yogyakarta."

 Kesembilan blogger tersebut adalah:https://www.gurupenggerakindonesia.com/inilah-9-guru-blogger-indonesia-yang-mendapatkan-hadiah-kejutan-dari-penerbit-andi-yogyakarta/


Alhamdulillah, berkat rahmat Allah SWT tangan ini tergerak untuk menari di atas keyboard. Guru tiada tinggalkanlah tulisan. Terima kasih Omjay dan Penerbit Andi semoga semakin memotivasi para penulis untuk selalu setia menorehkan ide dalam bentuk tulisan. Salam literasi.



Kamis, 01 Oktober 2020

Semangat Menulis, Tidak Mengenal Usia

 


Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh..

Alhamdulillah, grup belajar menulis yang diadakan oleh AISEI ini diisi oleh seorang penulis yang sudah memasuki usia paruh baya bernama Ibu Sri Sugiastuti, beliau dipanggil sebagai Bunda Kanjeng.

Untuk menulis tidak ada kata terlambat untuk menulis, walaupun usianya sudah memasuki 50 tahun Bunda Kanjeng semakin produktif untuk menulis di blog maupun menghasilkan sebuah karya dalam bentuk buku.  Beliau berpesan jadikanlah menulis sebagai gaya hidup karena menulis adalah suatu keterampilan bukan bakat dari seseorang.  Menulislah apa yang disukai dan dialami dalam kehidupan. Dalam bukunya yang bercerita tentang 21 kisah perempuan inspiratif  Bunda Kanjeng  berprinsip pada 2S kepanjangan dari Sabar  dan Syukur.

Awal tahun 2020 Indonesia mengalami pandemi Covid 19, Bunda Kanjeng mengajak teman-teman untuk berkolaborasi menulis dalam buku antologi.  Untuk itu Bunda Kanjeng harus membimbing supaya mereka mampu menghasilkan sebuah karya.  Caranya adalah para peserta harus menulis, membaca dan mempelajari panduannya agar karya yang dihasilkan tetap layak untuk diterbitkan. Bunda Kanjeng dalam membimbing  tidak harus mengubah seluruh naskahnya.  Hal ini dimkasudkan  untuk menghargai hasil karya penulis.

Ide-ide yang ada di pikiran kita sebaiknya disimpan dulu atau kita bisa langsung menuliskannya dalam sebuah catatan kecil.  Hal ini bisa dijadikan sebagai tabungan ide apabila nanti kita ada waktu,kita bisa membuatnya menjadi sebuah outline. 

Beberapa tips untuk belajar menulis  adalah.:

1.  Untuk mendapatkan pengetahuan kuncinya adalah belajar untuk menciptakan buku kita harus menulis dalam kondisi hati yang senang.  Ibarat kita sedang mendulang emas maka akan ada harapan dari perjuangan untuk mendapatkannya.  Dalam menulis juga butuh suatu kepuasan batin.

2. Menulis dalam kondisi pikiran yang ringan maka akan  mengalir  ide-ide.

3.  Janganlah kita mudah menyerah, mau belajar dan bekerja dengan senang hati.   Itu adalah suatu tanda kita dekat dengan puncak kesuksesan.

4. Kita sudah di posisi yang benar.  Pensil, kertas, keyboard,meja dan  kursi adalah saksi bisu.  Kita harus yakin dan percaya bahwa kita pasti bisa menargetkan untuk menerbitkan buku.

5. Untuk memudahkan menulis kita membuat poin-poinnya terlebih dahulu kemudian dikembangkan menjadi dua sampai tiga paragraf.  Dalam waktu 2 jam kita menulis kemudian diendapkan kembali.  Sewaktu-waktu kita ada waktu kemudian bisa perbaiki kembali.

6. Kenalilah minat dan hobi kita.  Kita bisa menceritakan banyak hal kepada orang lain yang belum mereka ketahui.  Bisa jadi cerita kita adalah sesuatu yang dicari dan belum diketahui olehnya.

7. Menulis adalah untuk berniat untuk berbagi.  Kebaikan ide-ide kecil ini bisa menjadi hal-hal yang luar biasa.

8. Untuk memperkaya bacaan dan tulisan kita,  maka kita banyak mengosumsi dengan buku-buku referensi yang ada sehingga pembaca tidak akan jenuh dan akan menemukan hal yang terbaik dari sebuah tulisan.

9. Dari kebiasaan dan kegiatan sehari-hari yang kita lakukan bisa menjadi sumber ide untuk dibagikan ke orang lain.

 Membaca karya-karya penulis terkenal seperti Raditya maupun Tere Liye untuk menginspirasi.   Dengan memahami karakter dan tulisan-tulisannya maka kita akan mudah menemukan ide menulis.  Tulisan yang bagus adalah ketika tulisan dibaca orang lain akan memberikan manfaat dan menjadikannya jauh lebih baik. Jika kita menulis dengan cara-cara seperti di atas mengalami kesulitan, maka untuk mengembangkan ide menulis, kita bisa mencari seseorang yang kita anggap lebih mumpuni untuk dijadikan sebagai mentor menulis. Selain itu kita bisa bergabung dengan komunitas menulis. 

Outline disiapkan supaya ada pemetaan pikiran penulis sehingga akan sampai pada titik tujuan tertentu.  Menulis adalah melatih nalar sehingga prosesnya mencakup memahami, menghayati, menganalisis, dan akhirnya mensintesis untuk bisa menambah ide menulis .  Biasakanlah kita membawa alat untuk merekam maupun untuk menulis di kalangan kita.   

Dalam sebuah perjalanan ada 1 pesan dari Bapak Much. Khoiri  satu-satunya cara menemukan ide yang bagus adalah dengan mempunyai banyak ide. Kita tidak tahu tulisan mana yang akan bernasib baik. Itulah pesan beliau, bayangkan dalam sehari kita menulis 1 halaman maka setahun akan ada 365 halaman dan itu bisa menjadi sebuah buku.

Mengikat ilmu dengan tulisan yang bermakna dan menulis adalah bekerja untuk keabadian.  Diakhir pemaparan Bunda Kanjeng menyampaikan pesan dari Bapak Pramoedya Ananta Toer, “Orang boleh pintar setinggi langit tapi selama ia tidak menulis ia akan hilang di dalam masyarakat, brand dari sejarah menulis adalah bekerja untuk keabadian, untuk pengetahuan”.

Bunda Kanjeng juga memiliki komunitas bernama IDN kepanjangan dari Ibu Doyan Nulis. Beliau pernah mendapatkan juara 2 sebagai Duta Bunda baca Solo.

Selalu bersemangat untuk menulis di tengah kesibukan dan waktu yang semakin terus bergulir. Semoga bermanfaat.

Penyaluran Sedekah Air Bersih

  Penyaluran Sedekah Air Bersih Selasa, 19 September 2023 PD Salimah Purbalingga bersama Laziz Jateng bekerja sama menyelenggarakan kegiatan...