Sabtu, 27 Februari 2021

Memaksimalkan Pengalaman Belajar

 Memaksimalkan Pengalaman Belajar

 
Anak belajar mengenal kendaraan dengan cara membuat mobil kertas (Sumber : dok.pribadi)

Distance Learning identik dengan E-Learning yang harus memanfaatkan teknologi agar tujuan dan isi pembelajaran dapat tercapai.  Di satu sisi harus diakui bahwa belum semua guru memiliki kemampuan yang sama dan pemanfaatan teknologi maupun penguasaan literasi digital.  Untuk itu Distance Learning memberikan ruang kepada guru dan siswa secara langsung maupun tak langsung untuk menguasainya.

Hermann Ebbinghaus, seorang Psikologi dari Jerman melakukan suatu riset tentang tingkat kelupaan individu, “Jika ada informasi baru yang tidak diterapkan maka akan dengan cepat melupakan apa yang kita pelajari”.  Dengan hasilnya adalah bahwa dalam jangka waktu 20 menit maka daya ingat sudah berkurang 50 % dan dalam waktu 1 hari tinggal 34 %.

Untuk itu selama Distance Learning guru perlu memaksimalkan anak untuk memiliki pengalaman belajar.  Upaya yang perlu dilakukan adalah siswa harus benar-benar memahami konten pembelajaran.  Guna mengantarkan anak sampai ke pemahaman, maka perlu penerapan ilmu dalam dunia nyata.  Siswa diajak untuk bereksperimen dan melakukan suatu proyek.  Setelah siswa menyelesaikan tugasnya, maka guru perlu memberikan umpan balik dengan cepat atas respon siswa.

Sementara itu dalam kenyataan di lapangan, banyak kita temui tantangan pembelajaran yang akan berdampak pada pengalaman belajar.  Tantangan pertama adalah guru terkadang hanya memberikan pekerjaan rumah dan itu dianggap sebagai pembelajaran. Guru sudah merasa melaksanakan tugasnya yakni mengajar siswa. Siswa hanya diberi tugas kemudian mengumpulkannya kembali.  Guru hanya sekedar memberikan tugas saja.

Tantangan kedua yakni guru mengajar dengan hanya memberikan file materi dan siswa diharapkan akan mempelajari materi yang diberikan.  Siswa dituntut untuk memahami atas materi tersebut.  Tantangan ketiga yaitu rentang perhatian yang lebih pendek karena siswa hanya menerima materi tanpa adanya suatu eksperimen maupun melakukan suatu demonstrasi.  Tantangan ke empat dalam Distance Learning yaitu terbatasnya kuota internet yang dimiliki siswa, perangkat yang terbatas, maupun kendala jaringan internet yang tidak stabil.

Guru perlu menghadirkan teknologi, baik dalam proses pembelajaran formal maupun interaksi nonformal guna menunjang proses pembelajaran. Teknologi dan informasi tidak lagi menjadi barang baru,melainkan perlu dimanfaatkan.

Tujuannya yaitu supaya melalui aplikasi dan layanannya, guru dan siswa menjadi lebih baik dalam inovasi pembelajaran. Meskipun demikian, guru perlu mewaspadai siswa yang menggunakan aplikasi dan layanannya untuk mendapatkan data masuk dan keluar. Itu berarti, guru sekarang dapat menemukan siswa yang dapat saja memiliki bakat laten dalam hal inovasi teknologi informasi. Alasan mengapa guru dan siswa perlu diperkenalkan dengan dunia digital karena perkembangan dunia dewasa ini telah memanfaatkan digital sebagai bagian integral hidup manusia.

Para guru merancang instruksi seperti pelajaran, bacaan, dan tugas untuk dikirimkan kepada siswa. Kemudian siswa diharapkan mengerjakan tugas dan mengirimkannya kembali kepada guru. Berbeda dengan model masa lalu, metode dan pemikiran sekarang menekankan pada penggunaan sarana elektronik untuk mendukung instruksi.

Pendekatan ini menggunakan teknologi radio, televisi, satelit termasuk sistem komunikasi serat optik untuk menghubungkan guru dan siswa. Model pembelajaran jarak jauh masa depan adalah model video dan audio interaktif yang melibatkan aktivitas guru dan siswa untuk bertukar informasi seolah-olah berada di tempat yang sama.

Untuk itu guru harus mampu memiliki strategi pembelajaran dan mampu memberikan materi pembelajaran yang mengasyikkan dan menyenangkan.  Paling utama adalah siswa akan mendapatkan suatu pemahaman.  Inilah tantangan dalam mengajar di era pandemi Covid 19.  Guru harus membuat kurikulum yang mudah diserap siswa dan tidak memberatkan orang tua di rumah.

Tujuan utama dari Distance Learning  adalah dapat membantu tumbuh kembang siswa dan guru serta interaksi di antara kedua pihak.  Kesuksesan Distance Learning tentunya tidak terlepas dari kolaborasi antara guru, siswa dan orang tua.  Beberapa strategi yang perlu dilaksanakan oleh seorang guru di antaranya sebagai berikut :

  1. Membuat tabel kegiatan selama satu minggu yang harus diselesaikan sebagai panduan bagi siswa dan orang tuanya.
  2. Guru memastikan siswa mana saja yang akan mengikuti kelas synchronous maupun asynchronous
  3. Realistis dalam pemberian tenggat waktu pengumpulan tugas. Perhatikan kecepatan setiap siswa secara keseluruhan.
  4. Ingatkan siswa untuk berani bertanya jika ada hal yang tidak ia mengerti. Guru harus bersiap membantu selama berlangsungnya pembelajaran.
  5. Janganlah terburu-buru dalam memberikan tugas, dan pastikan siswa memahami tugas yang akan dilaksanakan.

Distance Learning tidaklah mudah, karena ada tantangannya.  Pembelajaran melalui jaringan maka konten pembelajaran harus menarik.  Tentu saja dengan tujuan agar siswa dalam belajar tidak mengalami kebosanan. Siswa akan lebih memahami materi yang telah dipelajari.

#Tantangan menulis hari ke 27 Lomba menulis di blog menjadi buku.

Profil Penulis
Safitri Yuhdiyanti, S.Pd.AUD. Aktifitas sebagai guru di TK Negeri Pembina Bobotsari. NPA : 12111200300.

 

 

 

1 komentar:

Penyaluran Sedekah Air Bersih

  Penyaluran Sedekah Air Bersih Selasa, 19 September 2023 PD Salimah Purbalingga bersama Laziz Jateng bekerja sama menyelenggarakan kegiatan...