Selasa, 02 Februari 2021

Jadilah Guru Inspiratif

 

Jadilah Guru Penggerak

 



 

 


 

Guru adalah sosok yang harus memiliki empat kompetensi.  Kita tentu sudah hafal, ada 4 kompetensi yakni kompetensi pedagogi, kompetensi profesional, kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian.  Semua kompetensi tentunya harus melekat pada diri kita sebagai guru.  Guru dalam bahasa Jawa adalah sosok yang harus digugu lan ditiru.  Kita harus memberikan contoh yang baik untuk anak didik kita, keluarga dan masyarakat.

Sepekan yang lalu, saya mendapatkan info pendaftaran program tersebut.  Teman saya pun, langsung mencolek saya. 

“Ayo, Bu Fitri ikut, dicoba saja,” kata teman saya berujar dalam grup WhatsApp tersebut.

Saya hanya membalas, “ Monggo bu, yang lain saja yang sudah memiliki segudang prestasi”. Itulah jawaban pendek seorang yang tidak memiliki keinginan untuk maju.  Saya merasakan kemampuan saya yang masih perlu banyak diasah, dan munculnya ketakutan akan bayangan yang menyurutkan langkah. 

Selang tiga hari, teman saya bertandang ke rumah saya.  Beliau meminta saya  supaya membantu mempersiapkan dan mengonversi berkas.  Saya mencoba semampunya.  Saya melihatnya begitu bersemangat di tengah usia yang sudah berjalan memasuki angka 50 dengan keterbatasan IT.  Namun beliau bersemangat untuk terus maju. Beliau berpesan kita sudah memiliki bekal hanya tinggal keberanian.  Jika kita ingin maju maka kita harus berani mencoba suatu pembaharuan.  Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.  Anggaplah ini sebagai suatu pengalaman dan menambah pengetahuan. 

Ternyata H-1 beliau masih kesulitan juga untuk mengupload berkas. Akhirnya menjelang magrib kulihat pesan di chat WhatsApp menunjukkan pukul 17.46 WIB. 

“Bu, saya sudah di depan rumah”, pesannya. Dengan berjaket tebal dan diiringi rintikan hujan gerimis, beliau diantar putranya. Begitu luar biasa semangatnya. 

Hari ini adalah hari terakhir pendaftaran suatu program yang diadakan oleh Kemendikbud. Semalam saya dikirimi foto, beliau sudah berhasil mengirimkan berkas sembari mengingatkan saya supaya ikut mendaftar. 

Waktu menunjukkan pukul 03.30, alarmku biasa berbunyi.  Kuambil air wudhu untuk bersimpuh menghadap Allah, SWT, mengucap syukur sudah membangunkan dari lelap tidurku.  Aku ingat, hari ini hari Senin, aku berniat untuk berpuasa.  Lalu aku sahur dengan roti dan segelas air minum.  Semoga diberi kekuatan sampai magrib tiba. 

Setelah solat subuh, aku ijin pada suami, bolehkah aku ikut mendaftar program ini? Sebagai wujud ketaatan pada suami, saya harus mendapat ijin dan ridhonya.  Alhamdulillah ternyata suami mengijinkan dan mendoakan semoga lolos.  Akhirnya dengan secepat kilat dan mengerahkan segenap tenaga, aku mulai mencari berkas dan mengetik form pendaftaran. Aku telpon Ibu Kepala Sekolah, bahwa saya mau mengikuti program ini dan meminta tanda tangan beliau untuk melengkapi berkas.  Alhamdulillah, Allah banyak memberikan kemudahan, pada pukul 21.46 saya berhasil mengupload semua berkas.

Dalam kaitan ini Philip H. Phenix dalam bukunya Realms of Meaning seperti yang dikutip oleh Mochtar Buchori (2001) dalam mempersiapkan anak-anak agar mampu menjalani kehidupan, maka ada tiga tahap pendidikan yang diperlukan untuk mengarungi kehidupan : (1) kemampuan mencari nafkah, “to make a living”; (2) kemampuan mengembangkan kehidupan yang bermakna, “to lead a meaningful life” ; (3) kemampuan untuk memuliakan kehidupan “to ennoble life”. 

Pelajaran yang bisa kita ambil dari kejadian hari ini adalah kita harus memiliki semangat untuk terus bergerak.  Peningkatan kompetensi dan memiliki kinerja yang bagus harus mulai kita bangun untuk menjadi guru yang selalu inspiratif.  Guru yang memiliki energi untuk berubah.  Ibarat seorang anak, dia bisa berlari bermula dari rambatan (berjalan sambil berpegangan pada benda) kemudian merangkak,  lalu berjalan satu langkah, dua langkah, sampai akhirnya dia bisa berlari dengan kencang.  Dalam kaitan ini Philip H. Phenix dalam bukunya Realms of Meaning seperti yang dikutip oleh Mochtar Buchori (2001) dalam mempersiapkan anak-anak agar mampu menjalani kehidupan, maka ada tiga tahap pendidikan yang diperlukan untuk mengarungi kehidupan : (1) kemampuan mencari nafkah, “to make a living”; (2) kemampuan mengembangkan kehidupan yang bermakna, “to lead a meaningful life” ; (3) kemampuan untuk memuliakan kehidupan “to ennoble life”. 

Semoga kita bisa memberikan inspirasi untuk rekan-rekan kita.  Anak didik pun akan memiliki visi dan semakin tumbuh berkembang kreativitasnya jika kita memiliki motivasi dan menjadi visioner dalam mengajar.

#Tulisan hari-1 Lomba Menulis di blog menjadi buku

 https://terbitkanbukugratis.id/safitri-yuhdiyanti/02/2021/jadilah-guru-inspiratif/

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Penyaluran Sedekah Air Bersih

  Penyaluran Sedekah Air Bersih Selasa, 19 September 2023 PD Salimah Purbalingga bersama Laziz Jateng bekerja sama menyelenggarakan kegiatan...