Senin, 08 Juni 2020

Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku


Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku

 
Assalamualaikum w.w
Belajar Menulis malam hari ini Omjay menghadirkan narasumber seorang juara Inobel Tahun 2019.   Mari kita mengenal lebih jauh narasumber kali ini.  

Nama lengkap, Emi Sudarwati sebagai Guru  Bahasa Jawa SMPN 1 Baureno Bojonegoro, Jawa Timur.  Pegiat Literasi Guru dan Siswa Indonesia.  Beliau menjadi editor lebih dari 460 buku ber-ISBN. Beliau mengenyam pendidikan terakhir di Jurusan Bahasa Daerah IKIP Negeri Surabaya tahun 1993 dan lulus tahun 1998.


Sebagai PJ Budaya Lingkungan dan Pembiasaan Sekolah, aktf sebagai pembina majalah siswa Bhakti  sampai saat ini, Penggagas perpustakaan mini di kelas IXF, dan mengupayakan pengembangan diri Teater Bhakti.  Pengurus MGMP Bahasa Jawa Kabupaten Bojonegoro ini juga sebagai salah Guru Ahli di Pusat Belajar Guru Kabupaten Bojonegoro.
Penulis novel berjudul Ngilon (2014), Novel Kinanthi (2017), Rona Hidup (2018),  Petualangan Siswa Indigo (2019), Novel Sujud Sangisore Talang Mas, dan Kumpulan Esai Menulis dan Menerbitkan Buku untuk Keliling Nusantara dan Dunia (2019).  Bergabung dengan Persatuan Masyarakan Budaya Nasional Indonesia (PERMADANI).  Pengelola TBM Kinathi ini juga pimpinan Grup Patungan Buku Inspiratif.
Membuat buku tentunya tidak semudah membalik tangan.   Awal tahun 2013 Ibu Emi memiliki inisiatif  ingin menerbitkan buku.  Tapi belum tahu caranya.   Untunglah akhir tahun 2013 dipertemukan dengan Kawan-kawan PSJB.  Beliau tidak ingin sukses hanya untuk dirinya.  Beliau juga menginginkan agar siswa di desanya terkenal. Sehingga tahun 2014  buku terbitan perdana ditulis bersama siswa.

Ibu Emi mencari kiat khusus untuk membangkitkan minat menulis siswa sehingga dapat menghasilkan Buku Bersama Siswa. Pada awalnya beliau memberikan konsep dasar kepada anak-anak agar senang dan mau menulis.  Sebelum mulai pelajaran, beliau minta satu siswa membaca cerita dan yang lain mendengarkan.   Semua diminta membuat ringkasan cerita.  Kemudian secara acak mereka membaca ringkasan cerita di depan kelas. Lama-lama akan terbangun kultur membaca dan menulis. Keduanya butuh latihan agar menjadi kebiasaan.  Program Satu buku Satu Siswa, sumber dana penerbitan dari orang tua siswa.  Ada anak-anak yang kurang mampu, tapi karyanya bagus, beliau siap membiayai dengan uang pribadi.

 Pada Tanggal 28 Oktober 2015, beliau mendapat penghargaan dari Balai Bahasa Jawa Timur sebagai Guru Bahasa Jawa Kreatif.  Pada tahun yang sama, juga mendapat penghargaan sebagai finalis Lomba Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional.  Ibu Emi menulis Buku Bahasa Jawa baku untuk buku ajar/pelajaran.  Sedang buku cerita atau puisi (Gurit) menggunakan Dialek Bojonegoro.  Dialog di cerita bisa menggunakan Bahasa Indonesia maupun Bahasa Asing.   Referensi yang digunakan Bahasa Jawa, Indonesia maupun Bahasa Asing.

 Pada tahun 2016, sebagai juara III Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten Bojonegoro dan sebagai juara I Lomba Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional, kategori SORAK (Seni, Olah raga, Agama dan Muatan lokal, dan Bimbingan Konseling). 
Belajar dari pengalaman juara Inobel tahun 2015, maka pada tahun 2016 beliau  perbaiki naskah yang sama.  Tentu dengan mendengarkan kritik dan saran dari dewan juri.  Tujuan ikut lomba hanya ingin belajar dari peserta lain.  Karena mereka utusan terbaik dari daerah seluruh Indonesia.  Saat mengikuti lomba, beliau juga tidak ada ambisi untuk juara 1.  Niat awal hanya ingin belajar.  Jika akhirnya juara, itu bonus dari Allah.  Jangan mudah menyerah.  Semangat belajar dan terus berkarya.
Prestasi ini yang mengantarnya berkunjung ke negeri Kincir Angin Belanda.  Mempelajari sistem pendidikan yang ada di Universitas Windesheim dan Iclon Universitas Leiden.  Juga berkunjung ke sekolah-sekolah terbaik di Hollan dan Nederlands.
Pada tahun 2017 ternyata kegiatan beliau terus berlanjut.  Beberapa bulan berikutnya, beliau diundang untuk mengikuti workshop Literasi di Kota Batam.  Tidak ingin melewatkan kesempatan, beberapa peserta menyempatkan mampir ke negara tetangga, yaitu Singapura.  Sehari di kota lion, melahirkan sebuah buku berjudul Dag Dig Dug Singapura.
Bukan aji mumpung atau apa, hanya tidak ingin melewatkan kesempatan baik.  Kapan lagi seorang guru bisa jalan-jalan ke Singapura, kalau bukan memanfaatkan kesempatan baik tersebut. Kebetulan juga bertepatan dengan liburan sekolah, jadi sama sekali tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar di sekolah.

Paska menyandang predikat juara I inobelnas, beliau belum boleh lagi mengikuti lomba yang sama.  Tentu dalam waktu yang belum bisa diprediksi.  Oleh karena itu, supaya tidak ingin kesepian, beliau  mengajak teman-teman alumni finalis inobelnas untuk menulis bersama dalam satu buku.  Beliau menyebutnya dengan istilah Patungan Buku Inspiratif.
Bukan hanya karya yang bersifat ilmiah.  Namun dalam grup tersebut juga menerbitkan kumpulan cerita inspiratif,  berbagi pengalaman mengajar, kumpulan puisi, kumpulan pantun dan masih banyak lagi buku-buku lainnya.
Dalam perkembangan selanjutnya, bahkan bukan hanya menerbitkan buku-buku patungan.  Namun saat ini lebih banyak menerbitkan SBGI (Satu Buku Guru Indonesia) dan SBSI (Satu Buku Siswa Indonesia).

TAHUN 2018
Ratusan buku lahir dari grup Patungan Buku Guru Inspiratif.  Karena sejak tahun 2018 ini lebih banyak menerbitkan SBGI dan SBSI, maka nama grup diubah menjadi Penerbit Buku Inspiratif (PBI).  Beberapa undangan dari daerah-daerah lain mulai berdatangan.  Misalkan dari Kota Bogor, Sampang, Tuban, Blitar, Lamongan, Yogyakarta dan lain-lain.   Akhirnya beliau berinisiatif, hanya menerima undangan sebagai nara sumber pada Hari Sabtu-Minggu atau Jumat sore.
Sedang di Bojonegoro sendiri, beliau aktif sebagai Guru Ahli (GA) di Pusat Belajar Guru (PBG).  Setiap saat harus siap menerima panggilan sebagai pemateri seminar maupun pelatihan.  Beliau diundang juga sebagai juri dalam lomba-lomba guru.  Tempatnya bisa di PBG pusat atau di PBG kecamatan.  Selain di PBG, beliau juga aktif di PGRI sebagai juri lomba Guru menulis dan pelatihan menulis buku.
Beliau kerap memotivasi guru-guru Bojonegoro agar lebih inovatif dalam mengajar, dan lebih kreatif dalam menulis.  Beliau bergerak memberi contoh dan menghimbau agar guru-guru lebih sering mengirimkan hasil karya ke media.  Jangan berharap sekali kirim pasti tayang atau dimuat.  Namun harus bersabar, terus-menerus mengirim naskah.  Lama kelamaan pasti dimuat juga.  Bukan karena penerbit merasa kasihan, tapi memang pengalaman menulis itu sangat diperlukan.  Dengan terus-menerus mengirim naskah, berarti sudah terus menerus belajar menulis pula.  Dari proses tersebut kita belajar.  Belajar meminimalisir kekesalahan.

TAHUN 2019
Ibu Emi mengawali terbitnya buku Kado Cinta 20 Tahun dan Haiku.  Haiku adalah puisi pendek. Terdiri dari 3 baris.  Strukturnya 5:7:5.  Jadi baris pertama terdiri dari 5 suku kata.  Baris ke 2 ada 7 suku kata. Dan baris ke 3 ada 5 suku kata.  Haiku ini aslinya berasal dari Jepang.
Karya ini ditulis berdua dengan suami.  Semoga dengan lahirnya buku tersebut, ikatan pernikahan beliau dengan suami semakin bahagia.
Selanjutnya, di tahun yang sama beliau ingin menerbitkan 2 buku tunggal dan beberapa buku patungan.  Buku tunggal yang pertama berbahasa jawa, yaitu pengalaman selama haji dan umrah.  Sedangkan buku tunggal yang ke dua adalah ini,  Menulis dan menerbitkan Buku sampai Keliling Nusantara dan Dunia.  Alhamdulilah impian ini bisa menjadi nyata.



Adapun untuk patungan, seperti biasa saja.  Yaitu menulis bersama siswa SMPN 1 Baureno dan bersama grup Patungan Buku Inspiratif.  Juga menulis bersama penerbit Pustaka Ilalang.  Saat ini beliau konsentrasi mengelola TBM Kinanthi untuk penerbitan buku kerja sama dengan Majas Grup (Penerbit Majas, Dwi Putra Jawa, dan Praktek Mandiri).

SaGuSaBu (Satu Guru Satu Buku) & SaSis SaBu (Satu Siswa Satu Buku).
Beliau juga menawarkan kepada peserta yang mau menerbitkan buku berISBN, dengan proses yang mudah dan biaya murah.
Inilah ketentuan penerbitan di Penerbit Majas :
Guru maupun siswa boleh mengirimkan naskah ke Penerbit Majas. Tentang apa saja sesuai bakat dan minat. Misalkan:
1. Kumpulan Puisi
2. Kumpulan Cerpen
3. Kumpulan Esai
4. Novel
5. PTK
6. Naskah INOBEL
7. Kumpulan Pantun
8. Kumpulan Resep
9. Kumpulan Cerpen Misteri
10. Dll

Jenis huruf : Time new roman/12/1,5 Ukuran kertas A5  dengan margin 2:2;2;2
Naskah sudah lengkap dilengkapi dengan judul, kata pengantar, daftar isi, isi buku, biografi dan foto dalam 1 file.
Nama file : SaGu SaBu spasi nama               
                 Atau SaSis SaBu spasi nama
Contoh : _*SaGu SaBu Emi*_
            Atau _*SaSis SaBu Emi*_

Biaya penerbitan tergantung jumlah halaman.50-56 halaman biaya Rp 480.000 sudah termasuk edit, layout, ISBN, cover.  Ongkir bisa bayar di tempat. Setiap penulis mendapat 10 buku, piagam penulis dan beberapa buku terbitan Majas Grup.

Alamat Pengiriman naskah : emiime2011@gmail.com
Konfirmasi ke WA : 08563155081
Jika naskah dinyatakan lolos kurasi, maka penulis transfer: BRI 001101005862531
An Emi Sudarwati. Jika sudah transfer di foto. Lalu kirimkan ke WA ke no 08563155081
Waktu pengumpulan naskah mulai hari ini.  Buku akan terbit _*paling cepat*_ 3 bulan setelah kirim naskah dan TF.
Jika menginginkan cover buat sendiri, langsung dicantumkan saat kirim naskah. Tapi tidak akan mengurangi biaya ke penerbit.  Syarat cover sendiri , harus orisinil, bukan jiplakan atau hasil rekayasa dari internet.  Jika tidak ada, Penerbit menyediakan desain cover gratis. Satu kali edit cover terkena cas Rp 100.000.  Karena Penerbit Majas adalah penerbit Indie maka jarang naskah yang ditolak. Jika ditolak maka penulis akan dikabari.  Alasan penolakan karena tulisan lebih dari 40% plagiat.

Untuk membuat PTK yang dibukukan, naskah PTK harus sudah diubah sistematikanya seperti buku. Jadi ada beberapa yang boleh dihilangkan.  Ada pula yang harus disederhanakan.  Boleh 1 PTK atau lebih baik 1 buku terdiri dari kumpulan beberapa PTK.  Kalau mau mengirimkan naskah asli PTK juga boleh.  Namun ada biaya tambahan Rp100.000.   Karena tim akan memangkas sesuai kriteria. Beliau  menjelaskan perbedaan karya inovel dan PTK. Karya inobel harus bersifat baru atau pembaharuan. Sedangkan PTK boleh menguji coba karya orang lain di kelas kita.
Beliau juga memberikan  wawasan dari tim penilai PAK.  Ada banyak alasan mengapa Buku dan karya lain tidak dinilai:
1. Bisa jadi Timnya yang salah memaknai sebuah bukti fisik untuk dikonvert menjadi nilai angka kredit karena multi tafsir atau dokumen salah kamar.
2. Bisa jadi yang bersangkutan salah memasukkan bukti fisik (pengembangan diri, Seminar, KTI, penghargaan atau lainnya). Semisal: Narasumber/peserta pelatihan masuk kategori pengembangan diri. Untuk dapat nilai harus sekurang-kurangnya melampirkan foto copy undangan, surat tugas, resum kegiatan/foto dokumentasi kegiatan dan piagam dengan struktur program tidak kurang dari 30 jp yang dilegalisir atasan.

Untuk Seminar hampir sama dengan perlakuan pelatihan, namun tanpa struktur materi maupun JP. (harus dimasukkan kolom seminar bukan pelatihan).
Karya tulis buku pelajaran, buku referensi pendidikan, jurnal ilmiah, buku terjemahan, buku karya inovatif, dll. Untuk dapat nilai harus ada surat keterangan penerbit, pengesahan atasan, pernyataan keaslian dari yang bersangkutan dan fisik buku ber ISBN.
Untuk kasus "piagam dari penerbit" diatas:
1. Jika piagam tanpa struktur materi sekurangnya 30 JP otomatis tidak bernilai/tertolak.
2. Jika dimasukkan penilaian seminar tidak pada tempatnya.
3. Masuk nilai penghargaan juga tidak relevan.
Piagam dari penerbit tersebut sebaiknya dijadikan pendukung untuk buku (buku pendidikan, karya inovatif dsb), yang diajukan nilai PAK beserta pengesahan atasan, pernyataan keaslian, fisik buku ber ISBN, dll.

Apabila kita  menulis buku LKS, sumbernya dari berbagai buku yang ada.  Selain itu perlu menyesuaikan dengan waktu, keadaan dan ketersediaan di lokal. Kumpulan soal bisa saja menjadi buku.  Namun perlu mencantumkan daftar pustaka, jika kita  mengutip dari berbagai sumber.
Pembaca akan menikmati jika tulisan kita enak dibaca.  Agar bisa merangkai kata dengan baik ada beberapa langkah:
1. Baca
2. Baca
3. Baca
Jadi harus banyak membaca.
4. Tulis
5. Edit

Ibu Emi memberikan pelajaran berharga agar motivasi kita selalu terbangun, tentukan alasan kita menulis. Menulis untuk mengukir sejarah sendiri.  Semua perlu pembiasaan karena menulis itu keterampilan.  Jadi bisa dipelajari dan dibiasakan bukan sulapan.  Menulis tidak butuh waktu khusus.  Beliau hanya menulis 10-20 menit saja setiap harinya.   Tapi harus rutin menulis  di blog pribadi,  laptop, maupun HP.
Sedangkan waktu yang lain masih 23 jam lebih bisa digunakan untuk kegiatan lain.  Bila kita merasa jenuh maka bisa melakukan hiburan sejenak dengan jalan-jalan sebentar atau makan bersama sekeluarga.

Simpulan:
Buku adalah bukti sejarah.  Merupakan catatan bahwa kita pernah hidup di dunia ini.  Oleh karena itu, beliau ingin mengabadikan setiap jengkal perjalanan menjadi sebuah buku.  Setiap karya pasti akan menemukan takdirnya sendiri.  Semoga buku sederhana ini mengispirasi banyak orang.

Demikian resume malam hari ini .Semoga banyak memberikan motivasi dan lebih menginspirasi kita untuk terus menulis.
Wassalamu'alaikum w. w.

10 komentar:

  1. Buku adalah bukti sejarah. Merupakan catatan bahwa kita pernah hidup di dunia ini. Oleh karena itu, beliau ingin mengabadikan setiap jengkal perjalanan menjadi sebuah buku. Setiap karya pasti akan menemukan takdirnya sendiri. Semoga buku sederhana ini mengispirasi banyak orang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terinspirasi ingin menuliskan setiap ada kejadian setiap apa yang dialami

      Hapus
  2. Mantap,mari kita sempatkan belajar menulis setiap hari.

    BalasHapus
  3. Bila masih bernafas segeralah membuat buku

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah ..Mantap bu resume ..kita semua selalu semangat menulis y bu

    BalasHapus
  5. Menulis untuk mengukir sejarah sendiri. Semua perlu pembiasaan karena menulis itu keterampilan. Jadi bisa dipelajari dan dibiasakan bukan sulapan.

    Main sulapan aja butuh latihan, begitu juga nulis. Semangaaaat buk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Virus menulis mari kita sebarkan untuk kebaikan

      Hapus

Penyaluran Sedekah Air Bersih

  Penyaluran Sedekah Air Bersih Selasa, 19 September 2023 PD Salimah Purbalingga bersama Laziz Jateng bekerja sama menyelenggarakan kegiatan...