Selasa, 21 April 2020

Rahasia Menulis Cepat dan Tepat



Pertemuan ke        : 9
Hari/Tanggal         : Senin, 20 April 2020
Pukul                     : 19.00-21.00 WIB
Topik                     : Menulis Cepat dan Tepat di Media Luring dan Daring
Peresume              : Safitri Yuhdiyanti (safitriyuhdiyanti@gmail.com)


RAHASIA MENULIS CEPAT DAN TEPAT


Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah semoga semuanya dalam keadaan sehat wal afiat sehingga masih bisa memiliki energi untuk mengikuti materi ini sampai selesai.

Tak kalah menarik dengan malam-malam sebelumnya, Om Jay menghadirkan narasumber dari Majalah Suara Guru PGRI dengan moderator Mr. Bams.  Yuk kita mengenal lebih dekat siapa sosok narasumber.  
Beliau bernama Catur Nur Oktavian, menjabat sebagai Ketua Departemen Litbang PB PGRI dan redaktur pelaksana Majalah Suara Guru PGRI sejak Januari 2019. Passion beliau dalam menulis dimulai sejak 1999. Pertama kali menerbitkan karya tahun 2003 dalam bentuk buku dan 20 buku sudah berhasil diterbitkan. Ratusan artikel yang telah dimuat dan sampai sekarang alhamdulillah terus menulis.
 “Enaknya kita sapa apa ya Pak Catur?”, sapa moderator.
“Om Catur saja,”jawab beliau. 
Baiklah marilah kita ikuti bersama paparan materi dari Om Catur untuk membagikan tips menulis cepat dan tepat agar sesuai dengan harapan pembaca.


Rahasia menulis cepat dan tepat di media luring dan daring.
Trik yang pertama adalah kita harus kalahkan dulu dua musuh utama dalam menulis.Apa itu musuh utamanya? Rasa takut dan malas.  Takut tulisannya jelek, takut dicela, takut tulisannya sudah basi, dan takut takut lainnya. Ini yang menghambat kita dalam memulai sebuah tulisan.
Mengatasi rasa takut menulis adalah dengan menulis. Menulis saja terus menerus. Kalahkan rasa takut bahwa tulisan pertama kita jelek. Lebih baik menghasilkan tulisan yang buruk (dapat diperbaiki) daripada tidak menghasilkan sebuah tulisan (ini tidak dapat diperbaiki). Menumbuhkan rasa percaya diri menulis adalah dengan terus menulis.

Teknis menulis cepat
Teknis menulis cepat  memiliki beragam teknik yang dilakukan penulis.  Ada yang senang memulainya dengan membuat kerangka tulisan, ada yang menuliskan kerangka seperti spider web.  Ada pula penulis yang langsung menuangkan dari pikirannya ke dalam tulisan. Namun biasanya setiap artikel memiliki kerangka judul, lead (pendahuluan), isi, dan penutup. Silakan memilihnya sesuai dengan gaya dan kesukaan Anda.

Menulislah dengan simpel dan apa adanya
Kita bisa belajar dari Isaac Asimov, seorang penulis fiksi ilmiah yang memiliki reputasi bagus, mengakui bahwa cara ia menulis adalah “simpel dan apa adanya”.Saya garis bawahi. Menulislah dengan simpel dan apa adanya.
Menulis hal yang aktual dan sesuai dengan gaya selingkung media yang akan dituju, menjadi kunci sebuah tulisan diterbitkan. Seperti dikatakan Asimov tadi, seorang penulis yang baik, maka ia dapat menulis dengan cepat. Menulislah dengan simpel dan apa adanya mengandung maksud, jadilah dirimu sendiri ketika menulis.
Menulis cepat tentunya banyak hal yang harus direkam ke pikiran kita supaya memudahkan saat dituangkan ke tulisan.Penulis yang baik biasanya adalah pengamat yang baik. Bagi yang suka mendengar atau kecerdasan audionya lebih, maka ketika mendengar sesuatu, maka siapkan catatan. Catat poin penting yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Atau pembicaraan direkam, kemudian barulah dituliskan.
Selain sebagai pengamat, seorang penulis yang baik biasanya adalah pencatat yang baik.  Karena terbiasa mencatat apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan, kemudian dituangkan menjadi sebuah tulisan, maka seorang penulis akan menulis meski tidak membawa alat perekam, alat tulis, maupun laptop.  Mencatat di benaknya dapat dilakukan di mana saja. Di kantin, di kantor, di kafe, bahkan ketika di atas motor yang sedang dikendarainya atau di balik kemudi mobil yang sedang disetirnya.
Banyak jalan menuju roma, banyak cara untuk menghasilkan karya.

Bagaimana caranya menemukan gaya atau menjadi diri sendiri ketika menulis?
Tentu dengan perbanyak menulis dan membaca untuk mempelajari gaya tulisan orang lain atau copy the master.Jangan paksakan diri dengan menulis sesuatu yang berlebihan di luar gaya Anda. Mulailah menulis dari sesuatu yang Anda suka. Kalau suka traveling, tuliskan kisah perjalanan Anda. Tentu Anda akan lebih mudah menuliskan sesuatu yang disukai. Tuturkan segala yang ada secara sederhana dengan cara Anda.  Salah satu yang membuat seseorang tidak mampu menghasilkan tulisan yang baik adalah karena mencoba memasukkan kata atau kalimat yang membuat pembaca tidak paham pesan apa yang dimaksud dalam tulisan itu.

Menulis adalah sebuah kecakapan atau keterampilan.
Perlu diingat, bahwa setiap orang yang mampu mengerjakan sesuatu dengan baik, maka ia dapat melakukan lebih cepat dibandingkan orang yang tidak bekerja secara baik. Bila Anda menguasai secara detail pengerjaan tulis menulis, maka kecakapan itu akan berbanding lurus dengan kecepatan pengerjaan.

Setiap media memiliki gaya selingkung
Gaya Selingkung, maksudnya gaya, batasan, sesuai jati diri, penciri media itu. Sesuai dengan kebijakan redaksi masing masing. Kita perlu mengetahui, berapa jumlah kata dalam artikel yang bisa dimuat di media itu, dan aturan penulisannya.
Misal, ada media yang membatasi bahwa tulisan yang akan dimuat di medianya minimal 600 kata, hurufnya times new roman, spasi 1.15, dsb. Atau rubrik apa saja yang tersedia di media tersebut.  Untuk media jawa pos mengharuskan tulisan opini minimal 600 kata. Sedangkan majalah Suaraguru, untuk tulisan opini minimal 700 kata. Jadi berbeda-beda. Bisa ditanyakan di redaksi masing-masing atau biasanya tertulis di salah satu bagian media itu.

Menulis artikel sehingga menjadi tulisan yang penting
Agar tulisan menjadi penting, maka pesan dan informasi yang dibutuhkan pembaca bisa tersampaikan dengan baik dan jelas. Seperti yang saya sampaikan di atas, mulailah dari hal yang Anda sukai. Kalau Anda suka menulis karya ilmiah, maka tekuni hal ini. Kalau suka menulis artikel populer, features yang ringan, maka kerjakanlah ini.

Menulis itu untuk dibaca
Jika menulis dengan kalimat yang tidak simpel, maka tujuan pesan Anda dalam tulisan tidak tersampaikan. Bahkan hanya membuat kening pembaca berkerut.  Oleh karena itu, pesan dalam tulisan harus jelas dapat dipahami oleh pembaca.
Hal yang penting saat kita menulis sebuah cerita adalah pembaca memahami tulisan kita. Hindari menulis dengan kalimat yang panjang dan berulang ulang maknanya.
Contoh:
Ruangan yang biasa aku gunakan sebagai tempat tidur, sebuah tempat kos dekat stasiun UI, tiap pagi jam 5 pagi aku terbiasa mendengar deru Kereta Listrik yang membawa penumpang dari Jakarta-Bogor PP, itu biasanya sampai aku berangkat kerja, suara itu sering terdengar, sehingga aku sering hafal beberapa kalimat petugas stasiun.
Kalimat di atas memusingkan saat dinimati pembaca.

Kiat mengelola konsentrasi yang efektif
Mengelola konsentrasi yang efektif adalah dengan melakukan yang Anda sukai. Lakukan pekerjaan yang Anda cintai. Gairah dan fokus pada sesuatu yang kita sukai, cintai akan lebih tinggi dibandingkan sesuatu yang kita tidak sukai. Maka menulislah dari sesuatu hal kecil yang Anda sukai. Fokus pada sesuatu yang kita senangi, akan menambah motivasi kita lebih baik. Passion.

Cara menjaga konsistensi  isi tulisan
Tentunya saat kita menulis ada tujuan awal yang ingin dicapai.  Terkadang kita tidak pasti langsung selesai menulis dalam sekali waktu.  Dalam menulis memang ada kalanya tidak selesai langsung. Apalagi ketika writer's block itu datang. Agar tetap konsisten, maka kita dapat membaca tulisan tulisan orang lain yang sejenis atau dari buku bacaan sebagai referensi. Sehingga ada ide-ide yang kita bisa gali lebih lanjut. Yang jelas dalam menulis dilarang keras plagiat. Mengambil begitu saja karya orang lain tanpa dicantumkan sumbernya. Ini yang dilarang. Tapi kalau mengembangkan ide dari tulisan orang lain, sah-sah saja.

Trik menulis bagi seorang pemula
Menulis dengan simpel dan apa adanya dengan cepat tentunya bagi pemula ini sebuah hal yang sangat sulit dan rumit.  Sehingga berakibat tulisan menjadi sangat simpel, sedikit, pendek, dan langsung pada poinnya saja.
Hilangkan keraguan untuk mengawali menulis. Mengapa Anda masih ragu menghasilkan draf tulisan yang pertama? Biarkan tulisan yang dihasilkan jelek, karena Anda masih punya banyak waktu untuk memperbaiki draf tersebut.
Sebagai pemula lebih baik menulis artikel untuk dibukukan  daripada menulis untuk menjadi buku. Mengawalinya dengan cara  menulis artikel yang Anda sukai temanya. Dan yang lebih penting mulailah menulis.

Penulis baik tidak butuh “mood”
Setiap penulis yang baik tentu tidak membutuhkan “mood”. Tidak ada alasan tidak menulis, karena tidak ada mood. Mood harus disingkirkan dari benak Anda jika menghambat kerja otak dalam menulis.  Bayangkan Anda seorang yang bekerja menghasilkan tulisan seperti wartawan, kolumnis, dan redaktur majalah. Jika mereka bekerja mengandalkan mood, tentu karirnya akan tamat seketika.

Menulislah seperti berbicara
Ketika berbicara kepada teman, tentu tidak ada keinginan Anda menggelembungkan kata atau kalimat dengan bahasa yang berlebihan. Ketika berbicara kepada orang lain, tentu sedapat mungkin menggunakan bahasa yang dapat mudah dipahami.  Menulislah dengan kalimat yang tidak panjang-panjang.

Setelah mendapatkan sharing dari saya di atas, mengapa masih ada keraguan menghasilkan draf tulisan? Biarkan tulisan yang dihasilkan jelek, karena Anda masih punya banyak waktu untuk memperbaiki draf tersebut. Draf tulisan yang jelek masih dapat diperbaiki daripada tidak ada draf sama sekali.  Saat kita mengirim ke redaksi, kita tidak perlu khawatir tulisan kita ditolak dan dianggap jelek. Perbaiki lagi kekurangannya, dan terus kirim lagi. Banyak faktor mengapa tulisan tidak diterima redaksi. Mungkin tulisan tidak aktual? Atau space dalam edisi penerbitan sudah penuh.
Cara mengembangkan tulisan yang berupa reportase supaya bisa masuk ke kategori lain adalah
memulai menuliskan dari hal yang disukai. Entah suka travelling, membaca buku biografi atau menganalisis kebijakan pendidikan.Tentu  hasilnya adalah  sesuatu yang luar biasa. Cobalah.

Kisah awal Om Catur menulis
Yang memotivasi saya menulis adalah rasa suka. Passion. Ada kenikmatan dan kebahagiaan bisa berbagi inspirasi, motivasi, pengetahuan melalui tulisan. Awalnya saya suka menulis lirik lagu dan puisi lalu menulis artikel populer, cerita anak, karena dulu pernah menjadi guru TK juga. Menulis keseharian perilaku anak didik di prasekolah sungguh menggemaskan. Menyenangkan.
Saat ini menjadi redaktur pelaksana sebuah majalah, maka menulis menjadi suatu pekerjaan. Hampir tiap hari dituntut menulis.
Pesan Om Catur untuk mengakhiri materi malam hari ini yakni teruslah menulis. Silakan kunjungi suaraguruonline.com.
Salam. Selamat malam.


Diskusi materi semalam ternyata ada saja yang membuat tidak lancar.  Adanya hujan deras diiringi petir mengakibatkan sinyal memburuk.  Hal ini tidak menghambat peserta untuk terus setia melanjutkan diskusinya.  Untuk mengobati rasa rindu peserta, Om Catur menawarkan supaya bertanya lewat japri.  Satu hal yang saya salut pada Om Catur adalah di setiap tulisan dan jawaban hanya beberapa kata yang disingkat dan tulisannya lengkap dengan tanda baca. Terima kasih Om Catur membuat saya memudahkan meresume.  Kebaikan berbagi ilmu ini semoga merupakan amal jariyah yang akan terus mengalir.  Aamiin.

2 komentar:

Penyaluran Sedekah Air Bersih

  Penyaluran Sedekah Air Bersih Selasa, 19 September 2023 PD Salimah Purbalingga bersama Laziz Jateng bekerja sama menyelenggarakan kegiatan...