Minggu, 19 April 2020

Menguak Sukses Juara Gupres dan DRB Bapak Sigit Suryono, M.Pd

MENGUAK SUKSES JUARA GUPRES DAN DRB BAPAK SIGIT SURYONO, M.Pd


Moderator       : Om Jay
Narasumber     : Sigit Suryono, M.Pd
Tema               : Guru Menulis dan Berprestasi


Menjadi guru merupakan salah satu cita-cita yang banyak diminati masyarakat pada umumnya. Namun, untuk menjadi guru berprestasi itu adalah tidaklah mudah.  Perlu banyak perjuangan dan prestasi yang harus diperoleh untuk menjadi bekal menuju perlombaan Gupres. Guru dalam bahasa Jawa kita mengenal digugu lan ditiru.  Kata-kata ini tentunya bermakna jika kita ingin menjadi guru maka kita harus menjadi sosok yang kehadirannya mudah diterima oleh anak didik dan menjadi teladan bagi mereka.  


Berbicara soal guru berprestasi, pertemuan ke delapan pada pembelajaran menulis online ini diisi oleh Bapak Sigit Suryono. Beliau merupakan seorang guru berprestasi.  Malam ini kita akan mendapatkan pencerahan dari Bapak Sigit Suryono, juara pertama guru berprestasi jenjang SMP dan Duta belajar rumah Kemdikbud.

Bapak Sigit Suryono lahir di Sleman, 20 Nopember 1976 dari pasangan Bapak Giyono SW dan Ibu Waginem. Pendidikan S1 di Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 1995 – 2002 pada Fakultas FMIPA jurusan Pendidikan Fisika. Melanjutkan S2 di Program Pascasarjana UNY jurusan Teknologi Pembelajaran dari tahun 2003-2006. 
Kemudian narasumber mulai menyapa para peserta. 
"Alhamdulillah pada hari ini saya diberi kesempatan untuk sharing pengalaman kepada teman-teman semuanya di group Pelatihan Menulis yang luar biasa ini. Teman-teman WA Group 9 yang luar biasa. Perkenalkan saya Sigit Suryono, saya guru SMP Negeri 1 Wonosari Gunungkidul suatu kebahagiaan bisa berjumpa dengan guru-guru hebat."

Beliau bercerita kisahnya bagaimana beliau bisa meraih juara 1 Guru berprestasi tingkat Nasional pada Tahun 2015. Beliau sebenarnya mulai menyiapkan diri sejak awal saat masih CPNS bekerja di SMP Negeri 1 Wonosari untuk mengikuti kegiatan seleksi simposium tingkat Propinsi DIY tahun 2006 dan menganggapnya ini adalah peluang.  Ternyata beliau merekam banyak dari peserta simposium yang ahli dalam penelitian namun belum banyak yang menguasai TIK, sedangkan teman-teman yang menguasai TIK banyak yang tidak mau melakukan penelitian bahkan malas menulis laporan.
Kunci  keberhasilan awal yang beliau rasakan adalah: 
1. Pendidikan amat penting bagi kita saat akan terjun ke dunia kerja. 
2. Pemilihan jurusan S2 yang tidak linier pada saat itu karena ingin punya keahlian yang belum banyak dimiliki oleh teman-teman di dunia pendidikan pada saat itu. 
Dari simposium tersebut beliau mulai diminta untuk mengajar Powerpoint, flash, blog, dan lain-lain dari sekolah-sekolah di wilayah Kabupaten Gunungkidul, lintas MGMP, dan juga diminta untuk menjadi trainer kegiatan di tingkat kabupaten maupun tingkat propinsi. 

Pantang menyerah atas kegagalan
Kemudian ajang lomba mulai beliau jajaki, kegagalan setiap mengirimkan karya, dan proposal berkali-kali. Namun pantang menyerah terus mencari informasi lomba lewat web maupun blog tentang info lomba. 
Beliau menyampaikan supaya jangan menunggu informasi dari dinas karena pasti akan terlambat.  Kegagalan-kegagalan yang ada di depan mata saat lomba, bahkan karya terbaik yang dibuatpun masih kalah padahal pada saat itu karya yang dibuat lebih baik dari karya peserta lomba lain. "Inilah masalah baru bagi pemain lomba". 
Setelah peristiwa itu beliau melakukan riset kenapa selalu kalah? Dari hasil risetnya, akhirnya mulai tahun 2009 beliau baru mulai mencicipi hasil kejuaraan dari tingkat kabupaten, regional, maupun propinsi.  Namun di tingkat nasional beliau selalu kalah dalam 6 kali berhasil menjadi finalis lomba tingkat nasional.  Apa sih yang menyebabkannya"??????????" 
Pak Sigit  mengamati kegagalan-kegagalan di awal saat ikut lomba ajang inobel tahun 2009 di tingkat nasional karena pada saat pemaparan, beliau sering melakukan presentasi yang keluar jalur bukan pada pokok media atau penelitian yang dibuat misalnya ( siapa saya, prestasi apa yang saya miliki, membanggakan organisasi, sekolah, maupun yang lainnya sehingga keluar jalur dari presentasi yang seharusnya).  Untuk itu saat lomba fokuslah pada media yang dipresentasikan. 
Lomba itu pasti hasilnya gagal atau juara. Kalau gagal maka kita harus melakukan evaluasi. Kalau menang jangan jumawa karena suatu saat bisa juga kita akan kalah ketika tidak bisa kontrol diri "AKU-nya muncul" sehingga saat presentasi di lomba lain bisa kalah dengan orang lain. Mari kita terus belajar-belajar-dan belajar, belajar dimana saja, kapan saja dengan siapa saja" (seperti slogan Rumah Belajar).

Trik menjadi finalis lomba tingkat nasional:
 1. Mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya karya yang akan dilombakan (kecuali masih tahap   awal karena hanya ingin mencoba berhasil/tidak ya gagal/tidak), 
 2. Karya lomba bukan karya yang instan artinya karya yang dibuat tidak maksimal karena hanya membuat karya saat akan ada lomba. Namun siapkanlah karya yang dibuat itu jauh hari bahkan mungkin 1 tahun pengerjaan yang di dalamnya ada jiwa dan ruh serta semangat kita. 
 3. Jika kita lolos ke nasional perlu dilihat kembali apa saja yang akan dinilai saat kita mengikuti lomba tersebut. Apakah karyanya ataukah presentasinya (hal ini sangat penting saat kita mengikuti suatu lomba )
4. Siapkan diri, pribadi, mental dan juga fokus pada lomba, 
5. Saat presentasi lomba fokus pada materi yang akan kita sampaikan, jangan sampai keluar dan menyimpang dari presentasi yang kita siapkan karena akan banyak memakan waktu.  

Persiapan maju lomba Gupres 
Bapak Sigit Suryono menjadi juara 1 guru berprestasi tingkat nasional tahun 2015 dengan mempersiapkan hal-hal diantaranya : 
1.Untuk tahun 2015 syarat portofolio adalah 8 tahun. Itu hal yang menantang bagi peserta gupres maka penting untuk mengarsipkan semua kegiatan yang pernah dilakukan dari tahun ke tahun.  Alhamdulillah karena pengalaman tahun 2006 tersebut Pak Sigit masih memiliki semua arsip yang dibutuhkan untuk mengikuti gupres, seperti undangan, catatan singkat/ laporan singkat setiap kegiatan yang saya ikuti, foto, video dan dokumentasi, piagam dan sertifikat yang lain selama 8 tahun. Hampir semuanya lengkap sehingga memudahkan untuk menyusun portofolio. 2.Mempersiapkan naskah inovatif dan menyesuaikan cara penulisannya sesuai dengan kaidah penulisan masing-masing karya.  Karya inovasi harus ditampilkan sebaik mungkin dengan memperhatikan aturan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi tingkat nasional.Karya bisa berupa PTK, best practice, maupun penelitian yang lainnya seperti penelitian eksperimen, penelitian R&D, dll].  Lalu membuat presentasinya menggunakan MS Powerpoint atau yang lainnya. 
3.Membuat makalah evaluasi diri mengapa  layak sebagai guru berprestasi dengan tema dan tata penulisan sesuai dengan ketentuan pedoman guru berprestasi. [ jika dalam pedoman tidak ada makalah evaluasi diri maka makalah ini tidak perlu dibuat] 
4.Mempersiapkan video pembelajaran untuk satu tatap muka yang mencerminkan proses pembelajaran yang benar sesuai dengan RPP yang dibuat. [ syarat yang maju ke tingkat nasional] 

Tahapan-tahapan seleksi guru berprestasi Kabupaten Gunungkidul tahun 2015:
1. Tingkat kabupaten  
  • Tes tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional 
  • Tes wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Prefesional, Kompetensi Sosial, dan Kompetensi Kepribadian. 
  • Presentasi dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.
2.Tingkat Propinsi DIY 
  • Tes tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional 
  • Tes wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional 
  • Psikotest 
  • Presentasi dan wawancara Karya Tulis Ilmiah. 
3.Tingkat Nasional 
  • Test tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional 
  • Test wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional 
  • Psikotest 
  • Presentasi dan wawancara Karya Tulis Ilmiah. 
Beliau juga memberikan beberapa dokumen yang digunakan bisa dilihat di: 
1. Lomba gupres tahun 2015 dapat dilihat di web : Contoh Portofolio Gupres http://ciget.info/wp-content/uploads/2016/04/3.pdf 
2. Makalah Gupres bapak Sigit Suryono, silahkan diunduh dan dibaca, https://drive.google.com/file/d/1z6iAjnOjU0gdoAv_-OuY27aQLaVF1Zxo/view?usp=sharing

Di akhir seminar, nara sumber memberikan kesimpulan :
1.Bagi para guru pesan saya adalah teruslah belajar, berkolaborasi dan berbagi agar ilmu 
yang dimiliki agar bisa dimafaatkan oleh orang lain. 
2.Bekalilah muridmu sesuai dunianya, karena mereka akan hidup di zaman mereka yang 
sangat berbeda dengan zamanmu. 
3.Jangan lupa Belajar dimana saja, kapan saja, dengan  siapa saja ("Rumah Belajar")
 
Demikian rangkuman seminar on line Belajar Menulis hari ke delapan bersama Bapak Sigit 
Suryono.  Omjay mengingatkan kembali supaya para peserta mengirimkan resumenya pakai word dan 
dikirimkan ke email omjaylabs@gmail.com lalu posting di blog bapak dan ibu agar semakin banyak 
orang yang membaca tulisan kita. Ayo berlatih menulis dan menerbitkan buku!
 
Hari Sabtu dan Minggu tidak ada kuliah online. Bapak dan ibu diharapkan dapat menyelesaikan tugas-
tugas resumenya sehingga kelak bisa dirajut menjadi sebuah buku yang menarik. 
Ingat jangan copy paste tulisan peserta orang lain. Setiap orang mempunyai gaya menulisnya sendiri.
Buatlah tulisan pembukaan dan penutupan yang menarik walaupun isinya sama.
Selamat membuat resume dan pastikan anda mampu menerbitkan buku dan mendapatkan 
sertifikatnya.
 
Seminar kali ini penuh inspirasi bukan? Semoga dapat menggugah semangat kita untuk terus 
meninggalkan jejak perjalanan untuk generasi penerus kita.
Jangan lupa..seminar hari kesembilan akan saya sampaikan kembali di blog ini.  See you..

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Penyaluran Sedekah Air Bersih

  Penyaluran Sedekah Air Bersih Selasa, 19 September 2023 PD Salimah Purbalingga bersama Laziz Jateng bekerja sama menyelenggarakan kegiatan...