Kamis, 14 Mei 2020

Kiat Menulis PTK dan Artikel

Belajar Menulis Gelombang 9

 KIAT MENULIS PTK DAN ARTIKEL


 Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ramadhan 1441 H sudah memasuki hari yang ke-20 sepertiga akhir akan kita jalani bersama. Mudah-mudahan kita bisa mempersiapkan diri untuk menyambut datangnya malam Lailatul Qodar. 
Guru HEBAT Indonesia yang berbahagia dan bersemangat, belajar menulis grup WA pada hari Rabu, 13 Mei 2020, materi yang akan disampaikan bertema " Menulis di Media Cetak ". Siang ini bersama Dra. RAHMI WILANDARI, M.Pd. Beliau bertugas di SMAN 21 Surabaya.


Daftar Penghargaan : 
  1.  Juara 3 LKTI Majalah Media (PGRI) Tingkat Jawa Timur tahun 2013 
  2.  Juara Lomba Guru Menginspirasi ( KTI Literasi ) Tingkat Nasional 2018 untuk jenjang SMA / MA / SMK Penerbit PT. Erlangga, Jakarta 
  3.  Pembimbing Terbaik ke 3 “ Perbanas Banking Competition ( PBC ) Tingkat Nasional tahun 2016 jenjang SMA / MA / SMK STIE Perbanas Surabaya 

Pengalaman :
1. Narasumber PJJ ( Pembelajaran Jarak Jauh ) Radio Streaming jenjang SMA Tekkomdik Info Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2010 -2017 
2. Narasumber Pembelajaran Online Pro 2 RRI Sby 95,2 FM “ Program Indonesia Memanggil “ 

 Para pembaca budiman, tentunya bagi penulis yang masih pemula berharap agar tulisan-tulisan yang sudah dibuat akan bisa diterbitkan di media cetak. Tidak hanya berhenti menjadi kumpulan-kumpulan file di laptop. Ibu Rahmi sudah menulis beberapa buku, membuat jurnal maupun artikel ilmiah. Bagaimanakah kiatnya, marilah kita ikuti pengalaman Ibu Rahmi atas keberhasilan beliau banyak berkarya di media cetak. 
Awal mula Ibu Rahmi tertarik dunia tulis menulis adalah menulis segala kejadian sehari-hari yang dialami. Biasanya pada saat berangkat kerja ada-ada saja kejadian yang menarik. Setiba di sekolah beliau langsung membuka laptop dan menuliskan secara garis besar kejadian yang dilihatnya. Setelah sampai dirumah beliau akan melanjutkan menulis cerita yang tertunda siang hari tadi. Ibu Rahmi bertekad keras untuk menjadi seorang penulis walaupun aktivitas hariannya beliau mengampu mapel Ekonomi dan Kewirausahaan. Seperti pada umumnya para penulis mempunyai latar belakang pendidikan Bahasa dan Sastra tentunya hasilnya akan lebih bagus lagi.Beliau juga merasa tidak pandai merangkai kata-kata untuk menjadi sebuah kalimat dan sebuah paragraf yang enak untuk dibaca. 

Dalam karya sastra ada menulispun juga bermacam-macam , bagi seorang guru yang punya bakat dan imajinasi yang tinggi bisa menulis Cerita Pendek ( CERPEN ) atau menulis Cerita Bersambung ( CERBUNG )atau Novel. Mulailah dengan menulis sedikit tentang cerita pengalaman kita setiap hari, dalam bentuk buku harian. Lama kelamaan kita akan menjadi suatu kebiasaan, jika tidak menulis sehari saja akan terasa ganjil.Seakan tiada hari tanpa menulis. 
Jika beliau memiliki waktu luang pasti selalu dihabiskan untuk membaca di perpustakaan. Tempat yang kita pilih untuk membaca sebaiknya memiliki udara yang nyaman, suasana tenang untuk membaca dan bisa menginspirasi untuk menulis. Untuk itu beliau berpesan supaya kita janganlah enggan untuk memulai menulis. 
Penulisan KTI atau artikel dibutuhkan wawasan untuk rajin membaca baik buku cetakan atau e book. Penulis artikel pun juga ada macamnya yakni penulis umum dan penulis buku teks dengan kategori penulis fiksi dan non Fiksi. 
 Pada dasarnya ada beragam penelitian yang dapat dilakukan oleh guru, yaitu: 
1. Penelitian Deskriptif 
Penelitian diskriptif adalah penelitian yang mampu mengidentifikasi mengapa, apa dan bgmn fenomena sosial. Banyak sekali gejala sosial yang terkadang kita bisa memprediksinya. 
2. Penelitian eksperimen ( penelitian murni) 
3. Penelitian Tindakan Kelas ( PTK) 

Untuk membuat PTK bagi guru adalah harus bisa melaksanakan dan sangat mudah membuatnya karena data didapatkan dari kejadian sehari-hari saat mengajar. Pengalaman beliau saat pertama kali mengikuti lomba KTI ( PTK) tahun 2013, tidak mempunyai target untuk meraih kemenangan, jadi diniatkan untuk mencari pengalaman. Di antara jenis penelitian tersebut yang diutamakan dan disarankan adalah penelitian tindakan kelas ( Action Research). 
PTK bukanlah sesuatu hal yang sulit dilakukan oleh seorang guru , semua itu bisa diangkat dari permasalahan sehari-hari dimana kita mengajar. Untuk menulis bukanlah menjadi hambatan bagi seorang guru. Semua tergantung pada motivasi, keinginan, serta semangat dari diri sendiri untuk mencoba memulai menulis, dan jangan ragu untuk memulai menulis. 
Guru dituntut untuk dapat menulis laporannya. Selama ini kendala yang muncul dari guru yang berstatus PNS jika mengajuan kenaikan pangkat dari IV a ke IV b adalah adalah pada UNSUR UTAMA Point E. 
PKB ( Penilaian Kinerja Berkelanjutan ) ada 3 point yang harus diperhatikan : 
 1. Pengembagan Diri 
 2. Publikasi Ilmiah 
 3. Karya Inovatif 
 Uraian : 
  • Unsur Utama : Pengembangan diri + ( Publikasi Ilmiah + Karya Inovatif ) = 90% 
  • Unsur Penunjang : 10 %  
Di dalam UNSUR UTAMA nilai tertinggi jika kita bisa membuat Penelitian Tindakan Kelas ( PTK) mau tidak mau, suka atau tidak suka kita sebagai guru dituntut untuk membuat PTK.
 Unsur Utama : 
1. Penelitian Tindakan Kelas 
2. Karya Tulis Ilmiah 
3. Artikel Ilmiah atau Best Practise. 

 Dalam penyusunan laporan PTK perlu mengikuti garis besar sistematika yang umum digunakan. Untuk memudahkan menulis laporan, terlebih dahulu harus dikembangkan format atau struktur laporan. Secara garis besar, laporan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : 
1. Bagian pembukaan
    a. Halaman judul
    b. Halaman pengesahan
    c. Abstrak 
2. Bagian isi 
    a. Pendahuluan 
    b. Prosedur 
    c. Hasil dan pembahasan 
    d. Simpulan 
    e. Rekomendasi atau saran 
3. Bagian penunjang 
    a. Daftar pustaka 
    b. Lampiran-lampiran instrumen penelitian. 

 CONTOH FORMAT LAPORAN PTK 

Contoh Abstrak 
Idealnya abstrak itu ada bahasa Indonesia dan ada yang bahasa Inggris. Dengan membuat PTK kita bisa mendapatkan Jurnal Ilmiah baik cetak atau online. PTK juga harus diseminarkan,disiapkan berita acara dan kelengkapan lainnya. 

 Wilandari, Rahmi. 2018. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a match ( Mencari Pasangan)dengan Media Kartu Remi untuk meningkatkan Ketuntasan Belajar Siswa Materi Permintaan dan Penawaran Di Kelas X IIS 1 SMAN 21 Surabaya 
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menerapkan pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match ( Mencari Pasangan ) dengan Media Kartu Model Remi untuk meningkatkan Ketuntasan belajar Siswa kelas X IIS1 di SMAN 21 Surabaya. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), yang terdiri dari 3 siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelas X IIS1 SMA Negeri 21 Surabaya.Tehnik Analisa data untuk validitas soal menggunakan rumus korelasi Product Moment Pearson. 
Kesimpulan dari hasil penelitian bahwa : (1) Rata-rata hasil Belajar siklus pertama 76,49 pada siklus kedua rata-rata hasil belajar : 78,92 dan pada siklus ketiga rata-rata hasil belajar : 84,32 , (2) Pada siklus pertama siswa yang dinyatakan tuntas sebesar 64,86 %, sedangkan untuk siklus kedua siswa yang dinyatakan tuntas sebesar 75,68 % untuk siklus ketiga yang tuntas 89,19 %. (3) adanya respon positif dari siswa terhadap penerapan Kartu Model Remi sebagai media pembelajaran. Berdasarkan angket respon siswa sebagian besar siswa setuju dan sangat setuju dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dengan Kartu Model Remi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match dengan Media Kartu Remi dapat meningkatkan ketuntasan Belajar Siswa di SMAN 21 Surabaya. 
Kata kunci : Kooperatif Make a Match , Ketuntasan Belajar Siswa, Media Kartu Model Remi 

 Contoh Abstrak dalam Bahasa Inggris 
 Wilandari, Rahmi. 2018. Application of Cooperative Learning Type Make a match (Looking for Couples) with Playing Card Media to enhance Student Learning Completeness Request and Supply Materials In Class X IIS 1 of SMAN 21 Surabaya 
 This research was conducted with the aim of applying Cooperative Learning Type Make a Match (Looking for Couples) with the Media Rummy Model Card to improve the mastery learning of Grade X IIS1 students at SMAN 21 Surabaya. This type of research is a classroom action research (CAR), which consists of 3 cycles. The research subjects were students of class X IIS1 of SMA Negeri 21 Surabaya. Data Analysis Techniques for the validity of the questions using the Pearson Product Moment Correlation Formula 
 Conclusions from the results of the study that: (1) The average learning outcomes of the first cycle 76.49 in the second cycle the average learning outcomes: 78.92 and in the third cycle the average learning outcomes: 84.32, (2) In the cycle first students who declared complete by 64.86%, while for the second cycle students who were declared complete by 75.68% for the third cycle who completed 89.19%. (3) there is a positive response from students towards the application of the Rummy Model Card as a learning medium. Based on student response questionnaires, most students agreed and strongly agreed with the application of Make a Match type cooperative learning with Rummy Model Cards. It can be concluded that the Cooperative Learning type Make a Match with Rummy Card Media can improve the completeness of Student Learning in SMAN 21 Surabaya 

 Keywords: Cooperative Make a Match, Student Learning Completeness, Media Rummy Model Cards 

 BAB I PENDAHULUAN 

 A. Masalah dan latar belakang masalah 
Uraikan secara lugas masalah yang ingin ditanggulangi, penyebab timbulnya masalah tersebut, dan tingkat masalah yang ingin ditanggulangi oleh peneliti. 
B. Rumusan masalah 
Uraikan secara singkat bentuk tindakan yang akan diambil (misal: mengapa berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi/ TIK), argumentasi teoretik dan/atau empirik pemilihan tindakan, dan rumuskan hipotesis tindakan sebagai landasan tindakan yang digunakan (bila dipandang memungkinkan). 
C. Tujuan penelitian 
Uraikan hasil penelitian yang diharapkan (anticipated results) dari penelitian ini.
D. Ruang Lingkup Penelitian 
Sebutkan lingkup atau batas- batas tindakan yang akan diambil peneliti.
E. Manfaat penelitian 
Uraikan secara jelas manfaat hasil penelitian bagi sekolah (misalnya: pengembangan kurikulum, kebijakan, guru, maupun siswa, dsb.) 

BAB II : PEMBAHASAN, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS 
A. Pembahasan uraikan dengan seksama dan deskriktif variabel penelitian anda (Uraikan variabel X dan Y) 
B. Kerangka pikir adalah sintaks dari hasil analisa variabel penelitian yang berbentuk skema yang menghasilkan sebuah pernyataan 
 C. Hipotesis berisi dugaan sementara calon peneliti terkait variabel penelitian yang biasanya ditandai dengan kalimat :jika... maka... 

BAB III : PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS 
 A. Setting Penelitian 
Sebutkan lokasi penelitian, waktu penyelenggaraan penelitian (misal: Semester I, II, bulan, tahun, dst.), dan karakteristik kelompok sasaran yang menjadi subjek penelitian, serta bentuk aktivitas penggunaan ICT dalam pembelajaran. 
 B. Prosedur Penelitian 
- Gambaran Umum Penelitian Uraikan gambaran umum penelitian yang dilakukan termasuk jumlah dan prosedur siklus penelitian yang dilakukan. 
- Rincian Prosedur Penelitian 
a. Persiapan Tindakan 
Sebutkan persiapan apa saja yang dilakukan (seperti analisis diagnostik untuk menspesifikasi masalah dan rincian penyebab timbulnya masalah), pembuatan alat-alat berbasis TIK dalam rangka tindakan, dan lain-lain yang terkait dengan pelaksanaan tindakan di kelas 
b. Implementasi Tindakan 
 Deskripsikan tindakan yang akan diambil, skenario kerja tindakan, dan prosedur tidakan yang digunakan peneliti 
c. Pemantauan dan Evaluasi 
Uraikan Prosedur pemantauan dan evaluasi tindakan, alat- alat pemantauan dan evaluasi yang digunakan, beserta kriteria keberhasilan tindakannya 
d. Analisis dan Refleksi 
 Uraikan prosedur analisis hasil pemantauan dan refleksi terhadap tindakan yang telah diambil, tim yang terlibat dalam analisis hasil pemantauan dan refleksi, kriteria dan rencana bagi tindakan daur ulang. 

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 
Sajikan hasil penelitian atau temuan setelah tindakan dilaksanakan dan penyajian temuan harus sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan, dan dilakukan pembahasan secara lengkap tentang temuan atau hasil PTK tersebut. Pembahasan hendaknya memberikan penjelasan tentang kegagalan maupun keberhasilan penerapan dalam pembelajaran, tentu bila salah satu atau keduanya ada, perlu ada suatu tindakan. Penelitian menggambarkan bagaimana hasil penelitian dari siklus 1- 3 disertai data tabel hasil Penelitian. 

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN 
A. Simpulan 
 Simpulkan hasil penelitian yang diperoleh secara lengkap, sesuai dengan masalah yang diteliti 
B. Saran- saran 
Ajukan saran- saran untuk penerapan hasil penelitian dan kemungkinan penelitian lebih lanjut dimasa mendatang. 

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN 
1. Silabus 
2. Materi Ajar 
3. RPP 
4. Media Pembelajaran 
5. Nilai dan daftar hadir siklus 1-3 
6. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru 
7. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa 
8. Foto kegiatan Penelitian 
9. Lampiran lain-lain ( Undangan Seminar, Panitia Seminar, Notulen Seminar, Surat Pernyataan Keoriginal Penelitian , Surat Keterangan Waktu Penelitian , Penyerahan PTK ke Perpustakaan Sekolah). 

Dalam penulisan PTK, sumber utamanya adalah guru, berdasarkan temuan-temuan kita saat mengajar, ada beberapa sumber-sumber tambahan dari luar yaitu buku-buku bacaan. Untuk referensi tahunnya harus 10 tahun ke belakang, jadi kita cari judul dan pengarang yang sama tapi edisi terbaru. Kalau pakai media pembelajaran maka PTK ada 3 variabel, dan harus ada lembar pengamatan penggunaan Media. 
Penelitian sebetulnya 2 siklus sudah baik, tapi jika sampai 3 siklus akan lebih baik lagi. Dari siklus 1 ke siklus 2 dan siklus 3 harus ada peningkatan. Guru `kan dalang bagaimana menjalankan lakon agar bisa meningkat. 
Setiap menyusun RPP satu semester, sebaiknya kita sudah merencanakan bab mana yang akan dibuat PTK, dan kira-kira siswa mengalami kesulitan. Metode apa yang akan dipakai dan bagaimana model pembelajarannya. Jadi diupayakan setiap tahun kita membuat 1 PTK sehingga saat dipakai untuk kenaikan pangkat, sudah betul-betul dipersiapkan. 

Contoh Artikel Ilmiah 
Untuk Penulisan Artikel Ilmiah yang sedang ( 1500 -2000 kata ) kita bisa menuliskan dalam beberapa Paragraf : 
- Paragraf 1 ( berisi Pengantar dan Permasalahan ) 
- Paragraf 2-10 ( Pembahasan dan Cara / Altenatif Pemecahan / Solusi ) 
- Paragraf ke 11 ( Kesimpulan ) 
- Kertas ukuran A4 3- 4 halaman dengan spasi 1,5 
- Jika untuk Lomba tergantung permintaan panitia Untuk artikel Ilmiah pendek 500 -1000 kata sudah bisa menjadi artikel Ilmiah dikirimkan ke Jawa Pos. 

Untuk lebih lengkapnya kita bisa mengunjungi laman beliau di https://edukasirahmiwilandari.blogspot.com/2020/05/penerapan-pembelajaran-kooperatif-tipe.html 

Beberapa pertanyaan dan jawaban dari sesi ini disarikan berikut : 

Ass wr.wb. 1.Kriteria judul PTK yg bagus spt apa biar tdk tertolak 2. Bentuk artikel ilmiah bagaimana dan apa syarat2 yg hrs dpenuhi dlm isi artikl tsb 3. CAra krm artikl ke media spt majalah, jawa pos... Mhn maaf krn msh pemula mhn bimbingannny.tks 
Jawaban 
Dengan mempersiapkan lampiran selengkap mungkin dan berusaha banyak membaca PTK orang lain di internet. Kemudian ditulis dan dibaca berulang-ulang. Setelah itu meminta teman untuk mengoreksi kekurangan dari PTK tersebut. Sampai akhirnya tersusun PTK dengan paragraf yang enak dibaca. 

Asalamualaikum bu rahmi saya Donieks .S dari Palangka Raya. Saya mau bertanya gimana penulisan yang menarik pada PTK 
Jawaban 
Menarik atau tdk tergantung kita merangkai kata2, bahasa Indonesia yg baik, titik, koma dan Huruf besar dan huruf kecil tepat pengunaannya. 

 Apa ciri -ciri artikel yang mudah dimuat di media cetak, Sri Budi gresik 
Jawaban 
Ibu menulis artikel bisa dari kejadian, peristiwa atau gejala yg ada disekitar kita sehari2. Contoh apa dampak Pandemi Covid -19 thd ekonomi masyarakat. Atau dengan adanya Pandemi Covid 19 masalah apa yg dihadapi orangtua peserta didik cukup tulis 500-1000 kata, ada masalah, ada bahasan, ada solusi kirim ke redaksi majalah atau surat kabar, dapat COIN dan POINT. Coin dpt honor, POINT dpt nilai 2 utk kenaikan pangkat jika majalah/surat kabar Nasional. Kalau surat kabar dan majalah regional / provinsi nilai 1, 5 

Saya mau tanya bahwa Penulis artikel ada macamnya : penulis Umum ada Penulis buku teks keduanya apa memiliki ciri penulisan yang berbeda atau bagai mana untuk memulai menulisnya. Dari Donieks. Palangka Raya 
Jawaban 
Penulis Umum itu bisa menulis buku teks Pembelajaran, kalau yang khusus menulis buku ilmiah atau buku Motivator. 

Assalamualaikum Bu Rahmi,,saya noralia dari Semarang.. Ijin bertanya Apakah mutlak kalau penelitian di sekolah harus menggunakan PTK? Karena setahu saya ada berbagai jenis penelitian yaitu eksperimen, deskriptif/kualitatif, R&D dan PTK itu sendiri. Apakah tidak boleh jika kita memilih penelitian R&D atau eksperimen yang ada kelas eksperimen dan kelas pembanding, terlepas ini nantinya digunakan atau tidak sebagai syarat kenaikan pangkat. Terimakasih 
Jawaban 
Untuk unsur utama kenaikan pangkat tdk harus PTK, bisa Artikel Ilmiah yg sdh dipublikasikan di Majalah atau Surat Kabar lokal atau Nasional. Semakin sering menulis artikel, dan semakin sering pula dimuat di Surat kabar Regional atau Nasional, maka semakin banyak tabungan Publikasi Ilmiah. Semakin cepat naik pangkat, dengan jujur dan bermartabat. Dan bukan sebagai guru Plagiat. Riset and Development jg bisa, kebetulan saya pengampu mapel PKWU bisa pakai R & D. 

Assalamu'alaikum buk Rahmi, saya Ratna dari Sigli. Ingin menanyakan apa perbedaan jurnal, artikel dan PTK. 
Jawaban 
Artikel sedang antara 1500-2000 kata, artikel berasal dari fenomena / kejadian disekeliling kita, ada permasalahan, pembahasan dan kesimpulan tanpa / dengan penelitian. Jurnal adalah ringkasan dari PTK, yg diringkas menjadi kurang lebij 10-15 halaman, jika jurnal online kata2 plagiat dalam jurnal minimal 30% dari keseluruhan kata dlm jurnal. 

Kesimpulan
- Marilah kita membiasakan menulis setiap hari sedikit demi sedikit lama jadi bukit. 
- Hari ini pertanyaan terbanyak seputar PTK, ada juga artikel dan Best Practice 
- Untuk PTK minimum 2 siklus, alangkah lebih baik jika 3 siklus
- Untuk merangkai kata kata dalam PTK perlu banyak membaca dan latihan 
- PTK menggunakan 2 variabel yakni variabel X dan Y. Apakah perlu pakai metode / model. Kalau metode itu metode Ceramah, diskusi kelompok atau pemberian tugas. Kalau model bisa menggunakan Cooperative Learning, PBL atau PJBL. Cooperative Learning ada Think Pair Share, Make a Match dll 
- Utk menulis artikel dimajalah atau surat kabar, dng 500- 1000 kata sdh jd artikel asal dalam paragraf sdh ada latar belakang. permasalahan dan paragrag berikutnya solusi 6-9 paragraf, paragraf ke 10 ada kesimpulan.Terkadang tiap penerbit punya aturan dan kriteria yg berbeda. 
- Menulis selain bisa menjadi hobi atau kebiasaan jika kita bisa mencoba mengirim ke Surat kabar / majalah bisa mendapat COIN dan POINT. Semakin sering menulis dan dipublikasikan semakin cepat naik pangkat jujur dan bermartabat. 
 - Artikel dalam jurnal adalah artikel ilmiah hasil penelitian dan non hasil penelitian. Yang di dalam koran atau majalah adalah artikel ilmiah populer. Artikel ilmiah hasil penelitian dalam jurnal hrus diambil dari laporan hasil penelitian, salah satunya adalah PTK. 

Sekian dulu resume/ kesimpulan workshop belajar menulis hari ini. Jika ada kata-kata atau tulisan yang tidak berkenan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Penyaluran Sedekah Air Bersih

  Penyaluran Sedekah Air Bersih Selasa, 19 September 2023 PD Salimah Purbalingga bersama Laziz Jateng bekerja sama menyelenggarakan kegiatan...