Kamis, 07 Mei 2020

Eksis Menulis dalam Kesibukan

EKSIS MENULIS DALAM KESIBUKAN 

Belajar Menulis Pertemuan ke 19 
Selasa, 5 Mei 2020 
 Pukul 13.00-15.00 WIB 
Bersama Bapak Much. Khoiri 




 Assalamu`alaikum wr wb..
Selamat siang semoga sehat senantiasa dan saat ini berbahagia sekali bisa berjumpa dalam grup kreatif yang telah didesain untuk belajar bersama, saling menguatkan dan saling mengisi untuk menulis.
 Pada hari ini, kita akan mendapatkan pencerahan dari Bapak Prof. Much. Khoiri (Master Emcho), dosen dan penulis 42 buku dari Unesa Surabaya. Omjay selaku moderator akan membuka materi berjudul “Menulis dalam Kesibukan”.



Sibuk. Itulah kata pertama yang kita dengar saat melihat di sekeliling kita banyak orang yang beraktivitas melakukan suatu kegiatan. Dari orang biasa sampai yang memiliki jabatan semuanya memiliki kesibukan berbeda-beda. Ada lagi orang yang karena sibuknya hingga melupakan Tuhannya. Hakikatnya semua orang yang hidup pasti memiliki kesibukan. Apakah dengan kesibukan kita tidak bisa melakukan apa-apa? Dalam hal ini konteks kita berbuat untuk menulis dan menghasilkan suatu karya yang berguna. Kita perlu merenung sejenak di sela-sela kesibukan apakah kesibukan saya ini bermanfaat? Coba kita perhatikan gambar-gambar di bawah ini.




 Sunatullah dalam hukum alam itu dibalik kesibukan pasti ada kelonggaran dan di balik kesulitan itu ada kemudahan. Di balik kesibukan juga ada kesempatan sehingga sebenarnya bagaimana kita memanage kesibukan menyiasati hidup sama kesibukan. Inilah yang disebut manajemen kesibukan. Konteks inilah yang menyebabkan kita harus punya sikap positif atau negatif. Kalau sikap kita positif itu akan menghasilkan aksi positif kalau sikap kita itu negatif terhadap kesibukan ya pastilah akan menghasilkan aksi negatif. Kegiatan menulis tentu saja sebuah sikap positif terhadap kesibukan. Kita tidak boleh menyerah dan perlu mensiasati sehingga tetap akan melakukan kegiatan menulis. Sehingga pada saatnya kita bisa menikmati kesibukan. 


Penulis sejati
Seorang penulis sejati akan mencurahkan daya dan pikirannya untuk menghasilkan tulisan. Jika ia tidak sedang menulis pastilah memikirkan tentang apa yang ia akan tulis. Ada waktu yang istimewa yang dipilihnya yang paling nyaman untuk larut dalam menulis. Ia tidak membiarkan satu hari pun tanpa menulis. Menulis sama wajibnya dengan membaca. Perlu kita ingat bahwa membaca akan menguatkan kita untuk menghasilkan ide-ide menulis. 

Kata bijak penulis
Menurut Pramoedya Ananta, orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis merupakan bekerja demi keabadian. Budi Dharma menuturkan bahwa penulis itu memiliki kedudukan yang mulia, begitu seorang pengarang mati, tugasnya sebagai pengarang tidak bisa diambil alih oleh orang lain. 

17 strategi menulis dalam kesibukan


Strategi menulis dalam kesibukan ini terangkum dalam sebuah buku yang baru lauching bulan Maret kemarin. Ada tujuh belas strategi jitu yang bisa diterapkan dalam menyiasati kesibukan. 

1.Tetapkan niat menulis 
Kita harus menetapkan niat menulis supaya kita betul betul kuat untuk bisa menulis. Sesungguhnya suatu amalan tergantung pada niatnya. Dalam bahasa sederhananya, niat dan keyakinan itu akan menjadi daya dorong ketika kita belum bangkit dan akan menjadi daya tahan ketika ada godaan. Jadi ketika kita malas dengan niat itu tadi maka kita akan menjadi terdorong untuk menulis. Sementara kalau ada godaan maka daya tahanlah yang akan membantu kita untuk menguatkannya. 


Niat dibagi menjadi dua yaitu :
a. secara filosofis, maksudnya adalah menulis untuk mencerdaskan bangsa, untuk beramal atau mencari ilmu. 
b. secara pragmatis, niat menulis supaya mendapat uang, mendapat tambahan penghasilan, supaya bisa membayar hutang ataupun supaya naik pangkat. Itu menjadi kekuatan supaya menjadi penyemangat. 



 2. Rajinlah membaca 
Membaca itu biasanya mendahului menulis. Saat kita membaca buku yang bagus maka suatu saat kita menulis, maka buku-buku yang bagus itu akan keluar dari Anda. Dengan membaca akan menginspirasi dan memperkaya analisis kita supaya membuat tulisan kita lebih bagus. 

 3. Gunakan alat perekam gagasan
 Selalu siapkan alat perekam saat kita bepergian maupun berangkat bekerja. Alat perekam jaman sekarang sudah banyak yang canggih bisa melalui handphone maupun merekam menggunakan kamera. Catatan kecil juga kita siapkan untuk menuliskan ide-ide yang kadang terlintas di dalam pikiran. Rekaman kita merupakan pemberdayaan untuk menginspirasi tulisan kita. Kita bisa berpegang pada prinsip umbrella open yaitu pikiran manusia itu seperti payung yanh berfungsi paling bagus ketika terbuka. Jadi ketika kita memakai filosofi payung, kita terima masukkan dari siapapun yang terbaik. Dengan memiliki banyak rekaman maka akan banyak yang kita catat. Inspirasi yang ada akan membantu kita untuk memilih mana ide yang akan ditulis. 

4. Kobarkan inspirasi penulis
 Inspirasi adalah sesuatu yang akan membuat kita memunculkan ide yang paling bagus. Inspirasi tumbuh dan berkembang berkat kekayaan pengetahuan. Jika engkau menunggu inspirasi engkau bukan seorang penulis melainkan seorang penunggu. Sekali lagi mari kita kobarkan bahan inspirasi menulis. 

5. Tentukan waktu utama
 Kita memiliki waktu dalam sehari 24 jam. Kita bisa menentukan waktu utama menulis apakah di siang hari, setelah solat isya, maupun dini hari. Waktu utama menulis jangan sampai berbenturan dengan jam kerja. Pada prinsipnya waktu utama adalah waktu di saat kita merasa nyaman untuk menulis. Setelah kita bisa menentukan waktu utama, untuk selanjutnya adalah kita harus komitmen untuk disiplin untuk menulis pada waktu utama tersebut. Jika sudah terjadwal maka secara fisiologis kita akan terbiasa dengan irama waktu untuk menulis. 



6. Untuk pemula, menulis bebas
Membiasakan diri untuk menulis free writing yakni menolak spontan secara free riding utnuk melatih orang menuangkan gagasan pengalaman dan gagasan secara lancar seperti orang curhat. Tahap menulis seperti ini suka spontanitas, penuh kebebasan, dan tanpa aturan otak kiri. Sebaliknya itu menuntut kerja teratur runut sistematis dan penuh pertimbangan. Waktu yang diperlukan untuk menulis bebas bisa bervariasi. Ada yang cukup cepat ada yang lama tergantung pada niatnya dan intensitas berlatihnya. Dengan usaha telaten dan rajin tiap hari menulis satu atau dua tulisan dan bisa mengalahkan kesibukan yang lain maka dia akan cepat menulis. 

 7. Menulis di hati
Kita sebenarnya juga bisa menulis di dalam hati sambil berangkat maupun saat pulang kerja. Semua ide ide yang sangat bagus itu datang kepada kita secara spontan secara kebetulan jadi jangan lewatkan ketika ada ide bagus langsung diproses dalam pikiran. Kalau perlu dicatat sebentar lalu sambil dipikir supaya bisa dikembangkan. Menulis dalam hati itu sama dengan menulis di dalam kertas tapi dipindah ke dalam ingatan jadi prinsipnya seperti itu. Sehingga memang perlu daya ingat yang cukup bagus untuk menulis dalam hati. 

8. Menulis di waktu utama 
Jadi kembali lagi kita berdisiplin untuk menulis di waktu yang sudah ditetapkan. Usahakan kita bisa menghasilkan suatu karya tulisan di waktu utama. Janganlah sampai kita lewatkan berlalu begitu saja tanpa adanya suatu tulisan. 

9. Manfaatkan waktu luang 
Waktu berlalu begitu cepat, untuk itu manfaatkanlah sebaik mungkin. Di saat-saat waktu luang kita bisa mencari ide-ide kreatif untuk dijadikan sebuah tulisan. 

10. Menulis yang dialami
Hal ini mudah sekali dilakukan untuk ditulis tentang apa yang dialami. Semua orang mengalami pergi ke banyak tempat. Ini bisa ditulis menjadi catatan perjalanan atau catatan harian. Misalnya kita suka berkemah ataupun saat pergi ke luar kota. Ini bisa dijadikan sebagai bahan catatan perjalanan. Saat kita sudah sampai di tempat tujuan ataupun ada waktu luang maka segera saja kita tuangkan dalam bentuk tulisan sebelum ide-ide yang terlintas tiba-tiba menghilang begitu saja. 

11. Menulis yang dirasakan
Seperti dicontohkan oleh Asma Nadia, seorang penulis yang sangat bagus memanfaatkan kekuatan perasaannya. Dalam film yang berjudul “Emak Haji” karakter kekuatan perasaannya begitu terasa. Karena beliau dulu pernah sakit dan justru itulah yang memberi kekuatan pada naskah filmnya. Lalu dia eksplore dan dituangkan dalam berkarya. 

12. Menulis selaras minat dan perasaan 
Apapun pekerjaan kita bisa dijadikan sebagai bahan untuk menulis. Misalnya kita sebagi seorang guru tentu memiliki pengalaman menarik saat mendidik dan mengajar. Pengalaman menarik ini bisa dibukukan sendiri maupun menulis bersama orang lain. 

13. Menulis dengan riang 
Kita harus menulis dengan perasaan yang bahagia. Karya kreatif terbaik tidak pernah terselesaikan ketika seseorang tidak bahagia jadi hanya ketika bahagialah seseorang mampu melahirkan karya tulis yang terbaik. 

14. Menulis yang banyak
Dalam sehari perbanyaklah menulis. Kuantitas kita tingkatkan. Kuantitas bisa mendatangkan kualitas. Saat kita menulis tiba tiba muncul ide begitu banyak. Perlu diingat, kita harus konsisten sehingga kita buat rancangan- rancangan yang mau ditulis. Kalau ada ide baru yang muncul, maka catat di tempat lain jangan dibiarkan hilang. Mungkin suatu saat akan kita butuhkan. Proyek utama harus kita selesaikan lebih dahulu. Jadi jangan dibiarkan ide-ide yang muncul tidak kita tangkap. Menulis itu ibarat berpikir di atas kertas. Lalu tulisan tersebut divisualisasi di atas mesin ketik dan perlu ditindaklanjuti. 

15. Read better, write faster 
Seseorang yang mahir dalam menulis tidaklah mudah. Lebih bagus membaca dan menulis lebih cepat. Bagi penulis pemula sebaiknya jangan langsung berpegang pada prinsip ini karena akan menghambat perkembangan menulisnya. Tidak perlu berlari kencang saat akan menjadi penulis mahir tanpa diawali dengan sebuah latihan setiap hari. Kalau menulis biasanya dua jam coba berlatih hanya dalam satu jam untuk satu artikel. Biasanya tiga jam dilatih menjadi sekitar satu setengah jam atau dua jam. Bagi yang sudah satu setengah menjadi satu jam jadi artikel sekitar 5500 karakter yang setara dengan opini di koran yang ditulis dalam satu jam. 

 16. Buatlah motto yang dahsyat
Dengan memiliki motto maka akan menjadi kekuatan dan semangat dalam menulis. Mottonya adalah menulis setiap hari. Semakin banyak kegiatan semakin kita pintar mengelola waktu. Hal itu tidak bisa diterapkan ke semua orang, karena kekuatan visi, kekuatan mental,dan ketangguhan semangat itu berbeda-beda. Jadi kita memang perlu setidaknya mempunyai jadwal yang jelas untuk menulis. Selain itu memiliki prioritas dan harus memikirkan apa yang sebaiknya harus dilakukan maupun tidak perlu dilakukan. 

17. Menulis dengan doa 
Jadi setiap kita mau menulis kita jangan pernah lupa untuk berdoa. Diawali dengan berwudu kemudian mengucap bismillah dan membaca solawat. Kalau masih ada waktu bisa ditunaikan solat. Setelah selesai menulis diakhiri dengan mengucapkan hamdalah. 

Bagi yang ingin menulis biografi menggunakan sudut pandang yang ketiga. Saat menulis biografi seseorang maka lengkapilah dengan data dari berbagai sumber bacaan, fakta dan wawancara dengan keluarganya sehingga kaya informasi . Bisa dilengkapi dengan foto beliau. Tapi kalau otobiografi itu adalah bercerita tentang dirinya sendiri. Jadi lebih mudah untuk dibuat tulisan. 

Demikian materi tentang menulis di sela kesibukan. Waktu yang ada marilah kita isi dengan menghasilkan suatu karya.  Kesibukan yang ada bukan sebagai penghambat untuk menjadi penulis yang produktif.  Semoga bermanfaat. 

 Salam literasi

2 komentar:

Penyaluran Sedekah Air Bersih

  Penyaluran Sedekah Air Bersih Selasa, 19 September 2023 PD Salimah Purbalingga bersama Laziz Jateng bekerja sama menyelenggarakan kegiatan...